Tugas Psikologi Lingkungan
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi
45
Essay 8 Membuat Komitmen Pro Lingkungan Tentang Sampah
Ade Satria Kurniawan 23310410065
Dosen Pengampu Dr., Dra. ARUNDATI
SHINTA, MA
Komitmen pro lingkungan hidup adalah
sikap dan tindakan yang menunjukkan kepedulian dan tanggung jawab terhadap
kelestarian alam dan lingkungan hidup. Komitmen ini dapat diwujudkan dalam
berbagai bentuk, mulai dari tindakan individual hingga kebijakan dan program
skala besar.
Komitmen pro lingkungan hidup
merupakan tanggung jawab bersama. Setiap individu, organisasi, dan pemerintah
memiliki peran penting dalam menjaga kelestarian alam dan lingkungan hidup
untuk generasi mendatang.
Sebagai mahasswa Psikologi Lingkungan
yang Dosen nya adalah Ibu Arundati Shinta rasanya tidak ada alasan lagi untuk
tidak mulai pro lingkungan dengan di mulai dari diri sendiri. Yaitu mulai
berperan aktif dalam pengelolaan sampah di rumah / kos masing masing mahasiswa.
Sebagai mahasiswa kami sangat kagum dengan contoh nyata yang di berikan oleh
ibu Dosen dengan meminimalisir sekali memproduksi sampah beliau. Jika menurut
data rata rata satu orang bisa menghasilkan 0,5 gr sampah per hari dan jika satu
bulan setiap orang bisa menghasilkan 15 kg sampah. Maka kami sangat kagum
dengan Ibu Shinta yang dalam waktu satu bulan hanya menghasilkan 1 kg sampah.
Kenapa bisa begini ? Kenapa bisa begitu ? Ya jawabannya adalah karna beliau
sangat aktif dan rajin untuk langsung mengolah sampah menjadi barang
bermanfaat, seperti sampah organik yang langsung di olah menjadi pupuk kompos.
Jika di TPS 3R Randu Alas saat kunjungan beberapa waktu yang lalu di
informasikan dalam mengelola kompos membutuhkan waktu 40 hari, maka Ibu Shinta
hanya membutuhkan waktu 14 hari dan kompos siap di pakai untuk aplikasi tanaman
dan tumbuhan yang ada di sekitarnya.
Komitmen saya sebagai mahasiswa psikologi lingkungan yang dosennya adalah beliau, saya memulai dari rumah saya untuk mengelompokkan sampah organik dan non organik. Sampah organik (seperti sisa makanan, daun yang ada di taman dan sejenisnya) saya masukkan ke kresek warna hijau, sementara karna tidak ada kresek warna hijau saya pakai warna merah. Kemudian sampah organik seperti plastik, botol, dan sejenisnya saya masukkan ke kresek tersendiri. Hal ini akan sangat memudahkan petugas sampah untuk langsung memproses sampah ini saat sampai di TPS, sehingga tidak perlu waktu lama untuk mengolah sampah yang di hasilkan.
Selain pemisahan
dan pengelompokan jenis sampah yang di hasilkan di rumah kami. Saya juga
mencoba untuk mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos. Sudah bisa di
pastikan salah satu produksi pasti sampah rumah tangga adalah sampah organik
sisa sisa makanan yang tidak habis, sisa sisa nasi, bahan bahan sayuran yang
membusuk dll. Sampah organik ini sangat manjur sekali sebagai bahan pupuk
tanaman dan tumbuhan yang ada. Terlebih saat ini di taman rumah kami ada
tanaman cabe, jambu dan tanaman hias lainnya yang seyogyanya sangat membutuhkan
pupuk organik ini.
Jika ada yang
belum tau kompos, maka kompos adalah bahan organik yang telah mengalami proses
penguraian, biasanya dari sisa-sisa makanan, daun, dan limbah taman, yang
diubah menjadi pupuk alami. Proses ini melibatkan aktivitas mikroorganisme,
seperti bakteri dan jamur, yang mendegradasi bahan organik menjadi humus, yaitu
zat yang kaya akan nutrisi. Kompos sering digunakan untuk meningkatkan
kesuburan tanah, memperbaiki struktur tanah, dan mendukung pertumbuhan tanaman.
Salah satu manfaat utama kompos adalah kemampuannya untuk meningkatkan
kesuburan tanah. Kompos mengandung nutrisi penting, seperti nitrogen, fosfor,
dan kalium, yang sangat dibutuhkan tanaman. Ketika ditambahkan ke tanah, kompos
dapat memberikan nutrisi secara perlahan, membuatnya tersedia bagi tanaman
sepanjang waktu. Kompos juga membantu memperbaiki struktur tanah, menjadikannya
lebih gembur dan mampu menahan kelembapan. Ini sangat penting dalam pertanian,
di mana tanah yang baik dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Tanah yang kaya
kompos dapat memperbaiki drainase dan mengurangi erosi. Dengan membuat kompos,
Anda dapat mengurangi jumlah limbah yang dikirim ke tempat pembuangan akhir.
Sekitar 30% dari limbah rumah tangga dapat dikomposkan, termasuk sisa makanan
dan limbah taman. Dengan mengolah limbah menjadi kompos, Anda tidak hanya membantu
mengurangi beban tempat pembuangan, tetapi juga menghasilkan pupuk alami yang
berguna. Kompos berperan penting dalam menjaga kesehatan tanah. Mikroorganisme
yang terdapat dalam kompos dapat membantu melawan patogen dan hama tanaman,
sehingga mengurangi kebutuhan akan pestisida kimia. Ini membuat tanaman lebih
sehat dan meningkatkan produktivitas.
Demikian tulisan
saya Essay 8 dengan tema komitmen berperilaku pro lingkungan dan di mulai dari
lingkungan tempat tinggal atau rumah sendiri. Terimakasih sampai jumpa di Essay
selanjutnya.
0 komentar:
Posting Komentar