3.5.24

Tugas Essay 3: Psikologi Lingkungan - Before After- "Membersihkan sampah di tempat umum? Siapa takut!" Oleh Maria Laras Wati Candra Sari

 

PSIKOLOGI LIGKUNGAN

ESAI 3

Before - After

Dosen pengampu : Dr., Dra. ARUNDATI SHINTA MA

Disusun oleh : Maria Laras Wati Candra Sari / 22310410188


Membersihkan sampah di tempat umum? Siapa takut!



Banyak tempat-tempat umum yang sering kita kunjungi, seperti pantai, tempat rekreasi, pasar, taman, dan masih banyak lagi. Diantara tempat tersebut, sudahkah anda memperhatikan keadaan sekitar anda? Apakah tempat tersebut bersih? Apakah tempat tersebut nyaman? Ataukah tempat tersebut layak untuk menjadi destinasi wisata? Jawabannya, tentu saja tidak! Tempat-tempat umum yang benar-benar bebas sampah, masih sangat jarang ditemukan di kota Yogyakarta ini. Masyarakat yang menyandang budaya membuang sampah sembarangan, masih menjadi mayoritas. Padahal tempat sampah yang ada di tempat umum sudah banyak tersedia di sudut-sudut, ataupun di tempat yang mudah dijangkau.

Lalu, faktor apa yang menyebabkan hal ini terjadi? Ada beberapa alasan yang sering digunakan untuk masyarakat membuang sampah di tempat umum adalah;

·         Kurangnya edukasi lingkungan yang sehat.

·         Kebiasaan masyarakat membuang sampah disembarang tempat dikatakan “praktis”, tanpa harus berjalan ke area pembuangan/tempat sampah. Hal ini disebut sebagai “kemalasan”.

·         Persepsi yang mengatakan “dia buang sampah disitu, saya ikutan deh”, sehingga menjadi budaya membuang sampah.

·         Ketidakpedulian akan lingkungan, seperti dampak pembuangan sampah, dampak limbah, dsb.

·         Tidak adanya sanksi yang tegas terhadap pelaku pembuangan sampah.

Dari faktor diatas, dapat dikatakan bahwa masyarakat diYogyakarta bisa dikatakan “malas” dan kurang memahami tentang dampak lingkungan yang sehat. Oleh sebab itu, kita sebagai mahasiswa psikologi lingkungan, yang harus memulai untuk membersihkan tempat-tempat umum.



            Sebagai langkah awal, saya memulai kegiatan before-after dengan membersihkan area pasar Ngangkruk, Potorono. Karena disana banyak sampah bekas berjualan yang berceceran di lapak-lapak penjual. Diantaranya banyak sayuran sisa (sayuran yang layu/yang daunnya menguning) yang tidak dapat di jual/dimasak lagi. Saya membersihkan area pasar dari pukul 11.00-12.00 siang saat pedagang sudah mulai meninggalkan area pasar. Sampah yang banyak terdiri dari sayuran tersebut, kemudian ditimbang dan mendapatkan hampir 10kg. Sayuran yang masih belum membusuk, dipilah, kemudian saya bawa pulang, guna dimanfaatkan untuk membuat eco enzym (kebetulan di hari berikutnya ada workshop tentang eco-enzym). Dan sayuran yang sudah membusuk, dibuang di tempat sampah yang selanjutnya akan diambil oleh depo sampah.



            Lokasi yang kedua melakukan before-after adalah area sungai. Daerah Berlian Bintaran, yang sebelumnya dikenal dengan nama pasar Kebon Empring. Dimulai dari pukul 17:00-18:00 sore, disela-sela hujan, sehingga kurang efektif untuk melakukan before-after, dan hanya mendapatkan sedikit sampah bekas makanan, dan sampah bekas mainan. Sampah tersebut tidak dapat didaur ulang, sehingga saya kumpulkan di tempat sampah yang berada di lokasi tersebut. Dilain hari, bersama dengan teman -teman psikologi lingkungan, kami membersihkan area pasar ngasem di bagian taman, dan mendapatkan sampah organik berupa daun dan bunga kamboja. Sampah organik tersebut kemudian saya bawa pulang untuk kemudian daunnya dijadikan pupuk kompos dan bunga kambojanya dijadikan aromatik.

            Apa tujuan melakukan kegiatan before-after tersebut? Tentu saja agar kita sebagai mahasiswa psikologi lingkungan, menjadi model yang secara nyata dapat mengajak masyarakat disekitarnya untuk berani dan ikut serta dalam membersihkan sampah. Sehingga dapat mengurangi dampak dari pencemaran dan penimbunan sampah di tempat-tempat umum.       

Before


After

Before


After






0 komentar:

Posting Komentar