10.6.24

Tugas Essay 5: Psikologi Lingkungan - Eksperimen tentang Sampah - Oleh Mardianto Tiro

DOSEN PENGAMPU : Dr., Dra. ARUNDATI SHINTA MA

NAMA :  Mardianto Tiro

NIM : 22310410139

KELAS : SJ

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA


Pada hari Minggu, tanggal 19 Mei 2024, saya dan teman-teman dari kelas SJ angkatan 2022 Genap Psikologi UP45 memiliki kesempatan yang luar biasa untuk melakukan sebuah eksperimen yang menarik. Lokasinya berada di halaman belakang rumah dosen Ibu Shinta yang terletak di jalan Kaliurang atas. Rumahnya yang asri dan nyaman memberikan suasana yang nyaman untuk menjalankan eksperimen praktik Psikologi Lingkungan .

Sesampainya di rumah Ibu Shinta, kami disambut dengan beragam jajanan pasar yang lezat. Kami diberi kesempatan untuk menikmati jajanan tersebut, namun dengan syarat bahwa kami harus menghabiskannya semuanya. Hal ini bukan hanya sekedar tindakan untuk menunjukkan rasa syukur dan menghargai, tetapi juga untuk mengajarkan kami tentang tanggung jawab penuh terhadap makanan yang ada di depan kami.



Setelah menikmati santapan ringan tersebut, kami memulai eksperimen dengan membuat kompos, sabun cair, dan eco enzyme. Proses pembuatan masing-masing produk ini membutuhkan ketelitian dan kesabaran yang tinggi, namun kami sangat antusias untuk melakukannya.


Kompos

Pertama-tama, kami membuat kompos dari bahan-bahan organik seperti sisa bahan dapur seperti kulit buah, kulit bawang merah, tomat, dan lain sebagainya. Kami membersihkan semua sampah organik tersebut dengan air mengalir sebelum mengolahnya lebih lanjut. Kemudian, kami memotong semua bahan tersebut menjadi potongan kecil dan mencampurkannya dengan daun kering, arang, dan sedikit air. Campuran ini kemudian dimasukkan ke dalam kendi tanah liat yang besar dan ditutup rapat dengan karung sebelum penutupnya dipasang. Proses fermentasi kompos ini membutuhkan waktu sekitar 2 minggu, di mana secara berkala mengaduknya setiap 2 hari sekali.



Sabun Cair

Selanjutnya, kami membuat sabun cair dengan menggunakan air, garam, pewarna alami, dan surfaktan. Air direbus bersama garam hingga mendidih, lalu mencampurkan dengan pewarna alami dan surfaktan sambil terus diaduk hingga merata. Sabun cair yang kami hasilkan ini bisa digunakan untuk mencuci lap, piring, maupun tangan.


Eco Enzym

Terakhir, kami membuat eco enzyme dari gula, sisa buah, dan air. Buah-buahan yang sudah dicuci bersih dipotong kecil-kecil kemudian dicampur dengan gula dan air. Campuran ini kemudian dimasukkan ke dalam botol plastik bekas minuman besar dan disambungkan dengan botol plastik bekas minuman sedang yang berisi air menggunakan selang bening. Penutup botolnya dilapisi dengan plastisin untuk memastikan agar tidak ada udara yang masuk ke dalam botol. Proses fermentasi eco enzyme ini memakan waktu sekitar 3 bulan, dan disimpan di dalam ruangan yang tidak terkena sinar matahari langsung.


Selama proses pembuatan ketiga produk tersebut, kami belajar banyak tentang pentingnya bekerjasama dalam team untuk mendapatkan hasil yang memuaskan serta pengelolaan sampah organik dan betapa berharganya limbah tersebut bagi lingkungan kita. Kami merasa bangga bisa berkontribusi dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan dengan mengubah sampah menjadi produk yang berguna. Selain itu, saya juga merasa puas dan senang karena kami berhasil menciptakan produk-produk yang bermanfaat dengan tangan kami sendiri.


Eksperimen ini tidak hanya memberikan pengalaman praktik yang berharga bagi kami sebagai mahasiswa psikologi, tetapi juga menginspirasi kami untuk terus berkontribusi dalam menjaga lingkungan serta memanfaatkan sumber daya alam secara bijak. Kami berharap bahwa hasil eksperimen kami dapat memberikan dampak positif tidak hanya bagi lingkungan sekitar kami, tetapi juga bagi siapapun. Dengan demikian, kami dapat menjadi agen perubahan yang membawa perubahan positif bagi bumi kita yang tercinta.






0 komentar:

Posting Komentar