Mata Kuliah : Teori Kepribadian
Dosen Pengampu : Fx Wahyu Widiantoro, S.psi.,MA
Artikel : Social Learning Theory
PRODI : PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA
Social Learning Theory Ala Albert Bandura
A. Riwayat Singkat Albert Bandura
Albert Bandura adalah
seorang pelopor yang lahir pada tanggal 1925 di Canada, dan dikenal dengan
teorinya, yaitu “social learning theory.” Dalam menempuh pendidikannya, Bandura
belajar dan mencapai gelar Ph.Dnya di Universitas Lowa dan mengambil jurusan
psikologi klinis pada tahun 1952. Setelah menempuh pelatihan post-doktoral di
bidang klinis selama satu tahun, pada tahun 1953 Bandura bekerja di Universitas
Stanford, dimana kini ia menjadi professor David Starr dalam bidang ilmu
pengetahuan sosial. Ia juga pernah bekerja sebagai ketua Jurusan Psikologi di
Stanford dan pada tahun 1974 terpilih menjadi ketua American Psychological
Association. Bandura mengembangkan pendekatan Social Learning untuk memahami
kepribadian manusia melalui penelitian-penelitian. Teori Belajar sosial yang
dikembangkan Bandura ini dikembangkan pada tahun 1969. Dalam artikelnya, Murni
Yanto dan Syaripah mengungkapkan bahwa teori belajar sosial yang dikembangkan
oleh Bandura dapat mempengaruhi prinsip teori belajar behaviorisme karena teori
ini lebih menekankan isyarat pada perilaku dan juga mental seseorang (Yanto
& Syaripah, 2017). Dengan demikian, teori belajar sosial ini menggunakan
metode penjelasan reinforcement eksternal dan penjelasan kognitif internal
untuk memahami bagaimana proses pembelajaran dari orang lain. Kemudian Ratna
Wilis Dahar juga berpendapat bahwa melalui observasi tentan dunia sosial kita,
melalui interpretasi kognitif, banyak sekali informasi dan penampilan atau keahlian
kompleks yang dapat dipelajari (Dahar, 2011). Selain itu Murni Yanto dan Syaripah
mengutip pendapat Abu Ahmadi dengan mengatakan, belajar merupakan proses dimana
tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan pengalaman (Yanto &
Syaripah). Jadi, teori belajar sosial beranggapan bahwa hubungan antar pribadi
antara anak dengan orang dewasa menyebabkan anak meniru atau menyerap perilaku-perilaku
sosial, melaui interaksi sosial anak melakukan identifikasi dengan orang
dewasa, dengan kekuasaan, dengan perasaan iri dan sebagainya.
Selain social learning
theory, Albert Bandura juga masih mempunyai 2 teori lainnya, yaitu :
1. Eksperimen
Boneka Bobo (Bobo Doll Eksperimen), eksperimen ini
menggambarkan konsep pembelajaran observasional. Anak-anak yang menyaksikan
orang dewasa memukul boneka bobo cenderung meniru perilaku tersebut. Hasil
eksperimen ini menyoroti pentingnya model peran dalam pembelajaran.
2. Konsep
self-efficacy, eksperimen ini adalah kemampuan individu
terhadap kemampuannya untuk berhasil dalam suatu tugas. Keyakinan ini mempengaruhi
perilaku, motivasi, dan pencapaian individu.
Ada 6 faktor yang membuat
kita dapat belajar dari seseorang, yaitu :
1. Status
Status
ini berpengaruh sebab kita akan cenderung meniru atau belajar dari orang-orang
yang statusnya lebih tinggi dari kita. Contohnya selebritis.
2. Kopetensi
Kopetensi
mebuat kita cenderung meniru atau belajar dari orang yang kita anggap lebih
ahli.
3. Kesamaan
Kita
akan lebih mudah meniru atau belajar dari orang yang memiliki kesamaan dengan
kita. Misal perilaku teman kita.
4. Tindakan
yang beralasan
Kita
tidak akan meniru perilaku yang tidak masuk akal.
5. Konsekuensi
Kita
akan cenderung meniru perilaku bila kita memihat perilaku itu disertai
konsekuensi yang menyenangkan atau sebaliknya.
6. Dapat
diperhatikan
Bagaimana mungkin kita bisa belajar dari orang lain, bila tidak memperhatikanya.
Lalu selanjutnya ada proses bagaimana
menerapkan perilaku, yaitu :
1. Attention,
yaitu mengamati/memperhatikan model yang perilakunya akan ditiru.
2. Retantion,
proses mengingat. Bisa dengan cara mengulangi kembali perilaku yang sudah
ditampilkan oleh model.
3. Production,
beri kesempatan unutk melakukan perilaku tersebut.
4. Motivation,
bisa dengan cara memberi hadia, pujian ataupun hukuman.
B. Kesimpulan
Kesimpulan dari teori pembelajaran sosial Albert
Bandura adalah bahwa manusia belajar melalui observasi dan peniruan perilaku
orang lain. Bandura menekankan pentingnya interaksi antara faktor kognitif,
lingkungan, dan perilaku dalam proses pembelajaran. Ia juga memperkenalkan
konsep "modeling" dan "self-efficacy," yang menyoroti peran
penting dari pengamatan dan keyakinan diri dalam mempengaruhi perilaku
seseorang.
C. Daftar
Pustaka
Boiliu, E. R. (2022). Aplikasi Teori Belajar Sosial
Albert Bandura Terhadap PAK Masa Kini. Jurnal Ilmu Teologi Dan Pendidikan Agama
Kristen, 3(2), 133-143.
Tullah, R. (2020). Penerapan teori sosial albert
bandura dalam proses belajar. Jurnal At-Tarbiyyah: Jurnal Ilmu Pendidikan
Islam, 6(1), 48-55.
0 komentar:
Posting Komentar