23.6.24

ESSAY UAS-PSIKOLOGI LINGKUNGAN OLEH IJLAL FADHLURRAHMAN

 TUGAS ESSAY UAS : PSIKOLOGI LINGKUNGAN 

Dosen Pengampu : Dr. Dra. ARUNDATI SHINTA, M. A.

Oleh : 

NAMA :  IJLAL FADHLURRAHMAN

NIM : 22310410154

KELAS : SP

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 

YOGYAKARTA

Jelaskan tentang proses terjadinya perilaku tidak peduli pada masyarakat terhadap sampah yang diproduksinya sendiri, dengan menggunakan skema persepsi dari Paul A. Bell dan kawan-kawan ?

Persepsi merupakan salah satu faktor psikologis yang memiliki peran dalam pembentukan perilaku seseorang, adanya sebuah persepsi kita terhadap suatu objek, peristiwa dan benda, maka akan timbulah tindakan yang akan diambil oleh seseorang yang mempersepsikannya. Menurut Robbins (2003: 160) menyatakan bahwa persepsi merupakan suatu proses yang ditempuh individu untuk mengorganisasikan dan menafsirkan kesan-kesan indera mereka agar memberikan makna bagi lingkungan mereka. Pendapatnya sejalan dengan Gibson dkk (1994: 134) yang mengemukakan bahwa persepsi merupakan proses dari seseorang dalam memahami lingkungannya yang melibatkan pengorganisasian dan penafsiran sebagai rangsangan dalam suatu pengalaman psikologis. 

Menurut Mira & Real, 2005 Persepsi lingkungan memiliki peran mirip dalam kerangka psikologi lingkungan. Riset dan teori dalam psikologi lingkungan juga membahas individu mengelola kognisinya untuk merespons lingkungannya. 

Skema Persepsi menurut Paul A Bell

objek fisik persepsi












Dalam skema bell ini persepsi mengacu pada proses dimana individu menerima, mengatur, dan menafsirkan informasi dari lingkungan. Skema ini menunjukkan bahwa persepsi seseorang terhadap objek dapat memberikan dampak yang bertahan lama. Apabila seseorang mempersepsikan sesuatu masih dalam batas optimal, maka orang tersebut berada dalam keadaan seimbang. Sebaliknya, jika persepsi tersebut tidak diterima dan melebihi batas kemampuan seseorang, maka orang tersebut dapat mengalami stres dan depresi. Selain itu, stres ini diikuti dengan tindakan penanggulangan atau proaktif. Jika berhasil, akan terjadi penyesuaian efek positif. Namun, jika gagal menghadapinya, dampaknya bisa negatif dan malah menambah stres. Jika skema ini dikaitkan dengan perilaku tidak peduli terhadap sampah yang diproduksinya dapat dijelaskan bahwa terhadap sampah yang dihasilkan sendiri merupakan hasil proses kompleks yang melibatkan rangsangan lingkungan, perhatian, penilaian, sikap serta perilaku akhir. 

Proses terbentuknya perilaku tidak peduli dimulai dari : 

  1. Rangsangan dari lingkungan, mulai dari indra penglihatan, penciuman dan informasi, jika dari ketiga stimulus ini tidak cukup kuat dan tidak diterima oleh individu, proses persepsi tidak dapat dimulai. 

  2. Perhatian, dalam konteks perilaku perhatian adalah bentuk kefokusan terhadap stimulus. Artinya jika Masyarakat difokuskan pada kehidupannya pribadi, maka isu sampah diasingkan. 

  3. Penilaian, pada proses ini individu memberikan makna terhadap stimulus yang mendapatkan perhatian. Artinya jika masyarakat yang berpandangan bahwa menjaga kebersihan adalah tanggung jawab pemerintah dan bukan tanggung jawab individu, cenderung mengabaikan persoalan sampah. 

  4. Sikap, ini terbentuk dari rangsangan, perhatian dan penilaian sehingga membentuk perilaku. Apabila seseorang menilai bahwa sampah tidak perlu menjadi perhatian dan tanggung jawab mereka, sikap yang dihasilkanpun cenderung negatif dan acuh terhadap sampahnya sendiri. 

  5. Dan perilaku akhir adalah hasil dari stimulus yang diberikan, perhatian individu, penilaian dan penentuan sikap. Apabila individu tidak menerima rangsangan secara penuh, dan memperhatikan dan memberikan makna terhadap sampah, maka munculnya adalah sikap yang cenderung acuh dan egois terhadap diri sendiri. 


Timbulnya sikap tidak peduli terhadap sampah yang dihasilkan sendiri merupakan hasil proses yang melibatkan rangsangan lingkungan, perhatian,sikap dan nilai, serta perilaku yang terbentuk. Namun, faktor-faktor ini mungkin tidak diterima secara universal. Perubahan perilaku masyarakat dapat dilakukan dengan melakukan intervensi pada semua tingkat kognitif, seperti meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap permasalahan sampah, memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya mengelola sampah, serta mengubah sikap dan nilai-nilai masyarakat.


Daftar Pustaka 


Alfan Zain Ababil Asror, S. S. (2023). PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PENGELOLAAN SAMPAH. AGRIBIOS : Jurnal Ilmiah, 267 - 275.

Dr. Erita Yuliasesti Diah Sari, S. P. (2020). Paradigma Baru Psikologi Lingkungan. Yogyakarta : UAD PRESS .


0 komentar:

Posting Komentar