18.9.15

Menyampaikan pendapat kepada Manajer (Stress dampak perubahan situasi kerja)

Naurmi Rojab Destiya
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta


Seorang tiketing penerbangan sebut saja YUL, bercerita kepada saya tentang permasalahan yang timbul diperusahaan tempat dia bekerja. YUL bercerita permasalahan ini muncul ketika kantor ditempatnya bekerja berganti Manager, karena Manager ditempatnya bekerja baru saja resign. Pada saat itu juga dikenalkan manager yang baru. Dalam perubahan Manager pastinya ada perubahan situasi kerja, YUL berharap dengan pergantian manager baru, kantor akan semakin maju dan lebih baik. Tapi justru menimbulkan masalah baru,

YUL   : Normi, ditempatku kerja ada masalah dan membuatku malas untuk bekerja..
Saya    : “Kenapa YUL ? kok sampai membuatmu jadi malas kerja?
YUL   : Jadi gini, ditempat aku bekerja, managernya ganti, yang lama sudah resign. Manager baru itu, akhir-akhir ini sedang membicarakan masalah uang intensive/bonus. Yaitu dimana uang intensive dihilangkan jika dalam 1 bulan tersebut ada ijin tidak masuk dan ketika ijin sakit, uang gaji dipotong perhari. Program ini sudah berjalan 1 minggu. Yang namanya sakit kan, atau ijin kerja kan mungkin ada hal yang mendadak.. aku harus gimana yah?
Saya    : Saran saya...
Dalam hal ini manajemen kurang mengerti dan memahami apa yang menjadi hak mereka, ini hanya memberikan keuntungan kepada pihak kantor. Ini juga masalah yang membuat YL menjadi setres dan rekan kerja tidak nyaman.
Berdasarkan ilustrasi tersebut saran yang penulis berikan untuk mengatasi masalah tersebut. Jika memang ada program yang tidak sesuai untuk para karyawan, hal yang tepat dilakukan adalah
1.      Mengutarakan pendapat anda dan rekan kerja anda.
2.      Lebih baik bicarakan dahulu dengan para rekan kerja untuk mencapai kesepakatan, agar semua karyawan juga setuju dengan pendapat yang akan anda sampaikan.
3.      PERCAYA DIRI untuk menyampaikan pendapat kepada manager, agar manager yakin akan pendapat yang disampaikan.
4.      Manfaatkan Forum rapat, diskusi terbatas dan saat briefing untuk menyampaikan pendapat.
5.      Mengenai program-program yang saat ini masih dalam proses dibicarakan untuk lebih dipertimbangkan kembali.

Jika uang intensive perhari dihilangkan hanya karena dalam 1 bulan tidak masuk, itu dirasa kurang adil, karna hanya menguntungkan pihak kantor. Untuk ketidakhadiran, karena sakit atau ijin karena ada kepentingan mendadak, pada dasarnya tidak bisa diprekdisikan. Jadi dimohon, untuk lebih dipertimbangkan dan diperhatikan kembali”.

Terimakasih …

2 komentar:

  1. Yayang Ekonomi UP451 Oktober 2015 pukul 07.50

    Mbak Normy R. Destiya, wah fotonya cakep ya. Lagi pusing di kantor ya? Pakai blazer hitam lagi. Eh sori, apa mbak Normy itu ada keturunan bule (ras Eurasia, ras Caucasia)? Wah jadi penasaran mau lihat psikolog keturunan ras aria ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. ini komen nyindir saya kayaknya hihihi. itukan ammbil di google hehehe. nanti tak ganti fto saya, malah ndak ada yang mau baca hehe

      Hapus