8.6.24

Tugas Essay 7: Psikologi Lingkungan - Nasabah Bank Sampah Oleh : S. FEBRYAN NUGROHO

DOSEN PENGAMPU : Dr., Dra. ARUNDATI SHINTA MA

NAMA :  S. FEBRYAN NUGROHO

NIM : 22310410155

KELAS : SJ

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA

    Menjadi nasabah bank sampah adalah langkah konkret untuk mengelola sampah anorganik dan membuktikan bahwa sampah dapat menjadi sumber penghasilan. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan membentuk perilaku bertanggung jawab dan menghormati lingkungan melalui pengelolaan sampah. Berikut adalah pengalaman saya selama menjadi nasabah Bank Sampah Sawo Kecik. Bank Sampah Sawo Kecik berlokasi di Perum Candi Gebang Permai, Jl. Jetis Raya, Jetis, Wedomartani, Kec. Ngemplak, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55584. Bank sampah ini tidak hanya menerima sampah anorganik, tetapi juga memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah dan menjaga lingkungan.

    Pada kunjungan pertama saya ke Bank Sampah Sawo Kecik, saya membawa 200 gram sampah botol plastik. Botol plastik bernilai Rp 2.300 per kilogram, sehingga untuk 200 gram saya mendapatkan Rp 460. Meskipun jumlahnya kecil, pengalaman ini membuka mata saya bahwa sampah yang selama ini dianggap tidak berguna ternyata bisa menghasilkan uang. Selain itu, saya juga belajar mengenai pentingnya memilah sampah dan bagaimana sampah plastik dapat didaur ulang menjadi produk baru yang bermanfaat.

    Pada kunjungan kedua, saya membawa 3 kilogram kertas HVS bekas. Bank Sampah Sawo Kecik menilai kertas HVS Rp 1.300 per kilogram, sehingga saya mendapatkan Rp 3.900. Jumlah ini jauh lebih besar dibandingkan kunjungan pertama, yang membuat saya semakin termotivasi untuk mengumpulkan sampah anorganik dan menabung di bank sampah. Selain itu, pengalaman ini mengajarkan saya pentingnya mengurangi penggunaan kertas dan lebih bijak dalam menggunakan sumber daya.

    Menjadi nasabah bank sampah memberikan banyak manfaat, baik secara ekonomi maupun lingkungan. Dengan menabung sampah, saya tidak hanya mendapatkan penghasilan tambahan, tetapi juga berkontribusi dalam menjaga kebersihan lingkungan dan mengurangi volume sampah yang berakhir di tempat pembuangan akhir. Pengalaman ini juga mengajarkan saya pentingnya tanggung jawab dalam pengelolaan sampah dan bagaimana setiap individu dapat berperan dalam menjaga kelestarian lingkungan.

    Selain itu, melalui pengalaman ini, saya belajar bahwa perubahan kecil dalam perilaku sehari-hari, seperti memilah dan menabung sampah, dapat memberikan dampak positif yang besar bagi lingkungan. Oleh karena itu, saya mendorong semua orang untuk menjadi nasabah bank sampah dan ikut serta dalam gerakan menjaga lingkungan.

0 komentar:

Posting Komentar