10.6.24

ESSAY 5 : PSIKOLOGI LINGKUNGAN_OLEH BAGUS WIJAYA

 


ESSAI 5

“EKSPERIMEN TENTANG SAMPAH DI RUMAH DOSEN”


Disusun Guna Memenuhi Tugas

Psikologi Lingkungan


Dosen Pengampu:

Dr.,Dra. ARUNDATI SHINTA MA


Oleh :

Bagus Wijaya / 22310410149






PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 

YOGYAKARTA

2024

 












Kompos merupakan salah satu jenis pupuk organik yang sudah ada sejak lama. Pengertian kompos adalah bahan-bahan organik yang sudah mengalami proses pelapukan karena terjadi interaksi antara mikroorganisme atau bakteri pembusuk yang bekerja di dalam bahan organik tersebut. 

Bahan organik yang dimaksud pada pengertian kompos adalah kulit buah,rumput, jerami, sisa ranting dan daun, kotoran hewan, bunga yang rontok, air kencing hewan ternak, serta bahan organik lainnya. Semua bahan organik tersebut akan mengalami pelapukan yang diakibatkan oleh mikroorganisme yang tumbuh subur pada lingkungan lembap dan basah.

Eco enzyme dihasilkan dari proses fermentasi sampah organik yang masih segar (belum mengalami proses pengolahan), seperti sisa buah dan sayur. Eco enzyme disebut-sebut sebagai solusi multiguna untuk berbagai kegunaan seperti untuk pupuk, penolak serangga, penjernih air dan udara, pembersih rumah tangga termasuk sabun. Selain itu, eco enzyme mengandung probiotik yang dinilai baik untuk kesehatan kulit, tidak berbahaya bagi tubuh manusia, dan juga dinilai ramah lingkungan. Maka dari itu, perlu dilakukan inovasi dan kreativitas membuat sabun eco enzyme dalam wujud padat dan cair yang berpeluang bernilai ekonomi dan ramah lingkungan. 

Pada hari minggu tanggal 5 mei 2024 saya dan rekan-rekan mahasiswa Psikologi kelas SP Universitas Proklamasi 45 berkunjung ke kediaman Ibu Dosen Arundati Shinta yang tidak jauh dari TPS 3R Randu Alas. Di kediaman Ibu Shinta saya dan rekan-rekan belajar membuat Kompos, sabun cair, dan Eco Enzyme. 

Yang pertama saya dan rekan-rekan lakukan adalah mengumpulkan sampah dari bekas kami makan dan bekas kulit buah.  Sampah yang kami kumpulkan dipisah antara yang organik maupun yang non organik. Sampah yang bisa digunakan dan di daur ulang menjadi pupuk kompos adalah sampah yang organik. kami mendapatkannya dari sisa makanan yang kami makan yang disediakan oleh Ibu Shinta sebelum kegiatan dimulai. 

Setelah kami mengumpulkan semua sampah organik tersebut langkah selanjutnya adalah melakukan pencacahan yang bertujuan agar sampah organik tersebut menjadi lebih lembut. Kami mencacah sampah tadi menjadi potongan yang kecil-kecil.

Setelah itu kami menaruh sampah yang sudah di cacah tadi kedalam ember dan mencampur dengan campuran bahan yang lain, setelah itu di aduk hingga merata. Terakhir kami menyimpannya di tempat yang teduh.

Selanjutnya membuat sabun cair, di situ kami tidak memproses pembuatan menjadi sabun cair karena Ibu Shinta sudah menyediakan sabun cair yang sudah cair. Sabun cair itu berwana biru dan aromanya harum. Kami menuangkan sabun cair tadi ke dalam botol-botol bekas yang sebelumnya di kumpulkan oleh Ibu Shinta.

Selanjutnya membuat Eco Enzyme, dalam membuat eco enzyme saya kebagian tugas membawa dan menaruh botol-botol wadah eco enzyme kedalam ruangan yang teduh dan tidak boleh terkena sinar matahari.

Rekan-rekan yang Perempuan Sebagian bertugas menggambar tas kecil yang sudah di buat oleh Ibu Shinta sebelumnya. Tas itu di gambar dengan tujuan agar terlihat lebih menarik. Tas tadi juga yang akan di gunakan untuk wadah oleh-oleh yang akan kami bawa pulang.







0 komentar:

Posting Komentar