23.6.24

Tugas Essay UAS: Psikologi Lingkungan - Oleh Maria Laras Wati Candra Sari

DOSEN PENGAMPU : Dr., Dra. ARUNDATI SHINTA MA

NAMA : Maria Laras Wati Candra Sari 

NIM : 22310410188

KELAS : SJ

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA

Terjadinya Perilaku Ketidakpedulian Lingkungan dalam Masyarakat  

Pengelolaan sampah merupakan permasalahan mendesak yang memerlukan pendekatan komprehensif yang melibatkan berbagai aspek, termasuk peraturan, kelembagaan, pendanaan, faktor sosial budaya, dan teknologi. Namun di Indonesia, aspek sosial dan budaya dalam pengelolaan sampah seringkali terabaikan sehingga menyebabkan praktik pengelolaan sampah menjadi tidak efisien dan efektif. Meskipun sudah terdapat banyak peraturan, termasuk UU RI No. 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah yang memberikan kerangka pengelolaan sampah di Indonesia, namun perilaku masyarakat terhadap sampah masih belum bertanggung jawab. Masyarakat acuh tak acuh terhadap sampahnya sendiri, dan sulit mengatur perilakunya. Hal ini terlihat dari masih banyaknya masyarakat yang membuang sampah sembarangan tanpa mempertimbangkan dampaknya terhadap lingkungan. 

Selain itu, kurangnya kesadaran tentang pentingnya pengelolaan sampah dan peran tanggung jawab individu dalam menjaga kebersihan lingkungan merupakan hambatan yang signifikan terhadap pengelolaan sampah yang efektif. Banyak orang yang tidak menyadari dampak perbuatannya terhadap lingkungan dan tidak melihat hubungan antara kebiasaan sehari-hari dengan keadaan sekitar. Kurangnya kesadaran ini dilanggengkan oleh norma budaya yang tidak menekankan pentingnya kebersihan dan pelestarian lingkungan. Pengabaian aspek sosial dan budaya dalam pengelolaan sampah juga disebabkan oleh fakta bahwa hal ini sering dilihat sebagai persoalan teknis dibandingkan persoalan sosial. Banyak orang memandang pengelolaan sampah sebagai masalah yang dapat diselesaikan melalui solusi teknologi, seperti pemasangan insinerator atau pembangunan tempat pembuangan sampah. Namun pendekatan ini mengabaikan peran penting faktor sosial dan budaya dalam membentuk perilaku dan sikap individu terhadap sampah.

Meski sudah banyak peraturan dan inisiatif pengelolaan sampah, masih banyak masyarakat yang apatis terhadap sampah yang dihasilkan. Menurut Bell dkk. (1978), dalam hal tersebut, menyimpulkan suatu skema. Skema yang dimaksud adalah kerangka kognitif yang mempengaruhi cara individu memproses dan menafsirkan informasi. Skema terbentuk melalui pengalaman, interaksi sosial, dan norma budaya, dan skema tersebut memainkan peran penting dalam membentuk sikap, perilaku, dan persepsi kita. Dalam hal pengelolaan sampah, individu mungkin mengembangkan skema yang tidak mendukung praktik pembuangan sampah yang bertanggung jawab. Skema yang dimaksud adalah; yang pertama skema “penghindaran”, merupakan wujud skema yang melibatkan penghindaran tanggung jawab seseorang, hal ini termasuk produksi dan pembuangan limbah. Dalam hal ini, individu mengabaikan peran dalam menghasilkan sampah, dan menyalahkan oranglain untuk masalah tersebut. Skema yang kedua adalah “optimisme”, yaitu sebuah skema positif terhadap lingkungan dan kehidupan. Ketika individu memiliki skema optimisme, ia akan memiliki pikiran bahwa orang lain atau teknologilah yang akan mengatasi masalah lingkungan tersebut tanpa pergerakan pribadi.  

 

Teori disonansi kognitif (Festinger, 1957), menyatakan bahwa seorang individu merasa tidak nyaman jika antara keyakinan dan tindakan mengalami ketidak sesuaian. Masyarakat menghasilkan sampah namun tidak bertanggung jawab, dapat disebutkan hal itu merupakan disonansi kognitif antara nilai pro-lingkungan dan perilaku boros. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terbentuknya perilaku masyarakat yang apatis terhadap sampah, disebabkan oleh berbagai kondisi, proses psikologis, dan sosial. Skema penghindaran, optimisme, dan disonansi kognitif mempegaruhi sikap dan perilaku individu dalam mengelola sampah, sehingga memicu tindakan tidak bertanggung jawab. 



Daftar Pustaka 

Bell, P. A., Tversky, B., & Jacobsen, T. (1978). Perceptual schemata in words: Inferences from brief visual stimuli.

Festinger, L. (1957). A Theory of Cognitive Dissonance. Stanford University Press.

Patimah, R., Wahyuni, D., & Hidayatno, T. (2024). The Effect of Schema Theory on Environmental Awareness among University Students.

Sarwono, A. (1995). Teori Psikologi: Suatu Pengantar untuk Mahasiswa Psikologi Indonesia. Erlangga Publishers.


0 komentar:

Posting Komentar