10.6.24

Tugas Essay 6: Psikologi Lingkungan - Belajar di TPST - Oleh Laora Arthamevia Viranezy

DOSEN PENGAMPU : Dr., Dra. ARUNDATI SHINTA MA

NAMA : Laora Arthamevia Viranezy

NIM : 22310410148

KELAS : SJ

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA

“Pengelolaan Sampah di TPST Randu Alas”

Sampah merupakan sisa buangan dari suatu produk atau barang yang sudah tidak digunakan lagi, namun masih dapat di olah atau di daur ulang menjadi barang yang bernilai. 

Penulis merupakan Mahasiswa Psikologi Universitas Proklamasi UP45 Yogyakarta yang berkunjung ke TPST 3R Randu Alas yang berlokasi di Candi Karang, Sardonoharjo, Kec. Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Sesampainya disana, kami bertemu dengan bapak wakil pengurus TPST Randu Alas yang memperkenalkan apa itu TPST Randu Alas. Beliau menjelaskan banyak hal mengenai pengelolaan sampah, permasalahan dalam pengelolaan sampah serta menyampaikan bahwa ketersediaan lahan untuk menumpuk sampah sangat terbatas, konsep TPA kurang bagus sehingga pemerintah memutuskan agar sampah diolah dan tidak ditimbun. 

Di TPST Randu Alas ini kami juga belajar mengenai pengelolaan sampah organik yang diolah menjadi kompos. Bapak Tujuno selaku Wakil Pengurus TPST tersebut juga menyampaikan bahwa sampah akan menjadi suatu masalah yang berawalan dari rumah tangga. Beliau juga menyampaikan bahwa masalah sampah timbul saat sudah tidak ada lagi sirkulasi yang berjalan dan saat sudah bau, krtika sampah tidak dimanfaatkan dan tidak dikelola dengan baik. TPS hanya mengelola minimal 40% sampah dan maksimal 60%, jika sudah melebihi batas tersebut, sampah akan dilanjutkan ke TPA. TPS Randu Alas ini memiliki tugas mengolah sampah dari 6 pedukuhan yang kurang lebih ada 350 KK.  

TPS Randu Alas terbentuk karena lahan tersebut sebelumnya merupakan tempat pembuangan sampah liar, kemudian RT RTW dan masyarakat setempat mengajuka proposal pengolahan sampah, 2016 launching berawal dari 25 orang pelanggan. TPS Randu Alas ini berencana mengelola min 500KK seperti standar dari TPS. Pengambilan sampah dari pelanggan dilakukan seminggu dua kali. Sampah organik diolah menjadi kompos sedangkan sampah anorganik lebih mudah pengolahannya karena sudah dipisahkan sesuai dengan jenisnya. Permasalahan yang sering muncul dikarenakan kesadaran masyarakat yang kurang terhadap pentingnya pengelolaan sampah, warga belum bisa meminimalisir penggunaan sampah, masyarakat konsumtif, persepsi masyarakat mengenai sampah masih perlu dikembangkan.  


IMG-20240504-WA0019


Screenshot (181)

0 komentar:

Posting Komentar