10.10.24

Kepedulian terhadap Sampah dan Lingkungan Sekitar dengan Before-After.

 

Esai 3_Before-After_Psikologi Lingkungan

 

Kepedulian terhadap Sampah dan Lingkungan Sekitar dengan Before-After.

 

Tugas Mata Kuliah Psikologi Lingkungan

 

Dosen Pengampu:  Dr., Dra. ARUNDATI SHINTA, MA

 


Ridho Putra Armando / 23310410024

 

Kelas: Karyawan/ Sabtu Pagi

 

Fakultas Psikologi

 

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

 

2024/2025

 

 

Isu sampah telah menjadi masalah global yang serius dan berdampak langsung terhadap kualitas hidup serta kelestarian lingkungan. Volume sampah yang terus meningkat akibat gaya hidup konsumtif dan minimnya kesadaran masyarakat menimbulkan berbagai permasalahan lingkungan, seperti pencemaran air, tanah, dan udara. Oleh karena itu, kepedulian terhadap sampah dan lingkungan sekitar perlu ditingkatkan agar bumi tetap menjadi tempat yang layak huni bagi generasi mendatang. 

Kepedulian terhadap Sampah dan Lingkungan Kepedulian terhadap sampah dimulai dari kesadaran untuk mengurangi produksi sampah dan mengelola sampah yang dihasilkan dengan cara yang tepat. Salah satu bentuk kepedulian yang sederhana tetapi berdampak besar adalah memilah sampah berdasarkan jenisnya: organik, anorganik, dan limbah berbahaya. Sampah organik, seperti sisa makanan dan daun, dapat diolah menjadi kompos, sedangkan sampah anorganik, seperti plastik dan kertas, bisa didaur ulang untuk mengurangi dampaknya terhadap lingkungan. 

Selain itu, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan mendukung produk-produk ramah lingkungan juga merupakan bentuk kepedulian terhadap lingkungan. Menurut laporan dari The World Bank (2018), sekitar 2,01 miliar ton sampah padat dihasilkan setiap tahunnya secara global, dan 12% dari sampah tersebut adalah plastik yang sulit terurai dan menimbulkan pencemaran jangka panjang. 

Dalam tugas ini, saya akan membahas mengenai kegiatan before-after yang sudah saya lakukan di sekitar tempat tinggal saya di daerah Purwomartani, Kalasan. Kegiatan before-after ini saya lakukan di lokasi dan waktu yang berbeda, berikut ini penjelasan dan dokumentasi lebih lanjut mengenai kegiatan before-after yang sudah saya lakukan yaitu : 

1.      Pada hari Sabtu, 05 Oktober 2024. Kegiatan before-after, saya lakukan di kebun belakang rumah. Kegiatan ini saya lakukan pagi hari dari jam 08.00 – 10.00 WIB. Dalam kegiatan before-after ini, saya menemukan beberapa sampah yaitu plastik,daun, bungkus makanan, bungkus rokok, sedotan, dan batang kayu. Setelah saya membersihkan sampah-sampah itu dan memasukkannya ke kantong sampah, lalu saya membuangnya ke tempat pembuangan akhir lalu dibakar sampah-sampah itu agar terlihat bersih, rapi, dan nyaman. Untuk berat sampah yang saya kumpulkan sebelum dibuang lalu dibakar terkumpul sekitar kurang dari 1kg karena termasuk sampah ringan.





           







                                                                                   


 


         



      

2.      Kegiatan Before-After yang ke-2, saya lakukan pada hari Minggu, 06 Oktober 2024. Kegiatan ini saya lakukan karena saya merasa halaman depan rumah sudah kotor dan saya butuh membersihkannya. Kegiatan ini saya lakukan dari pagi hari pukul 09.00 – 11.00 WIB. Dalam kegiatan ini, banyak sampah yang terkumpul mulai dari sampah plastik, bungkus minuman, bungkus makanan, bungkus rokok, daun, kembang, batang kayu. Jumlah sampah yang terkumpul kurang dari 1kg karena termasuk sampah ringan. 


 


      

 

      






        


















Tujuan saya melakukan kegiatan before-after adalah untuk melakukan kegiatan yang bermanfaat untuk diri saya dan lingkungan sekitar saya. Tidak hanya itu saja, saya juga ingin menyadarkan dan membuat orang sekitar saya agar tergerak hatinya untuk mulai peduli dengan sampah dan lingkungan sekitar dimana mereka bisa mulai dengan melakukan kegiatan before-after dirumah mereka atau kegiatan lain seperti plogging atau perilaku membuang sampah pada tempatnya. 

Tujuan Kepedulian terhadap Sampah dan Lingkungan Kepedulian terhadap sampah dan lingkungan memiliki beberapa tujuan utama yang sangat penting bagi keberlanjutan ekosistem dan kehidupan manusia terutama di lingkungan sekitar: 

1.      Mengurangi Pencemaran Lingkungan

Tujuan utama dari kepedulian terhadap sampah adalah mengurangi pencemaran tanah, air, dan udara. Sampah yang tidak dikelola dengan baik dapat mencemari sumber daya alam yang vital bagi kehidupan, seperti sungai, laut, dan tanah pertanian. Dengan memilah dan mendaur ulang sampah, kita dapat mengurangi polusi yang merusak lingkungan dan kesehatan manusia.

2.      Mencegah Pemanasan Global

Pengelolaan sampah yang tepat, seperti daur ulang dan pengomposan, dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca yang berkontribusi terhadap pemanasan global. Sampah organik yang membusuk di tempat pembuangan akhir (TPA) melepaskan metana, gas rumah kaca yang jauh lebih berbahaya daripada karbon dioksida. Dengan mendaur ulang sampah organik menjadi kompos, emisi metana bisa dikurangi.

3.      Mendukung Ekonomi Sirkular

Kepedulian terhadap sampah juga dapat mendorong penerapan ekonomi sirkular, di mana produk-produk yang digunakan kembali atau didaur ulang untuk mengurangi eksploitasi sumber daya alam yang terbatas. Ekonomi sirkular bertujuan untuk memaksimalkan penggunaan bahan-bahan yang sudah ada sehingga mengurangi kebutuhan akan bahan mentah baru. Dengan daur ulang, industri dapat menghemat energi dan bahan baku, serta mengurangi dampak lingkungannya .

4.      Meningkatkan Kualitas Hidup

Lingkungan yang bersih dan bebas sampah berkontribusi langsung terhadap peningkatan kualitas hidup. Sampah yang menumpuk di lingkungan pemukiman sering kali menyebabkan timbulnya penyakit, bau tak sedap, dan pemandangan yang buruk. Dengan adanya pengelolaan sampah yang baik, masyarakat dapat hidup dalam lingkungan yang lebih sehat dan nyaman.

Sumber dan Referensi Pendukung

1.      Program Edukasi dan Kesadaran Lingkungan

Edukasi dan kesadaran lingkungan sangat penting untuk membangun kepedulian masyarakat terhadap sampah. Pemerintah dan organisasi non-pemerintah seperti Greenpeace, WWF, serta organisasi lokal sering melakukan kampanye untuk mengajak masyarakat mengelola sampah dengan benar dan menerapkan gaya hidup ramah lingkungan. Menurut UNEP (United Nations Environment Programme), kampanye edukasi publik memainkan peran penting dalam mengurangi produksi sampah dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam daur ulang .

2.      Kebijakan dan Regulasi Pemerintah

Pemerintah juga memiliki peran penting dalam mendorong kepedulian masyarakat terhadap sampah melalui regulasi dan kebijakan yang mendukung pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Di Indonesia, misalnya, beberapa daerah sudah melarang penggunaan kantong plastik sekali pakai, yang diharapkan dapat mengurangi limbah plastik di lingkungan .

3.      Teknologi Pengelolaan Sampah

Teknologi pengelolaan sampah seperti teknologi waste-to-energy (mengubah sampah menjadi energi) juga dapat membantu mengurangi volume sampah dan menghasilkan energi terbarukan. Teknologi ini digunakan di beberapa negara maju untuk mengolah sampah anorganik dan menghasilkan listrik. Selain itu, fasilitas daur ulang dan pengomposan juga dapat mempercepat proses pengolahan sampah dan mengurangi beban TPA .

Kesimpulan Kepedulian terhadap sampah dan lingkungan merupakan kunci untuk menjaga keberlanjutan alam dan menciptakan kualitas hidup yang lebih baik. Dengan tujuan utama mengurangi pencemaran, mencegah pemanasan global, mendukung ekonomi sirkular, dan meningkatkan kualitas hidup, langkah-langkah kecil seperti memilah sampah, mendaur ulang, dan mengurangi penggunaan plastik bisa membawa perubahan signifikan bagi lingkungan. Edukasi, kebijakan pemerintah, dan teknologi yang mendukung pengelolaan sampah menjadi komponen penting dalam upaya kolektif untuk menciptakan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.

Referensi:

1. The World Bank. (2018). "What a Waste 2.0: A Global Snapshot of Solid Waste Management to 2050."

2. UNEP. (2018). "Emissions Gap Report 2018."

3. Ellen MacArthur Foundation. (2017). "What is Circular Economy?".

4. UNEP. (2019). "Waste Management: Reducing Waste and Raising Awareness."

5. CNN Indonesia. (2019). "Jakarta Resmi Larang Penggunaan Kantong Plastik Sekali Pakai."

6. International Solid Waste Association (ISWA). (2020). "Waste-to-Energy Report."

0 komentar:

Posting Komentar