Herlinda Desi Anggraini/19310410008
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Psikologi Sosial 1
Dosen Pengampu: Dr. Arundati Shinta, MA
Pada bulan Maret lalu, Indonesia
digemparkan dengan berita pembunuhan yang dilakukan remaja yang usianya masih
dibawah umur. Remaja berusia 15 tahun (NF) telah membunuh balita berusia 5
tahun (APA). Kejadian tersebut terjadi di rumah pelaku, di daerah Sawah Besar,
Jakarta Pusat. Balita yang menjadi korban pembunuhan tersebut adalah tetangga
pelaku. NF membunuh balita tersebut di kamar mandi lalu menyimpannya di dalam
lemari milik pelaku. Peristiwa ini terungkap karena NF menyerahkan diri dan
mengakui perbuatannya di Polsek Taman Sari, Jakarta Barat.
Dari peristiwa tersebut banyak warga
yang menduga, NF melakukan tindakan tersebut karena terinspirasi film. Karena
setelah dilakukan wawancara NF tidak menyesali perbuatannya, bahkan merasa puas
telah melakukan pembunuhan tersebut. Tetapi, setelah dilakukan pemeriksaan
selama beberapa bulan terakhir ini banyak fakta yang terbongkar dan
mengejutkan. Dilansir dari Kompas.com, NF yang juga tersangka utama diketahui
ternyata merupakan korban pelecehan seksual. Hal itu dibenarkan oleh Direktur
Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementrian Sosial, Harry Hikmat.
“Ya betul (re, NF korban pelecahan seksual). (Makassartribunnews.com,
2020).
Dan yang
lebih mengejutkan, hasil dari pemeriksaan fisik menyatakan bahwa NF sedang
hamil. Diungkap Harry, NF menjadi korban kekerasan seksual orang terdekatnya. (Makassartribunnews.com,
2020). Usia kandungan NF kini 14 minggu, artinya saat melakukan pembunuhan pada
bulan Maret kemarin, NF sedang hamil. Lalu mengapa kejadian ini bisa tidak
diketahui orangtua NF? Apakah NF tidak bercerita kepada kedua orangtuanya? Hal
seperti ini sangat disayangkan karena usia NF terbilang masih sangat muda. NF
sudah menjadi korban pelecehan seksual dan juga menjadi tersangka pembunuhan di
usianya yang masih belia.
Dari
peristiwa tersebut dapat kita ambil pelajaran. Bahwa peran orang tua sangat
penting dalam mendampingi seorang anak. Orangtua sebisa mungkin harus membuat
anaknya terbuka dan selalu memantau segala sesuatu yang terjadi pada anaknya. Semoga
peristiwa seperti ini tidak terjadi lagi pada remaja di Indonesia.
Referensi :
Makassartribunnews.com.
(2020, 14 Mei). Ternyata NF Siswi SMP Pembunuh Bocah Dalam Lemari Hamil Muda,
Jadi Korban Pelecehan 3 Orang Dekatnya.
Diakses pada 18 Mei
2020, dari
Sangat menarik, semoga bisa mengingatkan para ortu akan perannya pada psikis anak dan menjaga hubungan baiknya dg anak mereka. Semangat selaluu
BalasHapusIzin share kak. Semoga bisa menjadi pelajaran bagi orang tua agar lebih memperhatikan putra putrinya
BalasHapusMenarik untuk bahan diskusi, terimakasih infonya bermanfaat kak
BalasHapusInfo yang bermanfaat kak!
BalasHapus