23.6.24

Tugas Essay UAS: Psikologi Lingkungan - Oleh FARICHATUL LAIL HUDHALIFAH

DOSEN PENGAMPU : Dr., Dra. ARUNDATI SHINTA MA

NAMA : FARICHATUL LAIL HUDHALIFAH

NIM : 22310410176

KELAS : SJ

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA


PERILAKU TIDAK PEDULI PADA MASYARAKAT TERHADAP SAMPAH YANG DIPRODUKSINYA SENDIRI

Perilaku tidak peduli terhadap sampah yang diproduksi oleh masyarakat merupakan hasil dari serangkaian proses persepsi yang kompleks. Menurut Paul A. Bell dan kawan-kawan (dalam Patimah et al., 2024; Sarwono, 1995), proses persepsi adalah cara bagaimana individu menangkap, mengorganisir, dan menafsirkan informasi dari lingkungan mereka. Proses persepsi ini terdiri dari beberapa tahap: sensasi, atensi, interpretasi, dan respon. Berikut adalah penjelasan mengenai bagaimana proses persepsi ini berkontribusi terhadap perilaku tidak peduli terhadap sampah:

1. Sensasi

Sensasi adalah tahap awal dari persepsi dimana indera kita menerima rangsangan dari lingkungan. Dalam konteks sampah, ini berarti masyarakat melihat, mencium, atau bahkan menyentuh sampah. Namun, hanya sensasi saja tidak cukup untuk membentuk perilaku. 

2. Atensi

Atensi adalah proses dimana individu memilih informasi mana yang akan diperhatikan dari berbagai rangsangan yang diterima oleh indera mereka. Banyak orang mungkin melihat atau mencium bau sampah, namun jika mereka tidak memberikan perhatian pada hal tersebut, maka informasi tersebut tidak akan diproses lebih lanjut. Faktor-faktor yang mempengaruhi atensi termasuk relevansi informasi, kebutuhan saat itu, serta kebiasaan atau kebudayaan. Dalam banyak kasus, masyarakat mungkin tidak memberikan perhatian pada sampah karena mereka menganggapnya sebagai sesuatu yang biasa dan tidak penting.

3. Interpretasi

Interpretasi adalah tahap dimana individu memberi makna pada informasi yang diperhatikan. Bagaimana masyarakat memandang sampah sangat dipengaruhi oleh budaya, pendidikan, dan pengalaman pribadi mereka. Jika sampah dianggap sebagai sesuatu yang tidak penting atau tidak berbahaya, maka mereka cenderung tidak merasa perlu untuk mengelolanya dengan baik. Misalnya, jika dalam suatu masyarakat terdapat persepsi bahwa membuang sampah sembarangan adalah hal yang biasa dan tidak ada konsekuensi nyata, maka individu dalam masyarakat tersebut akan menginterpretasikan keberadaan sampah sebagai sesuatu yang tidak perlu diatasi.

4. Respon

Respon adalah tahap akhir dimana individu mengambil tindakan berdasarkan interpretasi mereka terhadap informasi yang diterima. Jika seseorang menginterpretasikan sampah sebagai hal yang tidak penting atau tidak berbahaya, maka mereka mungkin tidak akan mengambil tindakan untuk membuangnya secara benar atau mengelolanya dengan baik. Respon ini diperkuat oleh kebiasaan dan norma sosial yang ada di sekitar mereka. Jika lingkungan sosial tidak mendukung atau menegakkan aturan pengelolaan sampah, maka perilaku tidak peduli terhadap sampah akan semakin mengakar.

Pengaruh Sosial Budaya

Aspek sosial budaya memainkan peran penting dalam seluruh proses persepsi ini. Norma sosial, nilai-nilai budaya, serta kebiasaan sehari-hari mempengaruhi bagaimana individu mempersepsikan sampah. Mitos atau kepercayaan tentang sampah, serta kebiasaan turun-temurun, dapat membentuk persepsi negatif terhadap pentingnya pengelolaan sampah yang benar. Pendidikan dan kampanye kesadaran dapat mengubah interpretasi dan respon individu terhadap sampah, namun perubahan ini seringkali membutuhkan waktu dan upaya yang berkelanjutan karena perubahan perilaku merupakan proses yang kompleks dan memerlukan dukungan dari seluruh elemen masyarakat.

Kesimpulan

Perilaku tidak peduli terhadap sampah merupakan hasil dari proses persepsi yang dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk perhatian, interpretasi, dan respon terhadap rangsangan lingkungan. Aspek sosial budaya sangat mempengaruhi bagaimana individu dalam masyarakat memandang dan bertindak terhadap sampah. Untuk mengubah perilaku ini, diperlukan intervensi yang komprehensif yang mencakup pendidikan, perubahan kebijakan, serta dukungan dari seluruh elemen masyarakat untuk menciptakan persepsi yang lebih positif terhadap pentingnya pengelolaan sampah yang benar.

Dengan memahami skema persepsi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, kita dapat merancang strategi yang lebih efektif untuk mengubah perilaku masyarakat terhadap pengelolaan sampah.

Daftar Pustaka

Duckworth, A. L., & Gross, J. J. (2020). Behavior Change. Annual Review of Psychology, 71, 713-741.

Hendra. (2016). Pengelolaan Sampah: Pendekatan Sistemik dan Aplikatif. Jakarta: Pustaka Media.

Patimah, S., et al. (2024). Teori Persepsi dan Aplikasinya dalam Kehidupan Sehari-hari. Bandung: Alfabeta.

Sarwono, S. W. (1995). Psikologi Sosial: Teori-teori dan Pengembangannya. Jakarta: Balai Pustaka.

0 komentar:

Posting Komentar