10.6.24

Tugas Essay 5: Psikologi Lingkungan - Eksperimen tentang sampah Oleh : Ramlah Asiyah Ikramalina

DOSEN PENGAMPU : Dr., Dra. ARUNDATI SHINTA MA

NAMA : Ramlah Asiyah Ikramalina

NIM : 22310410178

KELAS : SJ

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA

    Pada hari Minggu, 19 Mei 2024, dari pukul 08.00 hingga 12.00 WIB, kami mengadakan kegiatan eksperimen pengolahan sampah di rumah ibu Shinta, beliau adalah dosen psikologi lingkungan kami. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengalaman nyata dalam mengolah sampah, sebuah keterampilan yang penting bagi kehidupan sehari-hari baik dalam aspek karir, keluarga, maupun masyarakat. Dalam eksperimen ini, kami fokus pada tiga topik utama yaitu pembuatan kompos, sabun cair, dan eco enzym. Pengalaman ini sangat menginspirasi  untuk menerapkan teknik pengolahan sampah di kehidupan sehari-hari.

Pembuatan Kompos 

    Pembuatan kompos merupakan salah satu cara efektif untuk mengelola sampah organik. Kompos dapat mengembalikan nutrisi ke tanah, mengurangi limbah yang dibuang ke TPA, serta menghasilkan pupuk organik yang bermanfaat untuk tanaman. Pada eksperimen ini, Bu Shinta memberi pengarahan kami untuk membuat kompos dari sampah dapur dan halaman. Kami membuat kompos dari daun-daun kering, ranting, cangkang telur, ampas teh, ampas kopi dan areng, seharusnya juga menggunakan daun sirih agar baunya harum tapi Bu Shinta lupa memberitahu kami.

Langkah- langkah membuat kompos :

  1. Pisahkan sampah organik dari sampah anorganik. Potong bahan-bahan besar menjadi potongan kecil agar lebih cepat terurai.

  2. Beri lubang kecil-kecil di bagian bawah wadah untuk ventilasi dan aliran air.

  3. Campurkan bahan-bahan.

  4. Jaga kelembaban kompos

  5. Aduk kompos secara berkala (satu pekan sekali)

  6. Tutup wadah.

  7. Pantau kompos.

Pembuatan Sabun Cair

    Selain kompos, kami juga belajar membuat sabun cair dari bahan-bahan alami. Sabun cair buatan sendiri tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga aman bagi kulit karena bebas dari bahan kimia berbahaya. Dalam sesi ini, BU Shinta mengajarkan kami cara membuat sabun cair dari minyak bekas, minyak kelapa, minyak zaitun, dan alkali (KOH).

    Proses pembuatan sabun cair dimulai dengan mencampur minyak kelapa dan minyak zaitun dalam wadah. Kemudian, larutan KOH ditambahkan sedikit demi sedikit sambil terus diaduk hingga terbentuk larutan sabun. Campuran ini dipanaskan dengan suhu rendah untuk mempercepat proses saponifikasi. Setelah itu, sabun cair didiamkan selama beberapa hari hingga proses kimia selesai dan sabun siap digunakan. Hasilnya adalah sabun cair yang lembut di kulit dan ramah lingkungan, bisa untuk cuci piring, cuci baju dll.

Pembuatan Eco Enzym

    Topik ketiga dalam eksperimen ini adalah pembuatan eco enzym, sebuah cairan serbaguna yang dihasilkan dari fermentasi limbah dapur. Eco enzym dapat digunakan sebagai pembersih rumah tangga, pupuk cair, dan penghilang bau. Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan eco enzym meliputi sisa buah, gula merah, dan air.

    Proses pembuatan eco enzym diawali dengan mencampurkan sisa buah dan gula merah dalam botol besar, kemudian ditambahkan air hingga memenuhi botol. Campuran ini kemudian ditutup rapat dan dibiarkan terfermentasi selama tiga bulan. Setelah tiga bulan, cairan eco enzym siap digunakan untuk berbagai keperluan rumah tangga.

    Kegiatan eksperimen pengolahan sampah di rumah BU Shinta pada 19 Mei 2024 memberikan wawasan dan pengalaman praktis dalam mengelola sampah menjadi sesuatu yang bermanfaat. Pembuatan kompos, sabun cair, dan eco enzym tidak hanya membantu mengurangi volume sampah yang dibuang ke lingkungan, tetapi juga memberikan produk-produk berguna bagi kehidupan sehari-hari. Selain membuat kompos, eco enzym dan sabun cair kami juga membuat papper bag dari barang-barang bekas lalu kami gambar sendiri. Pengalaman ini membuktikan bahwa dengan langkah-langkah sederhana, kita bisa membuat perubahan besar bagi bumi yang lebih hijau.














0 komentar:

Posting Komentar