4.6.24

Tugas Essay 6: Psikologi Lingkungan - Belajar di TPST Oleh : FARICHATUL LAIL HUDHALIFAH

DOSEN PENGAMPU : Dr., Dra. ARUNDATI SHINTA MA

NAMA :  FARICHATUL LAIL HUDHALIFAH

NIM : 22310410176

KELAS : SJ

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA

TPST SAMTAKU - LAMONGAN

Pagi ini sekitar jam 10 saya sampai di TPST SAMTAKU, Jl. Imam Buchori, Tambakboyo, Tambakrigadung, Kec. Tikung, Kabupaten Lamongan. Dimana menyelesaikan permasalahan sampah Kabupaten Lamongan telah berinovasi melalui program 'Sampahku Tanggung Jawabku (Samtaku)'. Program yang diasosiasikan oleh Pemerintah Kabupaten Lamongan bersama PT Danone dan PT Rucika Solusi Indonesia mendapat apresiasi dari Wakil Gubernur Jawa Timur pak Emil Elistianto Dardak. Apresiasi tersebut di dasarkan atas capaian Pemerintah Kabupaten Lamongan dalam pengelolaan sampah, yang dibuktikan dengan berkurangnya jumlah sampah di TPA. Terlebih lagi menurut pak Emil sampah merupakan permasalahan penting dalam kehidupan sehari-hari.

 “Sampah ini penting sekali, tidak hanya kita membuang sampah di tempat sampah selesai, namun dalam prosesnya ini melalui perjalanan yang panjang yang mengeluarkan keringat dan air mata. Pengolahan sampah ini tidak mudah, sehingga apa yang telah dicapai Lamongan dengan kerja sama antara dunia usaha, civil society, ini sangat luar biasa,” tutur pak Emil

Lebih lanjut Emil menyampaikan, Menteri Bappenas telah mengasosiasikan tidak akan adanya penambahan jumlah TPA (Tempat Pembuangan Akhir). Sebab, tidak akan menyelesaikan masalah. 

“Kalau kita bener-bener menggunakan prinsip 3R (Reuse, Reduce, dan Recycle) sebenernya ini bisa mengurangi beban sampah. Mengelola sampah ini tidak mudah. Jika tidak dipikirkan hal ini akan berakibat fatal dan mengeluarkan biaya yang tidak murah. Alhamdulillah menurut informasinya dari Pak Menteri, kami kedepan akan dapat mereduksi sampai 70% sampai dari TPA, bahkan terinspirasi dari pencapaian Lamongan ini, di Bali mau diterapkan dengan 0% yang lebih lanjut,”

Bupati Lamongan Yuhronur Efendi pada kesempatan tersebut menjelaskan, dengan adanya Samtaku di Kabupaten Lamongan tersebut, dapat mengurangi sampah dengan menyisakan 15-20% residu di TPA. 

“Bisa kita membayangkan seandainya tidak ada tempat ini (Samtaku) ini, pasti TPA kita akan terus membutuhkan luasan tanah. Namun, dengan adanya tempat ini, sampah akan diurai dan menghasilkan plastik dan produk daur ulang lagi sehingga ini sangat efektif,” tutur Bupati Yes

Lebih lanjut lagi, menurut Bupati Yes, kedepannya Kabupaten Lamongan akan mereplikasi TPST Samtaku tersebut di Kecamatan Babat dan Paciran. Bupati Yes pada kesempatan tersebut juga mengapresiasi PT Danone dan PT Rucia yang telah berkolaborasi di Samtaku.

“Kita terus-menerus berharap dan menyemangati adik-adik kita khususnya generasi emas milenial ini untuk terus bisa ikut bersama-sama berkolaborasi menawari lingkungan kita kedepannya, karena tentu lingkungan ini adalah milik kita bersama untuk itu mari kita selamatkan bumi ini untuk kehidupan masa depan yang lebih baiklah,” kata Bupati Ya

Zudan Arif Fakrullah selaku Dirjen Dukcapil Kemendagri yang turut hadir dalam kunjungan tersebut mengajak generasi emas milenial untuk memanfaatkan ged-get dan media sosial untuk mempromosikan gerakan 'sampahku tanggung jawabku'.

“Jadi 'sampahku tanggung jawabku', satu kalimat itu terus kita implementasikan di media sosial. Kita ubah pola komunikaisnya, karena memoent harus di dukung, peluang harus di ciptatakan, jangan tunggu mereka datang hari ini ciptakan peluang dan momen yang luar biasa,” simpulnya.


    

0 komentar:

Posting Komentar