Essay-6 Belajar Mengelola Sampah di TPST Randu Alas
BELAJAR DAN MEMAHAMI Pengelolaan SAMPAH DI TPST RANDU ALAS
Tugas Mata Kuliah Psikologi Lingkungan
Dosen Pengampu : Dr., Dra. ARUNDATI SHINTA, MA
Adytya Septriyanto Nugroho
2310410044 - Psikologi Sabtu Pagi
2024/2025
Pada hari Sabtu 12 Oktober 2024, kami dari kelas psikologi angkatan 2024 melakukan kunjungan ke TPST Randu Alas di Candi Karang Sardonoharjo, Ngaglik Sleman DIY. Kami berangkat ke TPST sekitar pukul 11.00 WIB siang dan acara kunjungan sekitar pukul 12.00 WIB. disaat kami tiba disana kami langsung disambut oleh Ibu Arundati Shinta selaku Dosen pembinging Psikologi Lingkungan. belia menyambut kami dengan ramah. pada TPST tersebut juga terdapat Bapak Mujiono selaku Wakil Ketua TPST tersebut. beliau menjelaskan berbagai macam seluk beluk dan sejarah terbentuknya TPST tersebut. menurut pendengaran saya TPST tersebut terbentuk karena ada beberapa masyarakat yang merasa prihatin karena banyak masyarakat yang membuang sampah dengan sembarangan sehingga terjadi penumpukan sampah dan menyebabkan pencemaran lingkungan.
Masalah sampah seperti ini biasanya terjadi karena banyaknya
masyarakat yang kurang peduli dengan sampah yang mereka hasilkan sendiri. Dari
beberapa tokoh masyarakat mungkin menganggap bahwa permasalahan ini cukup
mengganggu karena semakin banyak sampah yang dibuang sembarangan bisa
menyebabkan penumpukan. Dari sini sebenarnya peran masyarakat dalam
memperhatikan kasus pembuangan sampah cukup penting, mengingat jika sampah
tidak terorganisir dengan baik dapat menyebabkan pencemaran lingkungan
Sekitar
bulan April TPA Piyungan telah ditutup sehingga, dulunya TPA Piyungan memiliki
dasar jurang tetapi saat ini telah tertutup sampah yang diakibatkan banyaknya
sampah yang sampai menggunung. Dikarenakan hal ini sangat penting supaya
pemerintah memperhatikan khususnya pengolahan sampah supaya tidak menjadi
penyebab pencemaran lingkungan
TPS
Randu Alas melakukan pengolahan sampah dengan cara membakar untuk jenis sampah
yang tidak bisa diolah kembali, semua itu dilakukan karena belum adanya
teknologi yang bisa mengolah sampah jenis tersebut. Mereka pun sudah membuat
tungku pembakaran supaya polusinya yang dihasilkan tidak terlalu berdampak
negatif terhadap lingkungan sekitar. Pada TPS Randu alas menerapkan sistem 3 R
( Reduce, Reuse, dan Reycle ) dengan pemilahan sampahnya terdiri dari kertas,
logam, plastik, organik
Dari hasil pemilahan tersebut bisa menghasilkan sebuah jenis
pupuk cair dan kompos yang sangat berguna untuk tanaman, pupuk itu dihasilkan
dari berbagai macam buah busuk yang dijadikan satu kemudian diolah menjadi
kompos. Untuk proses pembuatan komposnya memakan waktu kurang lebih 40 hari.
Ketika saya bertanya untuk harga pupuk itu ternyata untuk pupuknya belum
diperjual belikan karena suatu alasan
Dari pengalaman saya melakukan kegiatan kunjungan ke TPS
Randu alas, saya melihat ternyata masalah sampah seperti ini memang sangat
perlu diperhatikan, karena jika sampai sampah menumpuk bisa menyebabkan yang
namanya pencemaran lingkungan sehingga bisa berdampak buruk bagi lingkungan
kita sendiri dan juga untuk masalah kedepanya khusunya tentang pencemaran
sampah.
0 komentar:
Posting Komentar