23.6.24

Tugas Essay UAS: Psikologi Lingkungan - Oleh Ibnu Abdul Aziz

DOSEN PENGAMPU : Dr., Dra. ARUNDATI SHINTA MA

NAMA : Ibnu Abdul Aziz

NIM : 22310410165

KELAS : SJ

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA

Menyemai Kesadaran Lingkungan: Langkah Awal dalam Mengubah Perilaku Sampah

Ketidakpedulian ini bisa terlihat dari kebiasaan membuang sampah sembarangan, tidak melakukan pemilahan sampah, atau tidak mendukung program-program pengelolaan sampah yang ada. Hal ini mencerminkan minimnya kesadaran dan tanggung jawab individu terhadap dampak negatif sampah terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat.

Terjadinya perilaku tidak peduli pada masyarakat terhadap sampah dapat dijelaskan dengan menggunakan skema persepsi dari Paul A. Bell. Skema persepsi ini memungkinkan kita untuk memahami bagaimana individu membentuk persepsi terhadap sampah dan lingkungan sekitarnya, serta bagaimana persepsi ini berdampak pada perilaku mereka terhadap pengelolaan sampah.Dalam skema persepsi ini, tahap penerimaan informasi sangat penting. Masyarakat menerima informasi tentang pentingnya pengelolaan sampah, dampak negatif sampah terhadap lingkungan dan kesehatan, serta cara-cara pengelolaan sampah yang ramah lingkungan. Namun, jika informasi tersebut tidak disampaikan secara memadai atau masyarakat tidak merasa informasi tersebut relevan bagi mereka, tahap penerimaan informasi bisa terganggu. Kurangnya perhatian pada edukasi lingkungan atau kurangnya akses informasi yang tepat dapat menyebabkan ketidakpedulian terhadap masalah sampah.

Pada tahap interpretasi informasi menjadi sangat penting dalam membentuk persepsi. Masyarakat mencoba untuk memahami informasi yang telah diterima dan membentuk persepsi subjektif seputar sampah. Jika individu memiliki pemahaman yang keliru, seperti menganggap masalah sampah remeh atau mengabaikan dampak negatifnya, maka persepsi negatif terhadap sampah bisa terbentuk. Faktor-faktor seperti stereotip tentang sampah atau ketidakpahaman akan pentingnya pengelolaan sampah dapat mempengaruhi interpretasi informasi. Kemudian tahap evaluasi persepsi sangat menentukan reaksi individu terhadap informasi yang mereka miliki. Masyarakat akan menimbang informasi dan persepsi mereka terhadap sampah. Jika mereka cenderung meremehkan dampak negatif sampah atau merasa bahwa perubahan perilaku mereka tidaklah signifikan, maka perilaku tidak peduli terhadap sampah bisa terbentuk. Norma sosial di sekitar mereka, kurangnya kesadaran akan konsekuensi negatif sampah, atau pandangan bahwa masalah sampah bukan prioritas dapat mempengaruhi evaluasi ini.

Setelah evaluasi, terjadi respons individu terhadap persepsi yang telah terbentuk. Jika perilaku tidak peduli terhadap sampah terus terjadi tanpa konsekuensi negatif atau hambatan yang signifikan, siklus perilaku tidak peduli akan terus berlanjut. Faktor lingkungan sekitar, seperti kurangnya fasilitas pengelolaan sampah yang memadai atau ketidakadaan dorongan positif untuk berubah, juga dapat memperkuat perilaku tidak peduli terhadap sampah. Umpan balik dari respons individu dapat mempengaruhi tahap selanjutnya dalam skema persepsi ini. Jika perilaku tidak peduli terhadap sampah terus dipertahankan tanpa perubahan atau intervensi yang tepat, maka pola perilaku tersebut akan tetap persisten. Interaksi antara umpan balik lingkungan dan perilaku individu membentuk lingkaran tertutup dalam proses terbentuknya perilaku tidak peduli terhadap sampah.

Sangatlah penting untuk memperhatikan aspek-aspek yang mempengaruhi perilaku masyarakat terhadap sampah yang diproduksinya sendiri. Aspek sosial budaya, meskipun sering tidak mendapat perhatian yang cukup, memainkan peran kunci dalam membentuk perilaku individu terhadap pengelolaan sampah. Melalui skema persepsi dari Paul A. Bell, kita dapat melihat bagaimana penerimaan informasi, interpretasi, evaluasi, dan respons terhadap informasi mengenai sampah dapat membentuk perilaku tidak peduli terhadap sampah. Melalui pemahaman diatas, kita dapat merancang strategi yang lebih efektif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan sampah.

0 komentar:

Posting Komentar