11.5.24

Tugas ESSAY 2 PSIKOLOGI LINGKUNGAN Plogging - Oleh Mardianto Tiro

                                               Mata Kuliah: Psikologi Lingkungan

Dosen Pengampu : Dr., Dra. Arundati Shinta, MA.

Nama: Mardianto Tiro

NIM: 22310410139


PLOGGING SAMPAH


Plogging: Pungut Sampah Sembari Olahraga


Kalau berbicara sampah tentu tidak lepas dari kotor, itu yang terpikir sejenak. Namun saya terbiasa memungut sampah ketika ada sampah berserakan di dekat mesim ATM misalnya saat seseorang asal melemparnya dan membuat sampah berserakan, kadang hal seperti itu membuat saya berpikir apa sulitnya meletakkan sampah ke dalam tong sampah? Bayangkan berapa sampah yang perlu dipungut setiap harinya bila semua orang tidak sepeduli itu? Padahal tong sampah disetiap mesin ATM bank apapun selalu disediakan.

Saya pun teringat kegiatan Plogging, yaitu gabungan dari kata "jogging" dan "plocka upp" yang berarti "memungut" dalam bahasa Swedia. Ini adalah kegiatan yang menggabungkan olahraga lari (jogging) dengan membersihkan lingkungan sekitar dengan mengambil sampah-sampah yang ditemui selama melakukan aktivitas tersebut. Jadi, sambil berolahraga saya bisa sambil memungut sampah yang ada didepan mataku.


Ditengah kesibukan bekerja akhirnya pada hari Minggu, 28 April 2024 saya memutuskan untuk melakukan Plogging disekitar Alun-Alun Selatan Yogyakarta. Alun-alun selatan yang pada sore-malam harinya dipakai untuk tempat nongkrong dan kulineran membuat area ini sangat banyak sampah berserakan. Saya perlahan-lahan memungut sampah-sampah ini, saya sangat kaget dan heran kok bisa ya orang orang tetap nyaman nongkrong disini padahal sampah berserakan ? Orang-orang ini bukannya memungut sampah tapi malah membuang sampah-sampahnya di tempat mereka duduk. Saya menemukan banyak selali bekas plastik pembungkus sumpit, beberapa kali saya mendapat bekas tissue.


Saya pun melanjutkan perjalanan Jogging sambil memungut sampah . Saya ingin sekali meminum lychee tea di caffe dekat Tamansari tempat dulu saya bekerja. Namun pandangan saya berhenti di pasar Ngasem. Niat ingin minum es tertunda karena melihat ada beberapa anak kecil sedang latihan menari. Saya menonton sebentar, ternyata banyak sekali sampah yang berserakan. Saya pun memungut sampah plastik di setiap sudut pasar. Kegiatan saya menjadi perhatian seorang bapak-bapak . Saya ditanya olehnya dari komunitas mana, saya menjawab saya dari mahasiswa Psikologi Universitas Proklamasi 45. Bapak tersebut kagum dan kami saling bertukar cerita yang dimana kampus UP45 dahulu lokasinya di dekat Malioboro. Setelah asyik bercerita, sayapun menyadari sampah yang telah dipungut telah banyak. Ternyata Ploggingku yang sekitar 1,5 KM ini bisa menghasilkan sekitar 3,5 KG sampah plastik.



Saya tidak sempat mengabadikan secara penuh kegiatan Plogging, 3 kantong yang saya bawa dari rumah untuk mengangkut sampah tidak sempat saya foto. Yang pastinya saya hari itu sangat bahagia karena bisa olahraga dan juga turut menjaga lingkungan kita. Semoga orang yang menyaksikanku sedang Plogging terinspirasi dan mau melakukan hal yang serupa.


0 komentar:

Posting Komentar