4.6.24

Tugas Essay 5: Psikologi Lingkungan - Eksperimen tentang sampah Oleh : S. FEBRYAN NUGROHO

DOSEN PENGAMPU : Dr., Dra. ARUNDATI SHINTA MA

NAMA :  S. FEBRYAN NUGROHO

NIM : 22310410155

KELAS : SJ

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA

Pada tanggal 19 Mei 2024, saya melakukan tiga eksperimen di rumah dosen psikologi lingkungan, Bu Shinta, dari jam 8 pagi hingga 11 siang. Eksperimen yang dilakukan meliputi pembuatan kompos, sabun cair, dan eco enzym. Berikut adalah prosedur yang saya lakukan dalam setiap eksperimen tersebut.

Pembuatan Kompos

Proses pembuatan kompos dimulai dengan mempersiapkan bahan-bahan yang diperlukan. Saya menggunakan dedak sebagai bahan utama campuran, bukan pasir atau tanah, dengan tujuan agar tidak muncul cacing dalam kompos tersebut. Selanjutnya, saya memotong makanan atau sayuran yang akan dicampurkan ke dalam dedak hingga sekecil mungkin. Pemotongan yang kecil ini akan mempercepat proses dekomposisi karena memperbesar permukaan bahan organik yang terkena mikroorganisme pengurai.

Selain itu, saya menambahkan daun sirih ke dalam campuran sampah organik. Daun sirih digunakan karena memiliki sifat antimikroba yang dapat mengurangi bau tidak sedap dari kompos. Setelah semua bahan siap, saya mencampurkan sampah organik yang telah dipotong kecil-kecil dengan dedak. Campuran ini kemudian diaduk hingga merata untuk memastikan semua bagian bahan organik terpapar dedak.

Setelah tercampur rata, campuran tersebut dimasukkan ke dalam kendi tanah liat. Penggunaan kendi tanah liat bertujuan untuk menjaga kelembaban dan suhu kompos agar proses dekomposisi berlangsung optimal. Di atas campuran sampah organik dan dedak ini, saya menaburkan sedikit pupuk kompos yang sudah jadi. Pupuk kompos yang sudah jadi ini berfungsi sebagai starter yang mengandung mikroorganisme pengurai, sehingga mempercepat proses pengomposan. Terakhir, kendi tanah liat ditutup rapat dan dibiarkan hingga kompos terbentuk sempurna.


Pembuatan Sabun Cair

Pembuatan sabun cair membutuhkan bahan-bahan seperti air, garam, dan bahan lainnya yang biasanya digunakan dalam pembuatan sabun. Pertama-tama, air dipanaskan hingga mendidih untuk memastikan air steril dari bakteri dan kuman. Setelah itu, garam ditambahkan ke dalam air mendidih tersebut dan diaduk hingga larut sempurna. Garam berfungsi sebagai pengental alami dalam sabun cair.

Setelah larutan garam siap, bahan-bahan lain seperti minyak kelapa atau minyak zaitun, alkali (seperti NaOH atau KOH), dan bahan tambahan seperti pewangi atau pewarna alami ditambahkan sesuai resep. Bahan-bahan ini kemudian dicampur dan diaduk hingga merata. Proses ini dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari terjadinya reaksi kimia yang berbahaya. Setelah semua bahan tercampur sempurna, campuran tersebut didiamkan hingga suhu turun dan sabun cair siap digunakan.


Pembuatan Eco Enzym

Proses pembuatan eco enzym diawali dengan memanaskan air hingga mendidih. Air mendidih ini digunakan untuk memastikan tidak ada bakteri atau mikroorganisme yang dapat mengganggu proses fermentasi. Selanjutnya, buah-buahan atau kulit buah dipotong kecil-kecil. Potongan buah ini dimasukkan ke dalam botol air mineral berukuran 1500 ml bersama dengan air matang.

Untuk menghindari risiko ledakan akibat tekanan gas yang dihasilkan selama fermentasi, botol air mineral kedua berukuran 600 ml juga diisi air dan kedua botol ini dihubungkan dengan selang. Bagian tutup kedua botol ini dibolongi untuk memasukkan selang, dan agar tidak ada udara yang masuk, kedua tutup botol dilapisi dengan selotip kertas dan ditutup lagi dengan lilin atau dough atau tanah liat.


Setelah semua persiapan selesai, kedua botol disimpan di tempat yang sejuk dan terhindar dari sinar matahari langsung. Proses fermentasi ini memakan waktu beberapa minggu hingga eco enzym terbentuk. Selama periode ini, gas yang dihasilkan dari fermentasi akan mengalir dari botol besar ke botol kecil melalui selang, sehingga mencegah tekanan berlebih yang dapat menyebabkan ledakan.


Ketiga eksperimen ini memberikan saya pemahaman mendalam tentang proses-proses alami dan kimia yang terjadi dalam pembuatan kompos, sabun cair, dan eco enzym. Dengan bimbingan Bu Shinta, saya berhasil menyelesaikan ketiga eksperimen ini dengan baik dan mendapatkan pengalaman berharga dalam praktik pengelolaan limbah organik dan pembuatan produk ramah lingkungan.

0 komentar:

Posting Komentar