UJIAN AKHIR SEMESTER
“PROSES TERJADINYA PERILAKU TIDAK PEDULI PADA MASYARAKAT TERHADAP SAMPAH YANG DIPRODUKSINYA SENDIRI MENURUT PANDANGAN SKEMA PERSEPSI PAUL A. BELL”
Tugas Mata Kuliah Psikologi Lingkungan
Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta, MA
Penulis : Ellenia Ika Aprilliani (22310410174)
Kelas : SP
PROGAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKATA
Aspek sosial budaya adalah suatu aspek yang merujuk pada kehidupan sehari-hari manusia. Pada aspek ini melibatkan beberapa hal yang berkaitan dengan cara hidup, nilai, norma serta apa yang menjadi objek manusia di lingkungan pada proses sosialnya.
Perilaku merupakan suatu tindakan manusia yang didapatkan dari respon stimulus atau tindakan yang dapat diamati, mempunyai frekuensi yang spesifik. Perilaku manusia adalah beberapa kumpulan faktor yang saling berinteraksi.
Perilaku dibedakan menjadi dua:
Perilaku tertutup
Perilaku tertutup ini merupakan suatu respon manusia pada stimulusnya tertutup. Reaksi yang didapat biasanya masih akan mengalami batasan seperti persepsi, kesadaran, perhatian, pengetahuan. Maka dari itu sikap yang ditunjukkan oleh perilaku ini belum dapat dilihat oleh orang lain.
Perilaku terbuka
Perilaku terbuka ini merupakan suatu respon manusia yang secara nyata atau terbuka tindakannya. Respon stimulus pada perilaku ini akan mengarah pada tindakan atau praktek sehingga sikap yang ditunjukkan dapat dilihat oleh orang lain
Persepsi merupakan suatu proses dasar yang ada dalam kehidupan manusia. Proses ini berlangsung sejak lahir serta berkembang sesuai dengan perannya dalam kehidupan sehari-hari manusia. Persepsi lingkungan memiliki peranan yang sangat penting bagi manusia. Adapun skema persepsi yang digambarkan menurut pandangan Paul A. Bell:
Dari hasil skema yang digambarkan menurut pandangan Paul A. Bell dapat diartikan bahwa persepsi individu terhadap suatu objek dapat menimbulkan suatu dampak atau reaksi yang berkelanjutan. Pada konteks ini jika individu tersebut dapat mempersepsikan suatu hal dalam batas normal dan mampu mengoptimalkannya maka seseorang berada dalam keadaan yang seimbang. Sedangkan individu yang tidak mampu mempersepsikan suatu hal dan tidak dapat diterima maka seseorang tersebut akan mengalami tekanan sehingga dampaknya stress.
Individu yang mengalami stress selanjutnya akan dilakukan tindakan copping, jika copping yang dilakukan berhasil maka akan memberikan dampak yang positif bagi individu. Tetapi jika copping yang dilakukan tidak berhasil maka akan memberikan suatu dampak yang negatif bagi individu.
Dari hasil gambar skema persepsi Paul A. Bell perilaku masyarakat yang tidak peduli terhadap sampah karena masyakarakat mempersepsikan sampah di luar batas normalnya maka dari itu muncul perilaku-perilaku masyarakat yang negatif terhadap sampah, yaitu perilaku masyarakat yang tidak peduli dengan sampahnya sendiri.
Masyarakat yang merasa dirinya di luar batas normal pasti akan merasakan ketidak normalan pada perilakunya sehingga dirinya akan melakukan copping karena jika dibiarkan saja akan mengakibatkan tekanan hingga stres. Copping yang dapat dilakukan biasanya dengan melakukan pembiasaan dengan lingkungan, menumbuhkan rasa nyaman pada dirinya terhadap lingkungan agar mampu mengolah sampahnya sendiri dengan baik. Jika copping yang dilakukan berhasil maka akan berdampak positif pada efek selanjutnya, misalnya perilaku yang peduli dengan lingkungannya dan tanggungjawab dengan sampah.
Maka dari itu perlunya melakukan pembiasaan diri terhadap lingkungan kita, karena tindakan itu agar mempunyai dampak yang sangat penting bagi kehidupan selanjutnya dan menumbuhkan rasa yang nyaman pada lingkungan.
0 komentar:
Posting Komentar