10.6.24

ESSAY 6_PSIKOLOGI LINGKUNGAN OLEH MUHAMMAD IQBAL NUGROHO

 

BELAJAR DI TPST RANDU ALAS

Tugas Mata Kuliah Psikologi Lingkungan

Dosen Pengampu : Dr. Dra. ARUNDATI SHINTA, M. A.

Oleh :







Muhammad Iqbal Nugroho (22310410143)

Kelas : SP



FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA



Dari tahun ke tahun sampah di Indonesia terus meningkat seiring pertambahan jumlah penduduk. Peningkatan jumlah sampah yang tidak diikuti oleh peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana pengelolaan sampah mengakibatkan permasalahan sampah akan menjadi lebih kompleks. Salah satunya sampah yang tidak dikelola dengan baik akan membuat estetika lingkungan menjadi rusak dikarenakan pembuangan sampah sembarangan. Dan juga akan menimbulkan polusi tanah, air, dan udara.

Undang Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah menyebutkan Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat. Pengelolaan sampah adalah kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah. Tempat pengelolaan sampah terpadu adalah tempat dilaksanakanannya kegiatan pengumpulan, pemilahan, penggunaan ulang, pendauran ulang, pengelolaan, dan pemrosesan akhir sampah.

Pada tanggal 4 Mei 2024 mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 mengadakan kunjungan di TPST Randu Alas, yang ber alamatkan Candi Karang, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Tujuan kunjungan ini untuk belajar dalam pengelolaan sampah di masyarakat. Pada kesempatan tersebut kami bertemu dengan narasumber bapak Sujono yang dimana beliau menjelaskan Konsep sampah dahulu itu ditumpuk sehingga dalam jangka waktu beberapa tahun sudah menumpuk jadi gunung sampah, dan mengakibatkan longsor ke rumah warga sehingga dapat memakan korbanjiwa. Saat ini sampah sudah diolah menggunakan alat. Dipilah yg organik, kertas, plastik, dan logam. 

Sampah yg sudah diolah dapat dijadikan pupuk, semen, dan barang rumah tangga. Pada masyarakat tiap hari menghasilkan sampah rata-rata 0,7 gram per orang.






















Asal mula TPST Randu Alas adalah dahulu lahan untuk pembuangan sampah liar, pada tahun 2016 diusulkan melalui Rt untuk dibangun TPST, berawal dari 25 pelanggan Pengambilan dari pelanggan 1 minggu 2x menggunakan dump truck. Namun saat ini sudah berkembang tempat pembuangan sampah memiliki tugas untuk mengelola sampah di 6 padukuhan. Konsep TPST Randu Alas dipilah menggunakan tenaga manual.












Pak Sujono juga menjelaskan mengelola sampah dengan benar adalah salah satu cara penting untuk menjaga lingkungan kita tetap bersih dan sehat. Menerapkan prinsip 3R merupakan salah satu cara yg efektif untuk mengelola sampah. Prinsip ini bertujuan untuk mengurangi sampah yg ada dan memanfaatkan kembali sampah yg dapat di daur ulang sehingga menjadi sebuah produk yg dapat digunakan.













Definisi 3R adalah Reduce, Reuse, dan Recycle. merupakan konsep mengatasi masalah sampah dengan cara reduce (mengurangi), reuse (memanfaatkan kembali) dan recycle (daur ulang).

Prinsip pertama reduce, yaitu mencegah timbulnya produksi sampah agar bisa berkurang dan mencegah pencemaran lingkungan. Kemudian, didukung oleh prinsip reuse, agar masyarakat mampu menggunakan kembali sampah layak guna. Terakhir, prinsip recycle digunakan sebagai upaya mendaur ulang kembali sampah yang masih bermanfaat dan dapat menghasilkan nilai ekonomis.





























TPST Randu Alas meninggalkan pesan untuk masyarakat agar bisa memilah sampahnya sesuai jenisnya. Dan Ingin menghilangkan perspektif msayarakat bahwa sampah itu bau, mengurangi perilaku konsumtif, dan melakukan diet plastik.



0 komentar:

Posting Komentar