21.7.24

Jawaban UAS (David) : Psikologi Industri & Organisasi

 Jawaban Ujian Akhir Semester

Mata Kuliah : Psikologi Industri dan Organisasi

Dosen Pengampu : Dr. Dra. Arundati Shinta, MA


David A. Laurent (23310410017)

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta


LANGKAH SESEORANG UNTUK MENJADI KREATIF DAN TIDAK KREATIF DENGAN MENGGUNAKAN SKEMA PERSEPSI PAUL A. BELL 


Persepsi adalah proses yang digunakan oleh seorang individu untuk memilih, mengorganisasi, dan menginterpretasi masukan-masukan informasi guna menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti. Persepsi adalah suatu proses seseorang untuk mengetahui, menafsirkan, dan mengingat, serta mengorganisasikan obyek atau sesuatu di sekitar mereka dengan alat indera. Persepsi tidak hanya bergantung pada rangsangan fisik tetapi juga pada rangsangan yang berhubungan dengan lingkungan sekitar dan keadaan individu yang bersangkutan. Skema persepsi menurut Paul A. Bell menunjukkan bahwa persepsi individu terhadap sesuatu keadaan atau masalah dapat mempengaruhi perilaku mereka. Untuk memahami bagaimana seseorang dapat menjadi kreatif atau tidak kreatif (biasa-biasa saja), kita dapat menggunakan skema persepsi dari Paul A. Bell. Skema persepsi ini menunjukkan bahwa persepsi seseorang terhadap suatu situasi atau masalah dapat mempengaruhi perilaku mereka.

Berikut adalah langkah-langkah yang dapat membantu seorang individu untuk menjadi pribadi yang kreatif,

a) Memiliki persepsi yang terbuka, seseorang yang memiliki jiwa kreatif dalam persepsi yang terbuka dan fleksibel. Mereka dikatakan cukup mampu melihat suatu permasalahan dari berbagai sudut pandang dan mempertimbangkan berbagai solusi dari permasalahan yang timbul.

b) Memiliki pemahaman yang mendalam, seseorang yang memiliki jiwa kreatif dan pemahaman yang mendalam tentang masalah yang dihadapi akan mampu mengidentifikasi dan memahami aspek-aspek yang relevan.

c) Tidak takut mengambil risiko dalam mencoba ide-ide yang baru, seseorang yang memiliki jiwa kreatif tidak akan takut dalam mengambil sebuah risiko dan mencoba ide-ide yang baru. Mereka akan siap untuk menghadapi kegagalan dan belajar dari pengalaman tersebut.

d) Sadar akan kelemahan, seseorang yang memiliki jiwa kreatif sadar akan kelemahan dan batas-batas dalam diri mereka pribadi. Mereka tidak akan takut untuk bertanya dan mencari bantuan apabila diperlukan oleh orang lain.

e) Sadar akan peluang yang ada, seseorang yang memiliki jiwa kreatif selalu sigap untuk melihat peluang di dalam setiap masalah. Mereka mampu menemukan solusi yang inovatif dan efektif.

Berikut adalah langkah-langkah yang dapat membantu seorang individu untuk menjadi pribadi yang tidak kreatif (biasa-biasa saja),

a) Memiliki persepsi yang tertutup, seseorang yang tidak memiliki jiwa kreatif memiliki persepsi yang tertutup dan tidak fleksibel. Mereka cenderung akan melihat masalah dari satu sudut pandang atau persepsi yang tidak mau berpikir luar biasa.

b) Memiliki pemahaman yang dangkal, seseorang yang tidak memiliki jiwa kreatif memiliki pemahaman yang dangkal tentang masalah yang dihadapi. Mereka tidak mampu mengidentifikasi dan memahami aspek-aspek yang relevan.

c) Takut dalam mengambil risiko, seseorang yang tidak memiliki jiwa kreatif takut dalam mengambil risiko dan cenderung menghindari ide-ide baru. Mereka lebih suka mengikuti jejak yang sudah ada.

d) Sadar akan kelemahan yang minim, seseorang yang tidak memiliki jiwa kreatif tidak akan sadar atas kelemahan dan batas-batas mereka. Mereka cenderung akan merasa mereka tahu jawabannya dan tidak mau bertanya.

e) Sadar akan peluang yang minim, seseorang yang tidak memiliki jiwa kreatif tidak selalu siap untuk melihat peluang di dalam setiap masalah. Mereka cenderung akan melihat masalah sebagai suatu hambatan dan kendala yang sulit dan tidak mampu menemukan solusi yang inovatif.

Kesimpulan,

Persepsi seseorang terhadap suatu situasi atau masalah mempengaruhi perilaku mereka. Seseorang yang memiliki persepsi yang terbuka, mendalam, dan fleksibel lebih mungkin untuk menjadi kreatif dan mencari solusi inovatif. Sebaliknya, seseorang yang memiliki persepsi yang tertutup, dangkal, dan takut mengambil risiko lebih mungkin untuk menjadi tidak kreatif (biasa-biasa saja) dan mengikuti jejak yang sudah ada.

DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni, V. (2017). Pengaruh Persepsi, Sikap Dan Rekayasa Pesan Iklan Terhadap Minat Beli Konsumen Secara Syari’Ah Pada Rokok Djarum 76 Sri Jin. 7–38. http://eprints.stainkudus.ac.id/539/

Aprilliyani, R. (2006). Pengaruh Kreativitas Karyawan Terhadap Pengembangan Inovasi Baru Bagi Perusahaan. Journal of Economy, 1(1), 31–37.

Nitiprayan, P., Kampung, D. I., & Nitiprayan, S. (2024). Konsep Arsitektur Perilaku Sebagai Strategi Desain. 7(2), 732–741.

Ruslan. (2013). Pengaruh Pengetahuan, Sikap, Persepsi Terhadap Perilaku Pencarian Pengobatan Penderita Kusta Pada Fasilitas Kesehatan Di Kabupaten Bima. Universitas Padjajaran, 1–14.

Patimah, A.S., Shinta, A. & Al-Adib, A. (2024). Persepsi Terhadap Lingkungan. Jurnal Psikologi,20(1),Maret,23-29

0 komentar:

Posting Komentar