Mata Kuliah : Psikologi Lingkungan
Tugas : Esai 1 Meringkas Jurnal Pengelolaan Sampah
Jurnal : Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Melalui Bank Sampah di Desa Sidakarya Denpasar Selatan
Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta, MA.
Nursania Dukomalamo (23310410096)
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Topik
Penerapan Prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) pada pengelolaan sampah rumah tangga di desa sidakarya denpasar selatan melalui bank sampah.
Sumber
Nyoman Widnyana Wartama1, Ni Putu Sawitri Nandari Universitas Pendidikan Nasional. PARTA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat. Vol 1| Nomor 1| Juni | 2020
Permasalahan
Sampah di bali berasal dari daerah padat aktivitas, yaitu denpasar, bandung, dan gianyar yang pada akhirnya persentasi terkelola sampah-sampah tersebut hanya 48% dan 52% nya tidak terkelola. Karena minimny kesadaran masyarakat dalam menerapkan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dan minoritas masyarakan yang menggunakan bank sampah
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini agar memberikan edukasi terhadap masyarakat mengenai penggunaan bank sampah dimulai dari pendirian hingga mekanisme administrasi. Bank Sampah Lestari menggunakan metode SOS (Sort Out, Saved) yang dimaksudkan disini guna mempermudah dalam mengingat konsep 3R(Reduce, Reuse, Recycle), yang meliputi pemilahan sampah, lalu dikumpulkan dan ditabung yang output-nya diharapkan dapat menciptakan lingkungan bebas sampah dan sampah tidak akan menjadi masalah yang krusial di masing-masing lingkungan tersebut. Bank Sampah Lestari diharapkan dapat melakukan pengembangan seiring berjalannya waktu. pengembangan dalam bidang jasa yang ditawarkan maupun pelayanan yang pada akhirnya akan memberikan kesan positif terhadap masyarakat desa adat Sidakarya maupun menjadi contoh desa lainnya.
Isi
Menjaga keseimbangan lingkungan, sosial dan ekonomi merupakan hal yang penting guna mencapai tujuan universal bersama yang telah ditetapkan menjadi agenda hingga tahun 2030. Perserikatan bangsa-bangsa (PBB) melaksanakan konferensi mengenai pembangunan berkelanjutan (sustainable developments) yang menghasilkan 17 (tujuh belas) tujuan global salah satunya aksi terhadap iklim dengan bertindak cepat untuk memerangi perubahan iklim dan dampaknya. Penelitian terbaru mengatakan setiap harinya bali menghasilkan sampah sebanyak 4.281 ton atau 1,5 juta ton tiap tahunnya dengan persentase 52% tidak dikelola dan 48% terkelola. 50% sampah di bali berasal dari daerah padat aktivitas, yaitu denpasar, bandung, dan gianyar yang pada akhirnya akan dibawa ke tpa sebanyak 70% (muhajir, 2019). Bank Sampah adalah salah satu strategi dalam penerapan 3R pada pengelolaan sampah ditingkat masyarakat. Solusi inovatif ini memaksa masyarakat untuk lebih dapat memilah sampah, karena secara tidak langsung sampah juga memiliki nilai ekonomis. Bank Sampah diharapkan akan memberikan dampak positif untuk lingkungan dalam memperbaiki kondisi ekonomi di satu komunitas atau daerah tertentu. Tujuan pelaksanaan bank sampah adalah memberikan ide atau gagasan tertulis mengenai solusi alternatif dalam menangani pengolahan sampah di lingkungan desa Sidakarya dengan memberikan edukasi terhadap masyarakat mengenai bank sampah dimulai dari pendirian hingga mekanisme administrasi.
Metode
Jurnal Pengabdian Masyarakat ini menggunakan metode SOS( Sort out, Saved) yang dimaksudkan disini guna mempermudah dalam mengingat konsep 3R (reduce, reuse, recycle), meliputi pemilahan sampah, lalu dikumpulkan dan ditabung yang outputnta diharapkan dapat menciptakan lingkungan bebas sampah dan sampah tidak akan menjadi masalah yang krusial di masing-masing lingkungan tersebut.
Hasil
Desa Sidakarya merupakan lingkungan yang sudah cukup lama bergelut dengan permasalahan sampah, baik sampah dengan volume tertentu maupun bau kurang sedap yang menjadi polusi udara suatu lingkungan. Pemberdayaan Masyarakat adalah proses pembangunan di mana masyarakat berinisiatif untuk memulai proses kegiatan sosial untuk memperbaiki situasi dan kondisi diri sendiri, pemberdayaan masyarakat hanya bisa terjadi apabila masyarakat itu sendiri ikut berpartisipasi pemberdayaan masyarakat dalam mengatasi permasalahan lingkungan dapat ditawarkan dengan dasar gotong royong, guna mengurangi dampak buruk sampah yang terjadi di lingkungan sekitar dengan media bank sampah. Gagasan tertulis mengenai Bank Sampah Lestari akan memberikan pemahaman terhadap masyarakat mengenai salah satu cara menangani sampah yang juga dapat memiliki nilai ekonomi. Bank sampah tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan, tapi juga bagi ekonomi, pendidikan, pemberdayaan dan sosial. Pendirian bank sampah merupakan kegiatan yang bersifat social engineering dimana masyarakat belajar untuk memilah sampah serta menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam pengolahan sampah secara bijak pada gilirannya akan mengurangi sampah yang diangkut ke TPA (Pratama dan ihsan, 2017). Permasalahan lingkungan menjadi latar belakang akan didirikannya Bank Sampah Lestari yang bertempat di perumahan Kertha Lestari dengan memfasilitasi masyarakat desa Sidakarya. Tempat ini dipilih dikarenakan tempat yang strategis karena dekat dengan beberapa pengepul sampah serta TPS/A. Perencanaan pendirian bank sampah dilakukan secara seksama dan menghasilkan persetujuan akan pendirian bank sampah dan sistem administrasi serta perangkat yang akan bertugas. Pendirian Bank Sampah Lestari akan memaksimalkan pemberdayaan masyarakat dalam mengelola sampah rumah tangganya melalui pengumpulan dan penabungan sampah secara berkala sebagai nasabah Bank Sampah Lestari.
Simpulan dan Saran
Bank Sampah Lestari diharapkan dapat melakukan pengembangan seiring berjalannya waktu. Pengembangan dalam bidang jasa yang ditawarkan maupun pelayanan yang pada akhirnya akan memberikan kesan positif terhadap masyarakat desa adat Sidakarya maupun menjadi contoh desa lainnya. Pemilihan bank sampah sebagai salah satu pengelolaan sampah rumah tangga merupakan hal yang tepat karena memiliki nilai sosial dan nilai ekonomis serta dapat menjaga lingkungan rumah tangga agar tetap asri dan sehat.
Diskusi
Solusi atas permasalahan sampah di desa Sidakarya adalah :
1. Lingkungan
- Sebelum pengabdian : Lingkungan dikatakan kurang penanganan atas sampah yang tersebar
- Solusi atas permasalahan : Memberikan pemahaman berupa penanganan sampah, salah satunya menggunakan media bank sampah
- Proyeksi hasil pengabdian : Lingkungan akan menjadi bersih dan dapat di contoh dengan desa, kecamatan, maupun kabupaten lainnya.
2. Nilai Sosial
- Sebelum pengabdian : Masyarakat acuh terhadap penanganan sampah dilingkungan sekitar.
- Solusi atas permasalahan : Membantu dengan cara mensosialisasikan pentingnya menanamkan kebudayaan yang menciptakan lingkungan bersih dan sehat.
- Proyeksi hasil pengabdian : Masyarakat akan memiliki tingkat kesadaran yang tinggi atas lingkungan dan menjunjung budaya kebersihan.
3. Nilai Ekonomi
- Sebelum pengabdian : Masyarakat berpikir bahwa penanganan sampah hanya dengan membayar jasa pengangkut yang pada akhirnya mengeluarkan dana untuk keperluan sampah rumah tangga.
- Solusi atas permasalahan : Membantu masyarakat dengan menjadi nasabah bank sampah, sehingga sampah akan ditabung dan memberikan hasil. Alih-alih mengeluarkan dana untuk pengangkutan sampah.
- Proyeksi hasil pengabdian : Masyarakat akan mendapatkan tambahan penghasilan melalui penabungan sampah di bank sampah.
0 komentar:
Posting Komentar