9.10.24

ESSAI 1 - MERINGKAS JURNAL PENGELOLAAN SAMPAH

 

Esai 1 Meringkas Jurnal Pengelolaan Sampah

 

Mata Kuliah: Psikologi Lingkungan

Tugas: Esai 1 Meringkas Jurnal Pengelolaan Sampah

 

Meringkas Jurnal: Optimalisasi Pengelolaan Sampah Berbasis Komunitas di Indonesia: Studi Kasus di Perkotaan dan Pedesaan"

 

Dosen Pengampu:  Dr., Dra. ARUNDATI SHINTA, MA

 


Ridho Putra Armando  / 23310410024

 

Fakultas Psikologi

 

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

 

Topik

Pengelolaan sampah berbasis masyarakat di Indonesia, dengan fokus pada efektivitas dan tantangan implementasi di wilayah perkotaan dan pedesaan.

Sumber

Jurnal Pengelolaan Lingkungan dan Sumber Daya Alam, diterbitkan oleh Universitas Gadjah Mada, tahun 2024.

Permasalahan

Indonesia menghadapi tantangan besar dalam pengelolaan sampah, terutama di wilayah perkotaan yang padat penduduk dan pedesaan yang memiliki akses terbatas pada infrastruktur pengelolaan sampah. Kurangnya kesadaran masyarakat dan infrastruktur pengelolaan sampah yang memadai menyebabkan peningkatan timbunan sampah, pencemaran lingkungan, dan gangguan kesehatan masyarakat.

Tujuan

Jurnal ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis model pengelolaan sampah berbasis komunitas yang efektif di Indonesia, serta mengevaluasi perbedaan tantangan antara wilayah perkotaan dan pedesaan. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk menawarkan rekomendasi kebijakan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah yang berkelanjutan.

Isi

Artikel ini membahas perbedaan pendekatan pengelolaan sampah di wilayah perkotaan dan pedesaan, dengan fokus pada bagaimana komunitas lokal terlibat dalam proses pengumpulan, pengolahan, dan daur ulang sampah. Studi kasus dari beberapa daerah seperti Jakarta, Yogyakarta, dan desa di Jawa Tengah diuraikan, menyoroti faktor keberhasilan dan kendala di masing-masing lokasi. Diskusi ini juga mencakup analisis kebijakan lokal dan nasional terkait pengelolaan sampah.

Metode

Penelitian menggunakan pendekatan campuran (mixed-methods) yang mengombinasikan data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif diperoleh melalui wawancara mendalam dengan pemangku kepentingan, termasuk masyarakat lokal, LSM, dan pemerintah daerah. Data kuantitatif berupa pengukuran volume sampah dan tingkat partisipasi masyarakat diolah untuk menilai efektivitas program pengelolaan sampah. Pengamatan lapangan juga dilakukan di beberapa wilayah penelitian.

Hasil

Hasil penelitian menunjukkan bahwa wilayah perkotaan cenderung memiliki volume sampah lebih besar dengan tingkat kesulitan lebih tinggi dalam mengelola limbah anorganik, namun memiliki lebih banyak sumber daya untuk mengatasi masalah ini. Di pedesaan, meskipun volume sampah lebih kecil, kurangnya infrastruktur menjadi kendala utama. Partisipasi masyarakat dalam program seperti bank sampah dan komposting menunjukkan keberhasilan di beberapa daerah, tetapi masih diperlukan edukasi dan penyuluhan yang lebih intensif di banyak wilayah.

Diskusi

Peneliti menyimpulkan bahwa pengelolaan sampah berbasis komunitas memiliki potensi besar untuk mengurangi beban TPA (Tempat Pembuangan Akhir) dan dampak lingkungan, terutama jika didukung oleh kebijakan yang mendorong partisipasi masyarakat. Diskusi juga menekankan pentingnya penyediaan fasilitas daur ulang yang mudah diakses serta dukungan regulasi dari pemerintah pusat dan daerah. Tantangan terbesar adalah menjaga keberlanjutan program di tengah keterbatasan dana dan sumber daya di beberapa wilayah, terutama di pedesaan.

0 komentar:

Posting Komentar