8.6.24

Tugas Essay 6: Psikologi Lingkungan - Belajar di TPST Oleh : Mardianto Tiro

DOSEN PENGAMPU : Dr., Dra. ARUNDATI SHINTA MA

NAMA : MARDIANTO TIRO

NIM : 22310410139

KELAS : SJ

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA



    Pada tanggal 1 Juni 2024 saya dan beberapa rekan mahasiswa kelas Psikologi Lingkungan belajar ke TPST Randu Alas yang terletak di Jakal Atas. Pada saat itu matahari sedang terik-teriknya namun sampai di TPS terasa sejuk. Ekspektasi saya mengenai TPS itu tempat yang kotor, banyak lalat dan berbau busuk ternyata salah besar.

    Pengelola TPS ini sangat baik dan ramah ketika menyambut kami datang. Tempatnya tidak berbau tajam dan cenderung bersih dan rapih karena ternyata TPST Randu Alas secara rutin menyemprotkan Eco-Lindi yang mereka produksi sendiri. Saya pun melihat ada Eco-Lindi sebanyak 3 tong untuk ditampung karena akan di pakai pada kemudian hari.  Kami dijelaskan mengenai proses pengelolaan sampah di TPST ini. Ketika tumpukan sampah sudah masuk ke TPST ini, sampah dipisah sesuai dengan kategorinya.


    Ada botol plastik , botol kaca, kertas, karton dan lainnya. Sampah ini diupayakan untuk dijual kembali ke pabrik yang mau menerima barang bekas untuk didaur ulang . Lalu bagaimana dengan sampah yang tidak bisa didaur ulang seperti sampah organik atau kertas bekas makanan ? Ternyata sampah jenis ini dibakar didalam semacam tong yang tidak ada celah lobang . Tong ini awalnya diisi bahan bakar kayu kering atau daun kering lalu dibakar dalam suhu yang sangat panas. Walaupun dibakar, tidak ada asap yang besar karena tertutup , sehingga bisa mengurangi polusi udara disekitar TPST. 



    Setelah belajar bersama dengan para pengurus TPST , kami bertemu dengan Mba Monik dan Mba Rania seorang pemerhati lingkungan . Mba Monik yang berasal dari Sidomulyo , Sleman seorang aktivis lingkungan bernama TRB dan Mba Rania seorang mahasiswi Biologi UGM. Mereka membawa produk untuk menjadi solusi membakar sampah dengan bahan bakar dengan oli bekas namun alat ini masih perlu penyempurnaan dan Eco-Lindi yang tentunya sangat berguna . Tak terasa waktu berlalu dengan cepat, rasanya ingin sekali selalu belajar disini, semakin saya belajar saya melihat banyak masalah yang terjadi dan juga kendala yaitu kurangnya dukungan dari lingkungan dan pemerintah.





0 komentar:

Posting Komentar