TUGAS ESAI II PLOGGING
NAMA DOSEN PENGAMPU : Dr., Dra. ARUNDATI SHINTA MA
NAMA: KRISNA
NIM : 22310410142
KELAS : SJ
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA
Olahraga merupakan suatu kebutuhan yang utama menunjang segala rutinitas yang akan kita ampuh dengan semangat dan kerja keras. Tetapi, apabila hanya dengan melakukan olahrga tanpa memperhatikan lingkungan tampaknya ada yang kurang untuk dilakukan. Memang, begitu masifnya orang-orang mengibarkan hidup sehat dengan olahraga, namun. Tidak dibarengi dengan menjaga lingkungan. Bahkan dengan harapan tersebut tidak senada dengan tindakan.
Jadi, saya melakukan olahrga dengan
santai dan penuh semangat dan sebenarnya oalehag itu tidak harus menggunakan
outfit yang mahal dengan menggunakan peralatan sederhana cukup. Misalnya sepatu dan kaos. Tetapi bukan sekedar itu hidup
sehat bisa dimaknai dengan segala kondisi, selagi punya niat dan tekad.
Menggunakan alas kaki sederhana saja cukup misalnya sendal. Terpenting ada yang
melindungi telapak kaki ketika berolahraga yang sifatnya outdoor maupun indoor.
Lalu juga menyesuaikan kebutuhan dengan bijak.
Ketika saya menyusuri dengan jalan santai ada beberapa hal
yang menjadi perhatian yaitu sampah yang masih bergelimpangan dibibir jalan.
Memang ini faktor telah tumbuh secara nasional. Setiap daerah di Indonesia
pasti menemukan hal ini. Kembali lagi pada masing-masing individu yang
mengalami kekurangan didalam hal tanggungjawab dan disiplin. Ketika saya
olahraga dengan jalan sehat dengan berlangsung 2 jam dengan dua tempat berbeda
dan persamaan pun ditemukan yaitu tentang sampah yang berserak. Plogging dilaksanakan
diwilayah Ringinsari dan Kradenan pada hari Minggu, 21 April 2024. Sekitar
kurang lebih 10 KM sebab menyusuri gang
bukan hanya jalan aspal saja. Melakukan susur tersebut pada pukul 07:00-09:00
WIB. Memang menyenangkan tetapi, persepsi masyarakat ada kalanya seperti suatu
sedikit aneh atau bagaimana juga tidak paham. Ketika tatapannya tertegun
melihat dan ada pula yang mengapresiasi. Sebetulnya masyarakat telah melakukan
dengan tepat.
Hanya saja orang yang tak
bertanggungjawab membuang sampah sembarang bertepatan dijalan pula mereka
dengan leluasa tanpa perhatian orang membuang begitu saja. Padahal lingkungan
yang diharapkan telah dipupuk sendirian rupa sejak kecil. Bagaiamana budaya
sehat tersebut tertanam. Namun, seiring
waktu generalisasi dalam bersikap dan bertindak sering labil. Ini adalah
pekerjaan bersama membangun negeri yang sehat dari lingkungan terkecil. Sangat
di sayangkan hal tersebut menganggu kesehatan lingkungan dan iklim yang
bergejolak.
Dari observasi masyarakat bisa memahami
gerakan 3R dan mampu membedakan sampah.
Namun, penerapan tersebut belum begitu berjalan dan hanya membuang sampah pada
tempatnya. Semoga kedepannya masyarakat semakin meningkatkan kreativitas dan
inovasi didalam menjaga lingkungan dan juga orang yang bertamu mampu menjaga
kebersihan secara baik ketika memasuki wilayah perkampungan setempat.
Sampah yang berserak tersebut saya pungut
dan masukan dalam kantung plastik dan terdiri beberapa yang dominan yaitu
sampah anorganik yaitu plastik atau bungkus makanan, memang tidak begitu berat.
Dari dua tempat yang berbeda sampah
dengan beberpaa kantong plastik tersebut memiliki berat 3 kg. Yang
membuat sedkit berat ada sampah seperti gabus atau pampers yang sudah lama ada
beberapa yang saya dapatkan. Walaupun telah menjaga lingkungan dengan baik. Ada
saja individu yang lewat atau sekedar jalan membuang hal yaitu sampah.
Hal tersebut lama kelamaan tidak akan
pudar atau diurai oleh alam. Setelah dipilah ternyata sampah plastik yang amat
dominan diantara yang lainnya. Sampah
setelah dtimbang dan kemudian saya bawa pulang ditempatkan ditempat sampah
supaya diangkut oleh petugas yang memberitahukan atau mengambil sampah di
kompleks tempat saya. Menjadi perhatian
bersama untuk menjaga lingkungan yang sebaik-baiknya, agar lingkungan bersih
dan sehat menjadi terwujud dan ruang ternyaman tercipta disegala sisi.
0 komentar:
Posting Komentar