Karyawan Baru Mencolong Perhatian Supervisor
Ujian Tengah Semester Psikologi Industri dan
Organisasi 2019/2020
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta, MA.
Ahmad Prasetiyo / 19310410029
Seperti yang sudah kita ketahui bersama. Di era
globalisasi ini, persaingan perusahaan-perusahaan dalam suatu industri makin
ketat. Perusahaan wajib memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen dan mitra bisnisnya.
Hal ini menyebabkan sumber daya manusia mestinya menampilkan performa yang
terbaik. Bertujuan agar perusahaan mampu bersaing dengan para kompetitornya. Karyawan
merupakan faktor yang sangat vital dalam
mencapai tujuan perusahaan. Kinerja yang memuaskan dari karyawan tidak
terjadi dengan sendirinya dan secara instan namun dibutuhkan evaluasi secara
berkelanjutan. Kinerja karyawan merupakan hasil atau prestasi kerja karyawan
yang dinilai dari segi kualitas maupun kuantitas
berdasarkan standar kerja yang ditentukan oleh pihak organisasi (Setiyawan, B.,
& Waridin. (2006).
Gary Dessler (2013: 310) berpendapat, “Effective
appraisal also requires that the supervisor set performance standards. And it
requires that the employee receives the training, feedback, and incentives
required to eliminate performance deficiencies”. Pendapat Gary Dessler ini
mempertegas bahwa penilaian kinerja karyawan yang efektif membutuhkan standar
yang telah ditetapkan sebelumnya serta feedback (umpan balik) guna mencegah
terjadinya penurunan performa pada karyawan. Penilaian kinerja yang merupakan
faktor formal akan memiliki pengaruh terhadap budaya perusahaan yang merupakan
faktor informal dan pada akhirnya akan berpengaruh terhadap hasil kerja
karyawan (Cravens et al. 2015).
Kinerja karyawan tidak akan optimal apabila hanya
mengandalkan mesin produksi tanpa memperhatikan aspek manusianya. Haruslah
diingat bahwa dalam suatu organisasi perusahaan, aspek manusia yang
berkemampuan, berketrampilan, bertanggung jawab sebagai karyawan merupakan
suatu aset perusahaan yang sangat berharga bagi kelangsungan hidup perusahaan.
Manusia sebagai tenaga kerja yang diharapkan mampu mencapai tingkat
produktivitas kerja yang optimal dengan standar tertentu. ( As’ad, 2001: 22).
Dalam sebuah perusahaan, tentu saja akan selalu ada
yang namanya karyawan. Mereka biasanya dikenal dengan istilah junior dan
senior. Dikatakan karyawan lama apabila mereka sudah bekerja lebih dari 2 atau
3 tahun. Perbedaan sikap dan tingkah laku antara karyawan baru dan lama dapat
kita lihat dari waktu bekerja, hubungan dengan rekan kerja, dan cara bekerja.
Dari waktu bekerja seorang karyawan baru disuatu perusahaan, ia akan cenderung
datang lebih pagi daripada jam masuk kantor. Tidak hanya itu, karyawan baru juga akan
memilih untuk tidak pulang kantor sebelum yang lainnya pulang. Sedangkan
karyawan lama melakukan hal sebaliknya. Karyawan lama akan lebih sering datang
terlambat. Mereka jarang melakukan lembur serta tidak akan merasa sungkan untuk
pulang lebih dulu dari rekan kerja yang lain ( dalam, kumparan.com ).
Hubungan dengan rekan kerja sebagai karyawan baru. Mereka
akan cenderung merasa canggung atau sungkan ketika akan bertanya atau meminta
tolong kepada rekan kerja maupun atasan. Berbeda dengan karyawan lama. Mereka
akan lebih leluasa untuk meminta tolong dan juga lebih sering bersenda gurau
dengan rekan kerjanya. Tidak hanya soal hubungan dengan rekan kerja. Begitu
juga soal hubungan dengan atasan. Ketika atasan memberikan teguran kepada
karyawan lama. Mereka akan cenderung biasa saja menerima teguran dari sang
atasan. Sedangkan karyawan baru akan memikirkan teguran itu, bahkan tidak
jarang teguran tersebut akan membekas cukup lama di hati mereka ( dalam,
kumparan.com ).
Berbicara mengenai cara bekerja. Karyawan baru pasti
akan mengerjakan pekerjaan mereka secepat dan serapi mungkin bahkan sebelum deadline. Berbeda dengan karyawan lama.
Mereka akan cenderung mengerjakan tugasnya semepet mungkin dengan deadline (
dalam, kumparan.com ). Hal ini lah yang membuat penilaian kinerja antara
karyawan baru dan karyawan lama berbeda.
Dalam melakukan penilaian kinerja karyawan.
Supervisor harus menciptakan hubungan yang baik dengan karyawan dan menghindari
konflik antara supervisor dan karyawan. Hal ini bertujuan agar karyawan dapat
menceritakan permasalahan, masukan, pendapat, dan tujuan mereka tentang
pekerjaan. Komunikasi yang baik antara supervisor dengan karyawan dapat
meningkatkan kualitas perusahaannya.
Daftar Pustaka :
Setiyawan, B., & Waridin. (2006). Pengaruh
Disiplin Kerja Karyawan Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Di Divisi
Radiologi RSUP Dokter Kariadi. JRBI , Vol 2 No. 2 Hal: 181-198.
Dessler, Gary. 2013. Human Resource Management, 13th
Edition. London: Pearson Prentice Hall
Inc.
Cravens,
KS., EG. Oliver, S. Oishi & JS. Stewart. 2015. Workplace Culture Mediates
Performance Appraisal Effectiveness and Employee Outcomes: A Study in a Retail
Setting, Journal of Management Accounting Research ,Volume 27, Issue 2.
As’ad,
Mohamad, 1997. Psikologi Industri, Edisi kelima, cetakan ketiga, Yogyakarta :
liberty.
https://www.google.com/amp/s/m.kumparan.com/amp/karjaid/perbedaan-karyawan-baru-vs-karyawan-lama-saat-di-kantor-1sWVm5x6MC1
( diakses April 2020 )
Artikel nya bagus
BalasHapusTerima kasih Kak
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusMenarik sekali artikelnya
BalasHapusTerima kasih kakk
HapusBagaimana strategi perusahaan dalam menghadapi revolusi industri 4.0
BalasHapusBaik terima kasih atas pertanyaannya. Jadi perusahaan perlu mempersiapkan sumber daya manusia yang andal agar tetap mencapai kesuksesan. Karyawan sebaiknya didorong untuk terus belajar dan meningkatkan pengetahuannya mengenai teknologi. ( sumber, https://www-jurnal-id.cdn.ampproject.org/v/s/www.jurnal.id/blog/6-strategi-perusahaan-menghadapi-era-revolusi-industri-4-0/amp/?amp_js_v=a3&_gsa=1&usqp=mq331AQFKAGwASA%3D#aoh=15871866030437&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&_tf=Dari%20%251%24s&share=https%3A%2F%2Fwww.jurnal.id%2Fblog%2F6-strategi-perusahaan-menghadapi-era-revolusi-industri-4-0%2F)
HapusApakah hal itu sesuai dengan teori Teori psikoanalisis menurut sigmund freud yang terdiri atas Id, Ego, dan Superego?
BalasHapusBaik terima kasih atas pertanyaannya kak. Menurut saya masuk kakk karena supervisor dalam menilai seseorang Ia harus mempertimbangkan id, ego, dan super ego nya. Karena jika supervisor menilai karyawan tidak mempertimbangkan id, ego, dan super ego nya. Hal buruk pasti akan terjadi, salah satunya yaitu komunikasi antara supervisor dan karyawan tidak baik.
HapusContoh pelatihan apa saja untuk meningkatkan kinerja karyawan?
BalasHapusBaik kak terima kasih atas pertanyaannya. Jadi contoh pelatihannya adalah Orientasi, Pelatihan Onboarding, Perkembangan Kemampuan Teknis, Pelatihan Perkembangan Soft Skill, Pelatihan Pengajaran Produk dan Jasa ( dalam, karyaone.com)
HapusKak saya mau tanya bagaimana cara pelayanan yang baik kepada konsumen?
BalasHapusBaik kak terima kasih atas pertanyaannya. Jadi contoh memberikan pelayanan yang baik yaitu Menyapa pelanggan dengan cara yang bersahabat tapi tepat, Muncul saat ingin membantu, Tersedia pada waktu yang tepat, Bantu pelanggan dengan langsung menangani permintaan pelanggan/memecahkan masalah pelanggan, Jadilah ceria, sopan dan hormat sepanjang interaksi customer service ( dalam, jagoanhosting.com )
HapusBagaimana sikap sebagai karyawan baru agar dpt cepat menyesuaikan dgn karyawan yg lain?
BalasHapusBaik kak terima kasih atas pertanyaannya. Jadi yang harus karyawan baru lakukan agar dpt cpt menyesuaikan dgn pekerjaannya adalah selalu bersikap ramah, harus membangun komunikasi yang baik antar rekan kerja, selalu terbuka, berusaha untuk selalu kreatif dan inovatif, peka terhadap pekerjaannya, dan jauhkan sifat negatif dari dirinya
HapusBagaimana menghadapi karyawan lama yang angkuh?
BalasHapusBaik terima kasih atas pertanyaannya kak. Menghadapi karyawan lama yang angkuh adalah dengan selalu memberikan hasil kinerja kita dengan sebaik mungkin, menuruti kemauan karyawan lama yang hanya masuk akal saja, dan tetap menjaga komunikasi antar karyawan kakk
BalasHapusBagaimana cara agar perusahaan dapat meningkatkan kinerja karyawannya?
BalasHapusBaik kak terima kasih atas pertanyaannya. Jadi perusahaan wajib memberikan sarana dan fasilitas yang memadai utk karyawannya yg bertujuan agar karyawan dapat merasa betah dan ingin selalu meningkatkan kinerjanya. Tidak lupa juga upah yg di terima karyawan harus layak/UMR, sehingga kebutuhan sehari-hari karyawan bisa terpenuhi. Dan yang paling penting adalah mengadakan pelatihan-pelatihan agar karyawan lebih terampil dalam bekerja
HapusArtikelnya bagus pras
BalasHapusTerima kasih kakk
HapusMau tanya Apa yang seharusnya dilakukan karyawan lama terhadap karyawan baru, agar karyawan baru bisa segera beradaptasi dgn pekerjaannya?
BalasHapusBaik terima kasih atas pertanyaannya kak. Karyawan lama harus membimbing karyawan baru, membimbing dalam hal bekerja seperti melayani konsumen dgn baik. Bimbingan dari karyawan lama sangat di butuhkan utk membantu karyawan baru segera mungkin beradaptasi dgn pekerjaannya
HapusBagaimana Persaingan di era glibalisasi yang sekarang sudah menjangkau teknologi informasi di tengah masyarakat indonesia
BalasHapusBaik terima kasih atas pertanyaannya kak. Persaingan di era globalisasi saat ini sudah semakin ketat. Di tambah lagi kemajuan teknologi yang tidak bisa di hindari menjadi tantangan tersendiri bagi sebuah perusahaan. Masyarakat di himbau utk jeli menangkap informasi. Jangan sampai berita seperti hoax langsung di percaya dan menyebar begitu cepat
Hapus