27.10.15

MENGAPLIKASIKAN NILAI-NILAI PANCASILA DALAM KONDISI INDONESIA MASA KINI

Inda Stella Faubun
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta


Pancasila adalah pandangan hidup dari masyarakat Indonesia yang dipahami dan diterapkan oleh masyarakat pada kehidupan sehari-hari, serta menjadi pedoman yang dimiliki oelh negara kita sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia. Dalam penerapan nilai-nilai yang ada dalam Pancasila setiap masyrakat harus bisa menerapkan nilai-nilai yang ada dalam Pancasila. Karena hal ini sesuai dengan kepribadian Bangsa Indonesia yang telah menjadi identitas dari negara Indonesia.
Namun bertolak belakang dengan perubahan zaman yang dari hari kehari semakin modern, terlebih lagi dengan diterbitkannya berbagai macam alat-alat elektronik dengan model dan keluaran terbaru setiap bulan, bahkan hari. Disisi lain Indonesia, semakin merosot nilai-nilai yang telah ditanamkan sejak para pendahulu dan hal itu tampak dengan pergeseran moral pada para generasi muda, bukan saja pada nilai-nilai yang sejak dulu yang telah dijadikan sebagai pedoman, tapi juga pola kehidupan yang juga telah berubah seiring dengan perubahan zaman. Bahkan banyak masyarakat yang belum bisa menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari mereka. Berbagai penyimpangan yang telah dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, sehingga memneri pengaruh yang besar bagi penerapan nilai-nilai Pancasila dan juga berdampak pada melemahnya Pancasila yang sejak dahulu telah dijadikan sebagai pedoman hidup bangsa Indonesia. Sejak zaman dahulu, Pancasila telah dimaknai sebagai pedoman hidup dan apabila pedoman ini tidak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari maka akan ada kehancuran dari dalam negara dan perkembangan negara tidak sampai pada tahap yang maju.
Jumlah penduduk Indonesia di tahun ini berdasarkan data pertumbuhan penduduk Indonesia yang dikeluarkan oleh bank dunia adalah 252.370.792 jiwa di tahun 2015, sedangkan penduduk miskin di Indonesia pada 2014 mencapai 27,73 juta jiwa menurut Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis Berita Resmi Statistik BPS No. 06/01/Th.XVIII, tanggal 2 januari 2015 dalam portal www.bps.go.id. Dengan masalah kemiskinan dapat membawa seseorang untuk berperilaku yang tidak sesuai dengan Pancasila. Contoh, kasus –kasus pencurian yang terjadi dibeberapa daerah. Contoh yang lain adalah pada saat sidang Paripurna sedang berlangsung ada beberapa oknum yang tidur disaat berlangsungnya rapat yang juga sedang membahas tentang masalah-masalah kenegaraan dan yang menyangkut kehidupan, keamanan dan pemenuhan hidup masyarakat. Ada juga oknum yang pada saat sidang Paripurna sedang berlangsung membuka situs porno dan menonton dalam sidang Paripurna. Keadilan negara Indonesia juga dipertanyakan, ketika seorang nenek yang dituduh mencuri singkong dan kasus inidibawa hingga ke pengadilan, jatuhi hukuman yang tidak setimpal dengan apa yang dilakukan nenek itu. Kasus ini sudah menyeleweng dari sila ke-5 Pancasila. Ada juga sebuah kasus, dimana seorang anak perempuan dan ternyata adalah anak kandung yang melaporkan ibunya (Hajjah Fatimah, 90) ke kepolisian hanya untuk sebidang tanah dan digugat 1 Miliar.
Penyimpangan perilaku dari nilai-nilai Pancasila sudah sering dilakukan. Jika hal ini terus berlanjut, bagaimana cara mengatasi atau solusi yang terbaik dalam mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila dalam kondisi Indonesia masa kini?
Dimasa kini, walaupun dengan berbagai perubahan yang telah terjadi namun Pancasila yang telah diyakini dan dijadikan sebagai panutan dalam cara bertingkah laku setiap hari harus tetap berpedoman pada Pancasila. Bagaiman caranya?
Pancasila menjadi harapan bangsa Indonesia, sehingga peran Pancasila dengan kondisi Indonesia dimasa kini adalah di dalam, Pancasila berfungsi untuk memperat persatuan bangsa Indonesia dan mengarahkan perjuangan bangsa Indonesia menuju ke keadilan yang ideal. Peran kedua adalah ke luar, Pancasila berfungsi sebagai identitas bangsa dalam pergaulan internasional dewasa ini. Nilai-nilai Pancasila menjadi landasan dasar, serta motivasi atas segala perbuatan baik dalam kehidupan sehari-hari dan dalam kenegaraan yang menjadi penuntun bagi seluruh masyarakat. Setiap nilai yang terkandung dalam Pancasila harus diaplikasikan. Berikut adalah penerapan nilai-nilai Pancasila, yaitu:
a.    Sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa yang terkandung nilai religius;
·      Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sebagai pencipta segala sesuatu yang ada didunia ini dengan sifat-sifatnya yang Maha Kuasa, Maha Adil, Maha Bijaksana dan Sempurna.
·      Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, yakni menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-larangannya.
·      Penerapan sila ini dalam kehidupan adalah, menjalankan kewajiban sebagai umat beragama yang bertkwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, melindungi dan melestarikan ciptaan Tuhan, serta tidak membuat kehancuran yang dapat merugikan pribadi, orang lain dan lingkungan sekitar.
b.    Sila kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, terkandung nilai-nilai perikemanusiaan yang harus diperhatikan dalam kehidupan sehari-hari. Antar lain;
·      Pengakuan akan harkat dan martabat manusia yang berkaitan erat dengan hak asasi manusia.
·      Perlakuan yang adil oleh sesama manusia dan tanpa adanya sikap diskriminasi.
·      Penerapan dalam kehidupan adalah, bentuk kepedulian terhadap sesama yang membutuhkan perhatian dan pertolongan.
c.    Sila ketiga, Persatuan Indonesia, yaitu terkandung nilai persatuan bangsa, maka patut diperhatikan aspek-aspek berikut;
·      Persatuan Indonesia berarti wajib membela dan menjunjung tinggi patriotisme.
·      Pengakuan terhadap “bhineka tunggal ika” suku bangsa (etnis) dan kebudayaan bangsa yang memberikan pembinaan menuju kesatuan bangsa.
·      Cinta dan bangga akan negara Indonesia.
·      Penerapan dari sila ketika antara lain, melakukan invetarisai tata nilai tradisional yang harus selalu diperhitungkan dalam mengambil kebijaksanaan dan mengembangkan melalui pendidikan dan pelatiha. Contoh: terlibat dalam Paskibraka RI pada 17 Agustus. Menjaga dan melestarikan nilai-nilai yang diwariskan oleh leluhur atau nilai-nilai adat pada daerah masing-masing.
d.   Sila keempat, Kerakyatan yang Dimpimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, mengandung nilai-nilai kerakyatan;
·      Kedaulatan negara ada ditangan rakyat,
·      Warga Indonesia sebagai warga negara dan warga masyarakat mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama,
·      Keputusan diambil atas dasar musyawarah untuk mufakat oleh wakil-eakil rakyat.
·      Penerpan dalm kehidupan adalah mewujudkan, menumbuhkan dan mngembangkan kesadaran dan tanggung jawab para pengambil keputusan dalam mengelola lingkungan hidup; mewujudkan, menumbuhkan dan mengembangkan kesadaran akan hak dan tanggung jawab masyarakat dalam mengelola lingkungan hidup; dan juga kemitraan masyarakat, dunia usaha dan pemerintahan dalam upaya melestarikan daya dukungan dan daya tampung lingkungan hidup.
e.    Sila kelima, Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia, terkandung nilai keadilan sosial;
·      Perlakuan yang adil di segala bidang kehidupan tanpa memandang status terutama dalam bidang politik, ekonomi dan sosial budaya, dan keseimbangan antara hak dan kewajiban, menghormati hak milik orang lain.

·      Penerapan dalam kehidupan sehari-hari adalah mengelola sumber daya alam dan memelihara daya dukungan agar bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan rakyat dari generasi terdahulu ke generasi yang sekarang.

0 komentar:

Posting Komentar