9.10.24

Essay 2 Melakukan Kegiatan Plogging

Tugas Psikologi Lingkungan

Essay 2 Melakukan Kegiatan Plogging


Ade Satria Kurniawan 23310410065

Dosen Pengampu : Dr., Dra. ARUNDATI SHINTA, MA


Program Studi Psikologi 

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45

Tahun 2024


Masalah sampah merupakan isu global yang kompleks dan mendesak.  Peningkatan populasi, konsumsi berlebihan, dan sistem pengelolaan sampah yang tidak memadai menyebabkan penumpukan sampah yang semakin besar di seluruh dunia.  Berikut beberapa aspek penting dari masalah sampah :

1. Dampak Lingkungan :         

a. Pencemaran

           Sampah mencemari tanah, air, dan udara. Limbah plastik, misalnya, membutuhkan waktu ratusan tahun untuk terurai dan dapat mencemari ekosistem laut.

b. Emisi Gas Rumah Kaca 

        Pembusukan sampah organik menghasilkan gas metana, yang merupakan gas rumah kaca yang lebih kuat daripada karbon dioksida.

c. Kerusakan Habitat

          Penumpukan sampah dapat merusak habitat satwa liar dan mengurangi keanekaragaman hayati.

2. Dampak Kesehatan :

a. Penyakit

      Sampah dapat menjadi tempat berkembang biak bagi berbagai penyakit, seperti malaria, demam berdarah, dan diare.

b. Pencemaran Udara

        Pembakaran sampah terbuka menghasilkan asap dan partikel berbahaya yang dapat menyebabkan masalah pernapasan.


          Salah satu andil penting kita sebagai mahasiswa dan manusia adalah mencoba mengurangi penggunaan sampah dan memulai sejak dini untuk mengelola sampah, agar bumi kita tidak terus terusan semakin banyak di timbun sampah. Program yang kami jalankan salah satunya adalah Plogging, dimana ini menjadi salah satu tugas dari mata kuliah Psikologi Lingkungan. Mungkin maksud dan tujuan dari tugas ini agar para mahasiswa yang seyogyanya menjadi agent perubahan bener bener secara nyata bisa mengaplikasikan pengurangan dan pengelolaan sampah ini di mulai dari diri kita masing masing.


           Plogging sendiri sudah menjadi tren di kalangan anak muda di beberapa kota besar di Indonesia. Plogging pada dasarnya adalah aktivitas yang menggabungkan jogging dengan memungut sampah. Istilah ini berasal dari bahasa Swedia, yang merupakan gabungan dari kata "plocka upp" (memungut) dan "jogga" (berlari). Kegiatan ini dimulai di Swedia sekitar tahun 2016 dan dengan cepat menyebar ke berbagai negara sebagai respons terhadap meningkatnya kesadaran akan masalah pencemaran lingkungan, terutama yang berkaitan dengan sampah plastik.


           Manfaat plogging tidak hanya membantu membakar lebih banyak kalori dibandingkan jogging biasa, tetapi juga melibatkan gerakan tambahan seperti membungkuk dan squat saat memungut sampah. Dengan memungut sampah, plogging secara langsung berkontribusi terhadap kebersihan lingkungan. Aktivitas ini membantu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan dan mengelola sampah dengan baik.


              Plogging yang saya lakukan terdiri dari 2 kali. Pertama saya melakukan plogging di sekitar Candi Prambanan tepatnya di barat pagar Candi Prambanan. Saya memulai plogging pada sore hari di karenakan pagi hari sangat mepet dengan aktivitas kerja dan lain lainnya. Saya mulai pukul 15.00 – 16.00 WIB. Plogging pertama ini saya mendapatkan hal yang sangat mengejutkan, tidak hanya sampah biasa seperti botol, plastik, kertas atau sejenisnya yang berserakan di sepanjang jalan ini tapi juga banyak bungkusan plastik / kresek yang isinya adalah sampah rumah tangga. Saya memperkirakan ini sengaja di buang oleh yang punya sampah, bisa jadi mereka tidak punya tempat pembuangan sampah atau enggan membayar iuran sampah bulanan sehingga di buang di pinggir jalan.






                
                Plogging kedua berlanjut lebih sore lagi di sekitaran Candi Plaosan mulai pukul 17.00 – 18.00 WIB, sepanjang lampu merah barat Candi Plaosan menuju ke arah Candi Plaosan masih terdapat beberapa sampah botol, Plastik dan sejenisnya. Sampah sampah ini saya masukkan ke kresek warna merah dan saya bawa pulang. Selanjutnya sampai di rumah ke esokan harinya saya pisah pisah mana sampah organik dan an organik. Betul memang setelah di pilah saya hanya berusaha menunggu pak tukang sampah untuk mengambil sampah secara mingguan ini. 


Demikian cerita saya Plogging pada kali ini. Semoga bermanfaat dan bisa menjadi pengingat saya untuk semakin meningkatkan diri dalam hal pengelolaan sampah. 




0 komentar:

Posting Komentar