4.7.24

Tugas Artikel Analytical Psychology Carl Gustav Jung

 Mata Kuliah: Teori Kepribadian

Dosen Pengampu: FX. Wahyu Widiantoro, S.Psi., MA

Artikel Analytical Psychology Carl Gustav Jung 

Naeri Khasna (23310410046)

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta


Dalam teori analytical psychology yang dibawakan oleh Carl Gustav Jung berusaha untuk menjelaskan apa dan bagaimana physce, kata psyche sendiri merupakan istilah yang digunakan Jung untuk menggambarkan keseluruhan kepribadian seseorang yang mengarahkan pikiran, perilaku, dan perasaannya. Jung mengatakan bahwa suatu proses keseimbangan terjadi dalam kerjasama dan relasi timbal balik yang kompleks antara kesadaran dan ketidaksadaran pada 1987 (Ferdiansyah, 2023). Dalam hal ini struktur kepribadian diri menurut pandangan Jung terarah pada sistem yang menyusunnya, antara lain yang terpenting adalah: ego, ketidaksadaran pribadi, dan ketidaksadaran kolektif (Suryosumunar, 2019). Dalam istilah lain tingkatan tersebut juga sering disebut dengan, conscious, personal unconscious, collective unconscious.

Conscious atau kesadaran pada level ini ego menjadi pusat dari kesadaran tetapi bukan inti dari kepribadian. Kesadaran dalam psikoanalisis Jung hanya berperan kecil, karena menurut Jung kesadaran merupakan bagian kecil saja dari kepribadian (Septiarini & Sembiring, 2017). Serta penekanan yang berlebih pada conscious justru akan menimbulkan ketidakseimbangan psikologis.

Kedua personal unconscious atau ketidakkesadaran pribadi adalah bagian dari pikiran yang berisi semua pikiran, perasaan, dan sensasi yang tidak kita sadari pada saat tertentu, tetapi yang dapat kita akses dengan mudah jika diperlukan (Raihan & Kurniawan, 2024). Ketidaksadaran pribadi ini dibentuk oleh pengalaman pribadi individu sehingga dapat dikatakan hal ini menjadi bagian yang unik dan berbeda-beda pada masing-masing individu. Salah satu cara ketidaksadaran pribadi mempengaruhi perilaku seseorang melalui dampak yang Jung disebut dengan istilah complex. Complex yaitu adalah pola utama dari emosi, persepsi, dan harapan pada ketidaksadaran pribadi yang diorganisasi dalam tema tertentu. Complex memiliki potensi untuk selanjutnya melakukan kontrol yang kuat atas pikiran, emosi, dan perilaku seseorang.

Ketiga adalah collective unconscious atau ketidaktaran kolektif yang merupakan tingkatan terdalam pada psyche yang berisi akumulasi dari pengalaman yang diwariskan oleh manusia dan spesies sebelumnya. pengalaman masa lalu yang terkandung dalam ketidak kesadaran kolektif termanifestasikan dalam berbagai tema, gambaran, atau pola yang Jung sebut dengan arcetype. Jung mengatakan bahwa arketype merupakan isi dari ketidaksadaran kolektif, yang merupakan bentuk pembawaan lahir dari psyche, pola dari kelakuan psikis yang selalu ada secara potensial sebagai kemungkinan dan apabila diwujudkan nampak sebagai gambaran spesifik pada 1987 (Suryosumunar, 2019).

Selain itu Jung melihat mimpi sebagai adanya arcetype, berdasarkan mimpi manusia, ditemukan adanya pola yang sama bahkan dengan orang-orang kuno pada zaman lalu. Jung juga percaya bahwa halusinasi pasien psikotik juga menunjukkan bukti akan adanya archetype, yang menunjukkan pola yang cenderung universal pada manusia dan hal ini diwariskan dari generasi sebelumnya. Beberapa bentuk archetype antara lain, persona yaitu sisi kepribadian yang ditunjukkan seseorang kepada dunia atau lingkungannya karena tuntutan sosial (Septiarini & Sembiring, 2017). Self atau diri adalah bagian sadar dari kepribadian kita (Juidah et al., 2022). Self merepresentasikan kesatuan, integrasi, dan harmoni, dari seluruh komponen kepribadian. Shadow singkatnya sisi gelap kepribadian yang berusaha disembunyikan. Anima sisi feminim dalam diri laki-laki serta animus sisi maskulin dalam diri wanita. Ada juga archetype lainnya seperti the great mother, the wise oldman, dan hero.

Daftar Pustaka :

Ferdiansyah, M. (2023). Teori Psikoanalis Hakikat Kepribadian Manusia. Mafy Media Literasi Indonesia.

Juidah, I., Sultoni, A., & Bahri, S. (2022). Kepribadian Tokoh Karman dalam Novel Kubah Karya Ahmad Tohari: Sebuah Kajian Psikoanalisis Carl Gustav Jung. Bahtera Indonesia; Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia, 7(1), 78-83.

Raihan, D. F., & Kurniawan, E. D. (2024). Kesadaran Tokoh Leo dalam Novel “Dan Hujan pun Berhenti” Karya Farida Susanty: Kajian Teori Carl Gustav Jung. Khatulistiwa: Jurnal Pendidikan dan Sosial Humaniora, 4(1), 11-18

Septiarini, T., & Sembiring, R. H. (2017). Kepribadian Tokoh dalam Novel Mencari Perempuan yang Hilang (Kajian Psikoanalisis Carl Gustav Jung). LiNGUA, 12(2), 80-89.

Suryosumunar, J. A. Z. (2019). Konsep Kepribadian dalam PemikiranCarl Gustav Jung dan Evaluasinya dengan Filsafat Organisme Whitehead. Sophia Dharma, 2(1)


0 komentar:

Posting Komentar