Tirsa
Venta Han / 19310410058
Dosen
Pengampu : Dr. Arundati Shinta, MA.
Fakultas
Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Kepribadian Introvert
dikenal sebagai kepribadian yang sulit bergaul. Kepribadian Introvert adalah
individu yang memiliki karakteristik yang berlawanan dengan tipe kepribadian
ekstrovert, yang cenderung pendiam, pasif, tidak mudah bergaul, teliti,
pesimis, tenang dan terkontrol (Feist & Feist, 2010). Individu yang
berkepribadian Introvert akan cenderung memperhatikan pikiran, suasana hati,
dan reaksi-reaksi yang terjadi dalam dirinya sendiri. Introvert lebih pemalu,
sering dianggap tidak ramah, dan suka menyendiri. Bahkan kepribadian Introvert
lebih senang pekerjaan individu daripada berkelompok. Namun, kepribadian Introvert
yang sulit bergaul, menutup diri, pemalu, dan sebagainya justru menuai
persoalan.
Persoalan yang timbul akibat
kepribadian Introvert seperti ini yaitu misalnya masalah yang dihadapinya tidak
akan diceritakan kepada orang lain karena berpikir bahwa masalah tersebut
justru akan menjadi aib bagi dirinya dan akan dinilai tidak baik oleh orang
lain, sehingga kepribadian Introvert ini lebih memilih untuk memendamnya.
Akhirnya masalahnya pun tidak kunjung selesai dan malah menjadi beban bagi dirinya
sendiri. Hal ini tentu tidak baik untuk kesehatan mental seseorang karena
dengan memendam permasalahan hidup dan menjadi beban maka akan membuat
seseorang menjadi stress.
Tulisan ini terutama
ditujukan untuk semua individu berkepribadian Introvert yang sulit bergaul,
pemalu, menutup diri, dan sebagainya. Introvert berorientasi pada hal-hal yang
ditentukan oleh faktor-faktor subjektif. Sudah pada dasarnya jika seorang yang
Introvert sulit bergaul. Namun hal itu cenderung membuat individu yang
berkepribadian Introvert tidak dapat beradaptasi dengan baik jika ada pekerjaan-pekerjaan
yang mengharuskan kerja sama antara dua orang atau lebih. Akhirnya, Introvert
merasa tidak nyaman bahkan membuatnya menjadi tidak fokus dengan pekerjaan yang
dilaksanakannya.
Apa saja yang dapat
dilakukan agar diri menjadi mudah bergaul? Yuk simak empat tips berikut.
Perbaiki
penampilan. Sesuaikan penampilan diri sendiri dan buatlah diri menjadi nyaman
dengan penampilan itu sehingga lebih percaya diri.
-
Perbaiki penampilan. Sesuaikan penampilan diri sendiri dan buatlah diri menjadi nyaman dengan penampilan itu sehingga lebih percaya diri.
- Terima diri apa adanya. Pahami mana yang disukai dan mana yang tidak. Pahami apa yang mencegah anda dari pergaulan yang selama ini anda hindari, sehingga disaat bergaul anda tidak merasa minder.
- Berpikir positif. Jangan memikirkan hal-hal buruk yang membuat anda menjadi minder dalam pergaulan. Misalnya rasa khawatir tidak diterima di lingkungan pergaulan dan sebagainya.
- Banyak berinteraksi dengan orang lain. Beranikan diri untuk keluar dari zona nyaman. Jangan selalu menyendiri, mulailah perbanyak interaksi dengan orang lain.
Seseorang yang tidak mudah
bergaul akan merasa sulit mengubah dirinya untuk dapat bersosialisasi di
lingkungannya. Namun, empat tips diatas adalah tips-tips mudah yang dapat
dicoba untuk mengatasi kepribadian yang sulit bergaul. Dengan mencoba empat
tips tersebut, perlahan-lahan kalian akan menjadi individu yang dapat
bersosialisasi dengan baik. Yuk pelajari tipsnya!
Feist, J., & Feist, G.
J. (2010). Teori kepribadian. Jakarta: Salemba humanika
Nadhifah, G, K. (2018). Tidak Percaya Diri dalam Pergaulan? Ini 6
Langkah
Mengatasinya. Liputan6.
https://www.liputan6.com/citizen6/read/3491976/tidak-percaya-diri-dalam-pergaulan-ini-6-langkah-mengatasinya
(Diakses pada tanggal 7 Juni 2020)
SUMBER
GAMBAR
(Diakses pada tanggal 7 Juni 2020)
0 komentar:
Posting Komentar