Ujian
Akhir Semester Psikologi Sosial I
Semester
Genap 2019/2020
Dosen
Pengampu : Dr. Arundati Shinta, MA.
Poppy
Intan Permatasari
19310410013
Fakultas
Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Mahasiswa
merupakan bagian terpenting dalam menentukan kualitas suatu perguruan tinggi.
Kualitas perguruan tinggi dapat dinilai dari mutu dosen dan tenaga
kependidikan, mutu prasarana (ruang kelas, perpustakaan, laboratorium, dll)
yang diberikan kepada mahasiswa dalam menempuh pendidikan, dan mutu mahasiswa
yang berhasil dibentuk dari awal masuk hingga lulus. Indikasi mutu mahasiswa
dilihat dari tingkat keketatan masuk, etika, keaktifan dalam proses belajar
mengajar, serta prestasi akademik (Petri, 1981). Dengan demikian penting sekali
bagi seorang mahasiswa untuk selalu menggali dan meningkatkan potensi diri,
salah satunya yakni dengan cara berdisiplin diri dan memanfaatkan waktu dengan
sebaik-baiknya. Mahasiswa juga sebagai subjek yang menuntut ilmu di perguruan
tinggi tidak akan pernah terlepas dari aktivitas belajar dan keharusan
mengerjakan tugas-tugas studi.
(sumber : Kompas.com)
Problem
yang terjadi di perguruan tinggi adalah mahasiswa sering mengalami keterlamabatn
studi, sehingga banyak mahasiswa yang studi melebihi dari 8 semester. Hal ini
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Seperti dikemukakan oleh Djamarah (2002)
bahwa banyak mahasiswa yang mengeluh karena tidak dapat membagi waktunya dengan
tepat, kapan harus memulai dan mengerjakan sesuatu sehingga waktu yang
seharusnya dapat bermanfaat terbuang dengan percuma. Adanya hubungan personal yang kurang harmonis antara mahasiswa dan dosen
(Shinta, 2019). Serta kurangnya referensi dalam sebuah pembelajaran. Serta faktor yang paling sering dipikirkan apakah kesuksesan atau kegagalan yang akan terjadi.
(sumber: detik.com)
Hal yang bisa dilakukan agar masalah
keterlambatan studi bisa dikurangi di dalam perguruan tinggi, diantaranya :
1. Untuk
dosen lebih memperhatikan mahasiswa yang mengalami keterlambatan studi,
memotivasi mereka untuk segera lulus.
2. Untuk
mahasiswa berkaitan tugas berbeda dengan sekolah, tugas kuliah merupakan hal
yang cukup signifikan berpengaruh pada nilai akhir suatu mata kuliah. Oleh
karena itu, cobalah untuk selalu mengerjakan tugas yang diberikan oleh dosen,
tentunya dengan usaha kita sendiri. Tugas yang diberikan dosen walaupun
terkadang melebihi batas kemampuan kita, namun sangat baik untuk melatih mental
kita dalam menghadapi tantangan serta lebih mengerti lagi secara mendalam mata
kuliah yang ambil. Dengan begitu semakin andal menghadapi berbagai tantangan,
terutama tantangan untuk lulus kuliah tepat waktu.
3. Untuk
pihak kampus atau dosen harus melakukan penelitian/assesment terkait atribusi
mahasiswa yang mengalami keterlambatan studi sebagai bahan untuk mencari solusi
yang tepat dalam mengatasi keter lambatan mahasiswa dalam studi.
Ketika
kita melihat permasalahan diatas, tak jarang kita akan mencoba untuk mengetahui
atau memahami alasan mengapa mereka melakukan perbuatan tertentu. Begitu juga
dengan perilaku yang kita tampilkan di hadapan orang lain. Dalam psikologi
sosial, hal ini dinamakan dengan atribusi. Yang dimaksud dengan atribusi adalah
proses dimana individu menjelaskan penyebab dari berbagai kejadian dan perilaku
orang lain. Sementara itu, menurut (Baron,2005) yang
dimaksud dengan atribusi adalah proses menyimpulkan motif, maksud, dan
karakteristik orang lain dengan melihat pada perilakunya yang tampak (Rakhmat,
2001 : 93).
Dari
uraian di atas dapat disimpulkan bahwa keterlambatan studi mahasiswa berkaitan
erat dengan atribusi mereka tentang sukses dan gagal selama proses belajar.
Sebagaimana dikemukakan oleh Weiner, dalam situasi meraih prestasi, individu
seringkali membuat atribusi terkait dengan kesuksesan dan kegagalan. Terkait
dengan atribusi kesuksesan dan kegagalan ini, Weiner menemukakan ada nya tiga
dimensi atribusi. Pertama, lokus atau tempat pernyebab. Artinya apakah kesuksesan
dan kegagalan itu disebabkan oleh faktor eksternal atau faktor internal. Kedua,
stability. Artinya apakah penyebab itu bersifat stabil dan stabil. Ketiga,
controllability. Arti nya apakah penyebab itu dapat dikendalikan atau tidak
dapat dikendalikan.
Dalam
kasus ini, ada beberapa kemungkinan atribusi mahasiswa terkait dengan
kesuksesan dan ke gagalannya.
1. Pertama,
mahasiswa mengatribusikan kesuk sesan dan kegagalannya pada faktor internal
yang
2. stabil dan tidak dapat dikendalikan.
2. Kedua,
mahasiswa mengatribusikan kesuksesan dan kegagalan pada faktor internal, tidak
stabil dan dapat dikendalikan.
3. Ketiga,
Mahasiswa mengatribusikan kesuksesan dan ke ga galan pada faktor eksternal,
tidak stabil dan dapat dikendalikan.
4. Keempat,
ma ha siswa mengatribusikan kesuksesan dan kegagalan pada faktor eksternal,
stabil dan tidak dapat dikendalikan. Keterlambatan studi terjadi jika
kemungkinan pertama dan keempat terjadi.
Lebih lanjut Weiner mengemukakan bahwa kecenderungan
atribusi memiliki pengaruh terhadap motivasi. Menurut Weiner, lokus, stability
dan controllabily berkaitan erat dengan harga diri. Jika kesuksesan dan
kegagalan diatri busikan sebagai hal yang disebabkan faktor internal yang
stabil, akan meningkatkan harga diri dan apabila gagal, akan mengurangi harga
diri (Supratiknya,2005). Sebaliknya bila ia mengatribusikan kegagalannya pada
faktor eksternal yang tidak stabil dan dapat dikendalikan. Apabila fakta
pertama yang terjadi pada mahasiswa, maka sangat mungkin mahasiswa tersebut
untuk tidak mau berusaha lagi karena ia malu dan yakin tidak bisa mengubah
performance-nya di masa yang akan datang.
Kecenderungan atribusi juga berkaitan erat dengan
emosi seperti; marah, iba, dan malu, serta harapannya di masa mendatang. Jika
seseorang mengalami kesuksesan dan ia mengatribusikannya sebagai disebabkan
oleh faktor internal yang stabil, akan menimbulkan rasa bangga, dan ia memiliki
harapan untuk menunjukkan performance-nya itu di masa yang akan datang. Jika
gagal, ia akan malu dan ia yakin bahwa ia akan gagal lagi di masa mendatang.
Lebih dari itu( Abramson dkk sebagaimana dikutip Tri Daya Kisni) orang yang
mengalami kegagalan berulangkali akan mengalami ketidakberdayaan yang
dipelajari (learn helplessness). Ketidakberdayaan inilah yang menyebabkan
mahasiswa semakin terpuruk, dan terjebak pada keputusasaan. Mahasiswa tersebut
tidak hanya akan terlambat studi, lebih dari itu ia tidak akan mampu
menyelesaikan studinya.
Daftar Pustaka :
Djamarah,
Syaiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. PT. Rineka Cipta: Jakarta. 2005. Guru
dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif Suatu Pendekatan Teoretis Psikologis.
Rineka Cipta: Jakarta.
Petri,
H.L. 1981. Motivation: Theory and Research,California: Wadswort, Inc.
Rakhmat,
Jalaludin. 2001. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Rosda Karya.
Baron,Robert A..,Donn Byrne. (2005). Psikologi Sosial jilid 2 Edisi Kesepuluh (alih Bahasa:Ratna Djuwita,dkk). Jakarta:Erlangga.
Baron,Robert A..,Donn Byrne. (2005). Psikologi Sosial jilid 2 Edisi Kesepuluh (alih Bahasa:Ratna Djuwita,dkk). Jakarta:Erlangga.
Supratiknya.
2005. Menjelaskan Keberhasilan dan kesuksesan. Jurnal Psikologi Fakultas
Psikologi UGM. Vol 32.No 1, 1-12 .
Shinta,
A. 2019. Menyelesaikan Skripsi dengan Mudah dan Cepat, Mau? : Usaha-Usaha Untuk
Mempercepat Kelulusan pada Fakultas Psikologi UP45. Kupasiana.
http://kupasiana.psikologiup45.com/2019/12/menyelesaikan-skripsi-dengan-mudah-dan..html?m=1
Tri Dayakisni dan Hudaniah. 2009. Psikologi Sosial.Malang: UMM Press.
Tri Dayakisni dan Hudaniah. 2009. Psikologi Sosial.Malang: UMM Press.
Sumber Gambar :
https://edukasi.kompas.com/read/2019/10/27/21554871/ada-4-tipe-mahasiswa-dari-kunang-kunang-sampai-kusem-kusem-tipe-mana-kamu?page=all (diakses pada 14 Juni 2020)
https://news.detik.com/kolom/d-4970968/skripsi-di-musim-pandemi (diakses pada 14 Juni 2020)
Bagus informasinya mba..
BalasHapusTerimakasih kak
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusMantap kakak👍
BalasHapusTerima kasih kak
HapusArtikelnya menarik dan sangat bermanfaat untuk kedepannya kak☺️🙏🏼
BalasHapusTerimakasih banyak kak
HapusLalu biar cepet lulus gimana caranya?
BalasHapus
HapusBaik kak terimaksih, salah satunya Ketahui Kewajiban sebagai Mahasiswa
belajar
Belajar Merupakan Kewajiban Mahasiswa
Kewajiban semua mahasiswa di seluruh dunia itu sama saja yaitu belajar berbagai macam ilmu sesuai denga jurusan yang diambil. Jika selama proses belajar dijalankan dengan sungguh-sungguh tentu akan mendapatkan nilai yang bagus. Dengan begitu, perjalanan selama kuliah akan berjalan dengan lancar tanpa adanya hambatan seperti bersusah payah harus mengulang mata pelajaran yang sama di tahun berikutnya. Sehingga waktu yang dimiliki bisa dimanfaatkan untuk memikirkan hal lain yang berhubungan dengan kuliah. Contohnya saja judul skripsi atau mencari-cari jurnal yang sesuai dengan tema skripsi yang diambil.
artikel yang menarik. sukses terus kaka. ditunggu artikel lainnya. 🙏
BalasHapusTerimakasih kak
HapusInfomasinya lengkap, tapi saya tidak peduli.
BalasHapusTerimakasih kak, lebih dikurangi lagi sikap tidak peduli nya biar cepat wisuda kak
HapusTerimakasih, artikelnya bisa jadi reverensi bagi mahasiswa semester tua dan motivasi bagi mahasiswa semester muda. Ditunggu artikel2 lainnya
BalasHapusBaik kak terimakasih.
HapusArtikel nya sangat bermanfaat kak
BalasHapusTerimakasih banyak kak
HapusMenarik banget,aku suka
BalasHapusMakasih kak
HapusWahh sangat menarik banget kak, semoga juga bermanfaat buat semua yang baca
BalasHapusWah terimakasih ya kak
HapusMantab informasinya kak
BalasHapus