4.7.24

Tugas Teori Kepribadian

 

Nama : Fitri Novia Rizka

Nim     : 23310410057

Mata kuliah : Teori Kepribadian

Dosen Pengampu : FX. Wahyu Widiantoro.S.Psi.,M.A.

Teori Fenomenologi Carl rogers

 


 

Psikologi diakui sebagai ilmu yang bisa berdiri sendiri pada tahun 1879, ketika Wilhelm wundt mendirikan laboraturium di Leipzig, jerman. Laboraturium ini dinobatkan sebagai laboraturium pertama di dunia. Setelah itu dunia psikologi mengalami perkembangan yang begitu pesat, dengan ditandai erbagai macam aliran dan cabang psikologi.

Kepribadian merupakan keseluruhan bagian dari seseorang dalam bereaksi dan berinteraksi dengan individu satu dan lainnya. Di dalam ilmu psikologi, membahas berbagai macam teori kepribadian dari berbagai ahli psikologi. Teori adalah salah satu komponen yang penting dalam sebuah ilmu pengetahuan, termasuk mengenai teori kepribadian. Tanpa adanya teori kepribadian maka usaha untuk memahami perilaku seseorang akan terasa sulit.

Teori kepribadian Kepribadian dalam kehidupan sehari-hari berfungsi deskriptif dan prediktif.Pertama, fungsi deskriptif merupakan fungsi teori kepribadian dalam menjelaskan atau menggambarkan perilaku atau kepribadian manusia secara rinci, lengkap, dan sistematis. Pertanyaan-pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana seputar perilaku manusia dijawab melalui fungsi deskriptif. Kedua, fungsi prediktif merupakan fungsi memperkirakan apa, mengapa, dan bagaimana tingkah laku manusia di kemudian hari (Ja’far,2015).

Salah satu tokoh psikologi yang cukup terkenal yaitu carl rogers, yang merupakan seorang psikoterapi yang setiap sesi dalam terapinya selalu melibatkan peneliti dengan menggunakan tape recorder. Dengan adanya metode tersebut orang-orang kemudian belajar dari hakikat psikoterapi dan prosesnya. Metode terapi inilah yang kemudian dikembangkan oleh carl rogers dan dikenal dengan isitlah client centered (Dinar,2006).

Carld rogers merupakan salah satu tokoh psikologi di bidang humanistic. Yang mana memiliki pandangan tentang setiap orang memiliki tanggung jawab atas dirinya sendiri. Bahkan carl rogers berpendapat bahwa semua orang memiliki kendali dalam mengatur dirinya sendiri. Di dalam teori fenomologi terdapat struktur kepribadian yang mempengaruhi tingkah laku seseorang. Ada tiga konstruksi penting dalam teori fenomenologi yaitu organisme, medan fenomena, dan self.

-       Organisme

Pengertian dari organisme mencakup tiga hal penting yaitu :

a.     Makhluk hidup organisme adalah makhluk hidup yang lengkap dengan fungsi serta psikologisnya dan merupakan semua tempat serta pengalaman. Hal ini berkaitan dengan persepssi seseorang mengenai kejadian yang terjadi di dalam diri dan dunia eksternalnya.

b.     Realitas subyektif yaitu menganggap dunia seperti yang diamati dan dialaminya. Dalam hal ini, realita adalah persepsi yang sifatnya subyektif dan dapat membentuk tingkah laku seseorang.

c.     Holisme organisme adalah satu kesatuan dari keseluruhan system, sehingga sangat mempengaruhi satu sama lain. setiap perubahan tentu memiliki makna dan tujuan yaitu untuk mengaktualisasikan diri serta untuk mengembangkan diri.

-       Medan fenomena

Medan fenomena yaitu keseluruhan pengalaman baik yang bersifat ekternal maupun yang bersifat internal. Medan fenomena merupakan keseluruhan pengalaman pengalaman pribadi seseorang terjadi di dalam hidupnya sebagaimana bersifat subyektif.

-       Self

s  self yaitu penggabungan keseluruhan aspek keberadaan dan pengalaman seseorang yang disadari oleh individual. 

Diri terbagi menjadi dua yaitu :

a.     Konsep diri yaitu keseluruhan dari aspek keberadaan dan pengalaman seseorang, baik yang disadari maupun yang tidak disadari. Didalam konsep diri terbagi menjadi dua konsep yaitu:

1.     Real self atau konsep diri real

Yaitu kondisi dimana seseorang berdasarkan pada realita keadaannya saat ini

2.     Ideal self atau konsep diri ideal

Yaitu kondisi dimana seseorang ingin melihat dirinya seperti apa yang ia inginkan.

Dalam pandangan carl rogers tentang teori fenomenologi terdapat 3 dinamika kepribadian yaitu :

-       Positif regard

Positif regard yaitu setiap manusia memiliki kebutuhan akan kehangatan, penghargaan, penerimaan, dan rasa cinta dari orang lain. kebutuhan itu disebut dengan need for positive regard. Di dalam positif regard terbagi menjadi 2 yaitu :

a.     Positive regard conditional

Positif regard conditional yaitu keadaan dinamika seseorang akan diakui dan dipercaya berdasarkan dengan pencapainya. contohnya yaitu ketika seorang siswa mendapatkan peringkat 1 maka secara otomatis seluruh guru akan membanggakannya berbeda dengan seorang siswa yang tidak mendapatkan peringkat sama sekali.

b.     Positif regard unconditional

Positif regard unconditional yaitu keadaan dinamika seseorang akan dipercaya memiliki kemampuan yang dapat ia kembangkan sehingga ia dihargai hanya dengan menjadi dirinya sendiri. contohnya yaitu ketika seorang orangtua yang mencintai anaknya tanpa syarat, bahkan jika anak tersebut melakukan kesalahan atau memiliki pendapat yang berbeda tetap sebagai orangtua akan mencintai anaknya tanpa syarat.

-       Self consistency dan congrunce

Self consistency yaitu dinamika dimana kepribadian seseorang yang senantiasa berupaya untuk mempertahankan konsistensi antara persepsi diri dan kesesuaiannya antara persepsi tersebut dengan pengalamannya.

-       Self actualization

Self actualization yaitu proses untuk menjadi diri sendiri dan dorongan terhadap potensi individu untuk terus berkembang. Aktualisasi diri akan berubah sejalan dengan pengalamn dan perkembangan dari individu tersebut.

Carl rogers menganggap bahwa perkembangan kepribadian seseorang merupakan tahapan yang sangat penting untuk menuju pribadi yang berfungsi secara utuh. Oleh sebab itu, individu yang berfungsi secara utuh akan mampu menggunakan kemampuan bakatnya untuk merealisasikan dirinya. Terdapat beberapa karakteristik individu tresebut memiliki kepribadian yang berfungsi dengan penuh yaitu :

  1. Terbuka terhadap pengalama baru
  2. Percaya diri
  3. Dan mampu untuk bertanggung jawab pada setiap pilihan yang diambilnya.

Demikian juga pada tahap dari setiap individual mempunyai kekuatan yang kreatif untuk menyelesaikan masalahnya. Kecenderungan ini satu-satunya motif yang dimiliki manusia. Kebutuhan untuk memuaskan rasa lapar, mengekspresikan emosi-emosi mendalam yang dirasakan, dan menerima diri seseorang (Ratu,2014).

 


Referensi : 

Dinar, S. E. D. (2006). KAJIAN CARL R. ROGERS TENTANG “A WAY OF BEING”. PSYCHO IDEA4(1).

Harahap, D. (2020). Teori Carl Rogers dalam Membentuk Pribadi dan Sosial yang Sehat. Jurnal Al-Irsyad: Jurnal Bimbingan Konseling Islam, 2(2), 321-334.

Ja'far, S. (2015). Struktur Kepribadian Manusia Perspektif Psikologi Filsafat. Psympathic: Jurnal Ilmiah Psikologi2(2).

Ratu, B. (2014). Psikologi Humanistik (Carl Rogers) dalam Bimbingan dan Konseling. Jurnal Kreatif, 17(3), 12.

0 komentar:

Posting Komentar