Mata Kuliah : Psikologi Industri dan Organisasi
Tugas : Esai Prestasi
Esai Prestasi : Pengabdian Masyarakat Kontribusi TPA/TPQ Masjid Al-Ma'aruf
Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta, MA
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA/TPQ) adalah sebuah lembaga atau sekelompok masyarakat yang menyelenggarakan pendidikan non-formal dengan jenis keagamaan Islam. Tujuan utamanya adalah memberikan pengajaran membaca Al-Qur’an sejak usia dini, serta memahami dasar-dasar agama Islam pada anak-anak usia PAUD, Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar, atau Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI) dan tingkat yang lebih tinggi. TPA memiliki misi besar dalam membentuk karakter peserta didik dengan karakter qur’ani, yaitu generasi yang mencintai Al-Qur’an dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, TPA bertujuan untuk memberikan wawasan dan bekal dasar bagi anak didik agar mampu membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar serta menanamkan nilai-nilai keislaman dan keagamaan.
Dalam pelaksanaannya, TPA memberikan pengajaran yang ditekankan pada pemberian dasar-dasar membaca Al-Qur’an serta membantu pertumbuhan dan perkembangan rohani anak agar memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. TPA juga memiliki berbagai metode dan pendekatan dalam pembelajaran membaca Al-Qur’an, seperti metode membaca Al-Qur’an Iqro dan lain-lain, yang ditemukan pada tahun 1990-an. Dalam perkembangannya, TPA tidaklah wajib, tetapi masyarakat membutuhkan lembaga ini untuk memberikan dasar-dasar membaca Al-Qur’an kepada anak-anaknya, terutama bagi orang tua yang bekerja. TPA juga memiliki peran penting dalam membentuk karakter islami pada anak, seperti yang saya lakukan di TPQ Masjid AL-Ma’aruf.
TPA sudah berlagsung sebelum memasuki Bulan Ramadhan hanya saja saat hari-hari biasa saya dan pengajar lainya membuat jadwal TPA di hari rabu, jumat, dan minggu pada jam 15.00-17.00 sekaligus sholat ashar berjamaah, sedangkan dibulan ramadhan saya dan pengajar lainya membuat jawal TPA setiap hari pada jam 16.00-18.00 karena akan melaksanakan buka bersama dimasjid. Tetapi, dihari sabtu dan minggu jadwal dibuat tidak buka bersama dimasjid karena pengajarpun ingin memberikan waktu buka bersama para santiwan/santriwati untuk buka bersama dengan keluarga masing-masing. Kegiatan harian berupa membaca Iqra dan Al – Quran dilanjutkan menghafal surat-surat pendek dan diisi materi ataupun games. Pengajar juga mengadakan lomba setiap hari minggu, lomba terdiri dari praktek Sholat, hafalan surat, hafalan doa, dan praktik Adzan. Saya dan pengajar lainnya akan memberikan hadiah bagi santiwan/santriwati yang mendapat juwara pada lomba tersebut. Selain itu untuk takjil dan makanan untuk buka bersama itu sendiri dibuat oleh ibu – ibu didusun dan bergilir serta mambuat kelompok, kelompok terdiri dari 3-4 orang. Selain itu juga terdapat keluarga yang ingin memberikan takjil kami terima dengan senang hati.
Sebagai pengajar (TPA/TPQ) Saya memiliki peran yang sangat penting dalam mendidik dan mengajar santriwan/santriwati dalam memahami agama. Saya juga bertanggung jawab untuk memberikan pelajaran yang bermanfaat tentang ajaran Islam, Al-Quran, dan ibadah yang baik dan benar. Saya juga dapat membantu anak – anak memahami pentingnya belajar pentingnya memahami ajaran islam. Dan memberikan contoh yang baik.
Lampiran
Kusuma, Y. (2018). Model-model perkembangan pembelajaran BTQ di TPQ/TPA di Indonesia. J-PAI: Jurnal Pendidikan Agama Islam, 5(1).
Nurhadi, N. (2019). Sekolah Bermain (TPI/TPA/TKA/TPQ) dalam Pendidikan Islam. AS-SABIQUN, 1(1), 80-94.
0 komentar:
Posting Komentar