DOSEN PENGAMPU : Dr., Dra. ARUNDATI SHINTA MA
NAMA : Ramlah Asiyah Ikramalina
NIM : 22310410178
KELAS : SJ
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA
Ekonomi sirkuler adalah pendekatan yang bertujuan untuk meminimalkan limbah dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya. Salah satu cara untuk mengimplementasikan ekonomi sirkuler adalah melalui upcycling sampah anorganik menjadi produk yang bernilai. Upcycling berbeda dari recycling karena menciptakan produk dengan nilai yang lebih tinggi daripada bahan asalnya. Dalam esai ini, saya akan menjelaskan langkah-langkah membuat kotak penyimpanan dari kardus bekas menggunakan koran, lem kertas, lakban, gunting, dan kater, serta tantangan dan strategi pemasaran yang relevan.
Langkah pertama dalam membuat kotak dari kardus bekas adalah memilih bahan-bahan yang diperlukan. Bahan-bahan yang diperlukan adalah koran, lem kertas, lakban, gunting, dan kater. Kardus digunakan sebagai bahan dasar, lem kertas digunakan untuk merekatkan koran, lakban digunakan sebagai bahan pengikat, gunting digunakan untuk memotong koran menjadi ukuran yang diinginkan, dan kater digunakan untuk memberikan bentuk pada kotak.
Langkah kedua adalah memotong kardus menjadi ukuran yang diinginkan. Kardus dipotong menjadi beberapa lempeng yang sama besar dan kemudian digunakan sebagai bahan dasar untuk membuat kotak. Lem kertas digunakan untuk merekatkan koran pada kardus menjadi satu kesatuan yang kokoh.
Langkah ketiga adalah membuat bingkai kotak. Lakban digunakan sebagai bahan pengikat untuk membuat bingkai kotak. Bingkai kotak dibuat dengan memotong kadus menjadi beberapa lempeng yang sama besar dan kemudian digunakan sebagai bahan dasar untuk membuat bingkai.
Langkah terakhir adalah memasarkan barang. Barang-barang yang dibuat dengan cara upcycling ini dapat dipasarkan melalui berbagai kanal, seperti toko-toko online, pasar-pasar tradisional, dan berbagai acara-acara yang terkait dengan lingkungan.
Dalam proses memproduksi barang, Alhamdulillah tidak ada hambatan karena kardus bekas yang sebagai bahan dasar utama, sangat mudah didapat.
Dalam proses memasarkan barang, hambatan yang dihadapi adalah kesulitan dalam menemukan pasar yang tepat. Cara saya mengatasi hal tersebut dengan berkomunikasi dengan konsumen dan meminta bantuan teman mencarikan pasar.
0 komentar:
Posting Komentar