27.10.15

lomba menulis fakultas filsafat UGM



ARTI NASIONALISME
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Fiki Fatimah

Mencintai adalah kunci dari segala hal. Tetapi ‘cinta’ yang satu ini bukan sebagaimana cinta yang semestinya menjadi tema yang disukai remaja pada umumnya. Namun, mengerucut pada nasionalisme yang didasari oleh rasa cinta terhadap negaranya.
Menurut Moh. Yamin, “Bangsa adalah sekelompok manusia yang bersatu karena adanya persamaan sejarah (rasa senasib dan sepenanggungan), persamaan bahasa dan persamaan hukum (hukum adat dan kebudayaan)”
             Mohammad Yamin” dalam ikrar Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928 adalah bangsa Indonesia menyatakan bahwa pengertian “Bangsa Indonesia dalam taraf  “Bangsa Kebudayaan” (Cultuur Nation), sedangkan pengertian “Bangsa Indonesia” yang dikumandangkan tanggal 17 Agustus 1945 merupakan “Negara Bangsa” (Staats Nation).
Bangsa sesungguhnya adalah kumpulan dari rakyat  yang telah bertekad untuk membangun masa depan bersama. Mereka dipersatukan karena mempunyai persamaan  sejarah dan cita-cita, yang kemudian merasa terikat karena mempunyai tanah air yang sama. Dari Adanya persamaan nasib, keinginan dan cita-cita merekatkan kelompok-kelompok masyarakat menjadi satu bangsa dan membentuk negara, yang di-yakini dapat melindungi, menampung dan mewujudkan cita-citanya tersebut timbulah rasa yang disebut nasionalisme.
            Nasionalisme sebagai dasar kecintaan terhadap negara, secara tidak langsung membuat individu terkait dan mempunyai sikap fanatik terhadap negaranya. Nasionalisme bisa dimaknai sebagai sebuah alat yang dapat dijadikan sebagai ideologi oleh sebagian individu. Tergantung bagaimana memposisikannya pada diri dan apapun yang hendak di perjuangkan. Nasionalisme adalah sikap yang membangkitkan perlawanan dan sebagai alat mempersatu bangsa yang multikultural ini apabila hak-hak dari kebudayaan, agama, etnis, dan kelembagaan diperlakukan secara tidak semestinya. Namun, perubahan sosial dapat merubah sikap nasionalis dari individu. Dapat dicontohkan pada tantangan hidup serta pengaruh perkembangan zaman dan teknologi  yang dapat melunturkan sikap nasionalisme bagi para individu.

Sikap nasionalisme itu juga dipengaruhi dari tingkah laku negara. Apa yang diberikan negara kepada rakyat-rakyatnya bisa jadi menimbulkan pengaruh yang besar terhadap peningkatan sikap nasionalisme yang tinggi yang tumbuh di dalam diri masyarakat. Nasionalisme sendiri menjadi usang ketika negara tidak peduli terhadap rakyat-rakyatnya. Dan apabila hal itu terjadi, bagaimana bisa kita para generasi muda ini berbicara tentang nasionalisme? Karena nasionalisme itu lahir dari jiwa, tekat, atau niat dari individu yang diaplikasikan terhadap bangsanya.
Orang yang menganut nasionalisme hanya memiliki satu pandangan, yaitu negaranya. Sebagai contoh, Indonesia. Indonesia menjadi satu tujuan nasionalisme dari seluruh penduduknya. Di dalam lingkup negara Indonesia sendiri berkibar bendera suku yang beraneka ragam. Namun, apabila sikap nasionalisme itu muncul dan berkembang dalam seluruh jiwa penduduk Indonesia yang multikultural ini, maka tidak ada lagi pandangan terhadap bendera kelompok yang berbau kesukuan tersebut. Tidak ada perbedaan yang mencolok apabila nasionalisme itu sudah tumbuh dalam jiwa setiap rakyat indonesia. Dan hal itu pula yang mendasari kekuatan suatu bangsa untuk lebih maju. Apabila sikap nasionalisme individual terhadap negaranya mulai luntur, maka akan ada kemungkinan bangsa itu terpecah-pecah karena lebih mementingkan sisi individualis daripada mayoritas. Salah satu contoh  yang dapat diambil untuk membuktikan tingginya sikap nasionalisme suatu bangsa adalah Indonesia dan Tim nasional sepak bolanya. Penduduk Indonesia begitu menghargai perjuangan para pemain Timnas saat bermaindi apangan hijau, buktinya saja saaat ada pertandingan Tinmas melawan Timnas negara lain, penduduk indonesia begitu antusias untuk menjadi suporter, tidak mengenal umur, jenis kelamin, klan, jabatan hingga strata. Apabila ada pertandingan, maka respon yang akan muncul adalah sikap pembelaan dan dukungan yang antusias terhadap TimNas Indonesia. Selain itu dengan adanya hal ini maka penduduk indonesia yang beraneka ragam menjadi satu untuk mendukung tim yang mewakili Indonesia dan mengharumkan nama garuda.
Tetapi sayangnya terhadap Pancasila dan lagu kenegaraan, oleh sebagian generasi muda Indonesia, di sepelekan. Sehingga, lirik dan cita-cita luhur yang dirumuskan sedemikian rupa oleh para pendahulu, menjadi sebuah gumpalan lagu dan deretan kata-kata yang tidak berarti maknanya, padahal untuk mencapai suatu kemerdekaan butuh perjuangan yang berat untuk mencapainya. Dan hal tersebut sudah terjadi di kota-kota besar  dan merambat ke daerah yang lebih berbau ‘desa’ pada saat ini. Dan hal ini terjadi karena kesadaran yang minim terhadap arti dari nasionalisme sesungguhnya. Dalam menghargai kebudayaan sendiri saja hanya sebagian orang orang yang peduli. karena kebanyakan generasi muda sekarang terlena dengan teknologi yang membuat lunturnya rasa nasionalisme pada diri individu tersebut.
Dan contoh lain dari nasionalisme yang bisa diambil adalah agama sebagai kepercayaan. Islam adalah contoh yang baik untuk dijadikan sebuah panutan. Islam, salah satu agama yang ada di Indonesia, memiliki penganut terbanyak. Setiap daerah selalu memiliki masjid, mushola, surau, ataupun dangau kecil yang difungsikan untuk menunaikan kewajibannya sebagai seorang muslim yaitu sholat. Apabila adzan dikumandangkan, sikap dari individu yang menghargai dan menerapkan kepercayaannya dengan baik, meresponnya dengan menghentikan segala aktifitas yang sedang dikerjakannya dan bersegera mengambil air wudhu untuk menunaikan kewajibannya sebagai muslim, yaitu sholat lima waktu. Sedangkan muslim yang memiliki tingkat kesadaran dan kepercayaan yang minim, maka walaupun ada adzan dikumandangakan, hatinya tidak akan tersentuh. Tidak ada respon yang berarti dari orang-orang itu terhadap panggilan untuk menghadap dan memanjatkan rasa syukur terhadap Tuhannya, Allah SWT.  Mereka terus berkutat dengan aktivitas yang sedang dilakukannya.
Dari banyak contoh contoh ini  kita dapat mengerti arti sesungguhnya dari kata Nasionalisme bagi bangsa. Dengan persamaan nasib, keinginan dan cita-cita menjadi satu bangsa dan membentuk negara, yang di yakini dapat melindungi, menampung dan mewujudkan cita-cita bersama. Dengan begitu negara indonesia akan menjadi negara yang maju, seperti yang dicita citakan sebagian rakyat indonesia.

0 komentar:

Posting Komentar