Topik
|
Pengelolaan sampah berbasis masyarakat melalui bank sampah dikalurahan sidomulyo kabupaten semarang.
|
Sumber
|
Saputro, Y. E.,
Kismartini, K., & Syafrudin, S. (2016). Pengelolaan sampah berbasis
masyarakat melalui bank sampah. Indonesian Journal of Conservation, 4(1).
|
Permasalahan
|
Permasalahan sampah telah menjadi isu penting secara
nasional dan dalam lingkungan perkotaan. Dengan bertambahnya populasi dan
semakin kompleksnya aktivitas manusia, volume sampah terus meningkat,
mengurangi ruang dan mengganggu kehidupan sehari-hari. Bukannya memperbaiki
kualitas hidup, sampah malah memburuknya.
|
Tujuan
penelitian
|
Menganalisis pengelolaan bank sampah kelompok
peduli lingkungan serasi kalurahan sidomulyo kabupaten semarang ditinjau dari
aspek tenis operasional, aspek kelembagaan, aspek hukum, aspek pembiyaan, dan
aspek peran serta masyarakat. dan bertujuan untuk menganalisis dampak sosial,
ekonomi dan lingkungan bank sampah kelompok peduli lingkungan serasi kelurahan
sidomulyo.
|
Isi
|
Pelaksanaan bank sampah merupakan bentuk rekayasa sosial yang bertujuan untuk mendorong masyarakat dalam memilah sampah. Melalui inisiatif bank sampah, ditemukan solusi inovatif yang dapat "memotivasi" masyarakat untuk lebih sadar dalam memilah jenis sampah yang mereka hasilkan. Dengan mengonversi sampah menjadi uang atau barang berharga yang dapat ditabung, masyarakat diajarkan untuk menghargai sampah berdasarkan jenis dan nilainya, sehingga meningkatkan kesadaran mereka untuk melakukan pemilahan. Berdasarkan data dari Laporan Monografi Kependudukan Kelurahan Sidomulyo Tahun 2014, jumlah penduduk pada akhir 2013 mencapai 4.508 jiwa, dengan volume timbulan sampah sekitar 4.640,08 m³ per tahun. Kelurahan ini memiliki satu Tempat Penampungan Sementara (TPS) dengan kapasitas 6 m³ yang dilayani oleh DPU Kabupaten Semarang, tetapi beberapa warga membuang sampah ke TPS lain dan ada yang membakar sampah karena TPS tidak terlayani. Bank Sampah Kelompok Peduli Lingkungan Serasi terbentuk pada tahun 2010 oleh warga yang prihatin atas banyaknya sampah yang tidak dipilah. Ibu-ibu PKK di RT 02 RW 02 memulai program pemilahan sampah rumah tangga menjadi tiga jenis: kertas, plastik, dan kaca, yang kemudian dijual ke pengepul. Kegiatan ini menarik perhatian pemerintah untuk memperluas pemilahan sampah menjadi program 3R (reduce, reuse, recycle) di seluruh Kelurahan Sidomulyo. Bank Sampah menerima delapan jenis sampah: kardus, marga, koran, plastik putih, plastik campur, kertas campur, kaleng aluminium, dan botol kaca, dengan pemilahan dilakukan di tingkat rumah tangga oleh nasabah. Implementasi bank sampah menciptakan peluang ekonomi dan lapangan kerja, serta meningkatkan kesadaran masyarakat. Namun, keberhasilannya memerlukan integrasi dengan gerakan 3R untuk memberikan manfaat ekonomi dan lingkungan yang berkelanjutan, sehingga menghasilkan masyarakat yang sehat dan lingkungan yang bersih. Selain itu, bank sampah juga berfungsi sebagai titik penampungan untuk produk dan kemasan yang tidak terpakai.
|
Metode
|
Metode yang
digunakan adalah kualitatif dan kuantitatif, dengan menggunakan sampel sebanyak 45 orang. Data dikumpulkan melalui observasi di lapangan, serta
melakukan wawancara mendalam kepada informan dan dengan kuesioner kepada responden. Analisis
dilakukan oleh deskriptif kualitatif. Data mengenai dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan dianalisis secara kuantitatif deskriptif.
|
Hasil |
Berdasarkan hasil penelitian yang melibatkan aspek teknis, operasional kelembagaan, hukum, finansial, dan partisipasi masyarakat, manajemen Bank Sampah yang dijalankan oleh Kelompok Peduli Lingkungan Serasi di Kelurahan Sidomulyo dinilai cukup baik. Meskipun demikian, masih terdapat beberapa masalah teknis yang perlu diatasi di lapangan. Selain itu, keberadaan Bank Sampah ini memberikan dampak positif dalam aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan bagi masyarakat di Kelurahan Sidomulyo.
|
Kesimpulan
|
kesimpulan dari pengelolaan Bank Sampah Kelompok Peduli Lingkungan Serasi di Kelurahan Sidomulyo menunjukkan bahwa pemilahan sampah telah berjalan dengan baik, meskipun pengurangan sampah anorganik masih rendah, yaitu 0,43%. Penyerahan sampah bersifat tidak rutin, namun pencatatan transaksi dilakukan dengan rapi. Pembagian hasil bervariasi antara 5:95 hingga 10:90. Kelembagaan bank sampah belum sepenuhnya sesuai dengan regulasi yang berlaku, dan investasi peralatan berasal dari hibah. Peran masyarakat dalam pengelolaan sudah baik, memberikan dampak positif secara sosial, ekonomi, dan lingkungan, termasuk perilaku membuang dan memilah sampah dengan lebih baik serta penurunan jumlah sampah yang dibuang ke TPS.
|
Diskusi
|
meskipun pengelolaan Bank Sampah oleh Kelompok Peduli Lingkungan Serasi di Kelurahan Sidomulyo menunjukkan banyak aspek positif, masih terdapat beberapa tantangan yang perlu diatasi. Upaya peningkatan kapasitas kelembagaan, perbaikan aspek hukum, dan pengembangan model finansial yang berkelanjutan menjadi fokus yang penting untuk memastikan keberlanjutan dan efektivitas program Bank Sampah. Keterlibatan masyarakat yang aktif akan menjadi kunci untuk mencapai tujuan pengelolaan sampah yang lebih baik di masa mendatang.
|
0 komentar:
Posting Komentar