10.6.24

ESSAY 6_PSIKOLOGI LINGKUNGAN OLEH BAGUS WIJAYA

 

“BERKUNJUNG DAN BELAJAR DI TPST RANDU ALAS”


Disusun Guna Memenuhi Tugas

Psikologi Lingkungan


Dosen Pengampu:

Dr.,Dra. ARUNDATI SHINTA MA


Oleh :

Bagus Wijaya / 22310410149






PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 

YOGYAKARTA

2024














Salah satu masalah yang ada di seluruh dunia ini adalah sampah. Kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan sekitar memang masih sangat kurang. Tak heran jika jumlahnya terus bertambah dari hari ke hari, hingga akhirnya menumpuk.

Jumlah kotoran atau sisa buangan itu akan membahayakan kesehatan jika dibiarkan. Oleh sebab itu, kita harus membuang sisa kotoran pada tempatnya, agar tidak menumpuk dan menyebabkan banjir. Masalah mengenai limbah ini sangat meresahkan karena tidak ditangani dengan baik.

Limbah atau sampah merupakan salah satu sisa-sisa buangan atau kotoran yang sangat mengganggu. Seharusnya limbah ini dibuang ke tempatnya, dan tidak berserakan di mana saja. Salah satu faktor yang membuat limbah selalu menjadi masalah adalah karena tidak dibuang atau dimanfaatkan dengan baik.

Bahkan dengan jumlahnya yang sangat banyak, ada pula negara yang harus mengimpor limbah di negaranya ke negara lain. Salah satu negara yang pernah bermasalah dengan limbah adalah Negara India, wilayah pantainya ditutupi oleh sampah karena jumlahnya yang terus menumpuk.

Dalam mengatur cara pembuangan limbah ini memang tidak mudah, karena dibutuhkan kesadaran penuh dari setiap individunya. Limbah yang dibiarkan tentu akan membuat kondisi suatu wilayah menjadi berantakan, seperti pantai di India tersebut.

Material dari sisa-sisa pembuangan yang sudah tidak digunakan atau tidak berfungsi lagi, disebut dengan sampah atau limbah. Apabila limbah ini dikumpulkan tapi diolah kembali, maka jumlahnya tidak akan menumpuk terus menerus.

Kemungkinan besar, keberadaannya juga tidak akan mengganggu kehidupan setiap makhluk hidup karena digunakan dengan baik. Namun jika limbah ini tidak digunakan kembali dan dibiarkan saja, maka dampak negatifnya ada banyak sekali.

Pada tanggal 4 Mei 2024 saya dan rekan-rekan mahasiswa Psikologi Universitas Proklamasi 45 berkunjung ke TPS 3R Randu Alas yang terletak di RW.09 dusun Candi karang, Desa Sardonoharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman. Kondisi Geografis TPS berupa dataran rendah dengan luas sekitar 400 m2. Tempat Pengelolaan Sampah Reduce-Reuse-Resycle (TPS 3R) Randu Alas adalah salah satu TPS 3R yang diselenggarakan oleh satuan kerja penyehatan lingkungan pemukiman berbasis masyarakat ( Satker PLPBM ), Direktorat pengembangan penyehatan lingkungan ( Dit. PPPLP ), Direktorat jendral cipta karya, Kementerian pekerja umum.

Pengelolaan TPS 3R Randu Alas sudah dapat berjalan mandiri. TPS 3R Randu Alas memiliki 6 orang pekerja yang mengurus seluruh kegiatan TPS, mulai dari pengangkutan sampah hingga tahap pengelolaan sampah. TPS 3R Randu Alas juga menjalin kerja sama dengan tiga orang pengepul di luar TPS. Pengepul bertugas untuk mengambil sampah rumah tangga di luar wilayah Candi Karang dan menyetorkan sampah ke TPS 3R Randu Alas.

TPS 3R Randu Alas memiliki kurang lebih 250 KK mitra. Sampah diambil dua kali seminggu dengan iuran sebesar Rp.25.000 – Rp.30.000/bulan. Jumlah sampah yang masuk kurang lebih 16,37 ton per bulan, 2,17 ton diantaranya sampah organik. Hasil pendapatan karyawan di TPS ini sudah UMR.

TPS 3R Randu Alas banyak memproduksi kompos yang nantinya juga diproduksikan kepada masyarakat, atau dijual kepada LH. Cara pembuatan kompos yang dilakukan TPS Randu Alas yaitu dengan cara mencapurkan daun atau rumput kering lalu campurkan dengan mal, jika sesuai sop dalam satu minggu balik maka dalam satu bulan sudah matang dan pematangan cukup 10 hari sudah bisa dipakai alangkah baiknya sebelum dipakai di cacah terlebih dahulu . Dengan adanya TPS ini juga ringkasan pencemaran lingkungan, karena sampah dikelola dengan baik. Sebanyak 50% sampah bisa dikelola sebelum di pindah ke TPA.



0 komentar:

Posting Komentar