Emilia Sinta Maharani (22310410180)
Dosen Pengampu : Dr. Dra. Arundati Shinta, MA
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Topik | Permasalahan Sampah, Pengelolaan Sampah, Faktor-faktor penyebab kekumuhan. |
Sumber | Mastufatul, A., Safira, N., & Niken, P. (2023). Permasalahan Sampah Dan System Pengelolaan Sampah Pasar Tanjung Jember . Jurnal Dakwah dan Sosial Humaniora.4(2), April 2023, 123-135 |
Permasalahan | Permasalahan sampah yang sampai saat ini masih belum dapat teratasi juga dialami di daerah Pasar Tanjung Kabupaten Jember. Permasalahan sampah di Pasar Tanjung adalah sistem pengelolaan yang tidak efektif, penumpukan sampah yang menjadi satu tidak dipilah-pilah, serta tidak adanya pihak khusus yang ditugaskan oleh pengelola pasar untuk menangani dan mengontrol masalah kebersihan dan sampah-sampah di pasar yang menyebabkan banyak sampah bertebaran di mana-mana. Bukan hanya dari sisi pedagang namun hal ini juga disebabkan juga oleh pihak pengunjung atau pembeli di pasar, sebagian besar dari mereka belum memiliki kepekaan dan kesadaran untuk dapat membuang sampah pada tempatnya. |
Tujuan Penelitian | Untuk mendeskripsikan permasalahan sampah dan pengelolaan sampah. |
Isi |
Pasar Tanjung, sebuah pasar tradisional yang cukup besar di Jember, masih menjadi sumber masalah lingkungan akibat penumpukan sampah yang belum terkelola dengan baik. Sampah-sampah bertebaran di sepanjang jalanan pasar, dari tangga-tangga hingga ke wilayah kios-kios pedagang. Masalah utamanya adalah kurangnya pemisahan antara sampah organik dan anorganik serta kurangnya kesadaran akan pentingnya membuang sampah pada tempatnya. Sampah kering seperti bekas bungkus makanan dan plastik bercampur dengan sampah basah seperti sisa-sisa sayur atau buah yang membusuk. Kondisi ini menciptakan bau yang tidak sedap dan mengganggu kenyamanan bagi pedagang dan pembeli. Fasilitas tempat sampah yang tersedia juga tidak memadai untuk menampung sampah secara efektif, sehingga sampah seringkali meluap dan berserakan di sekitar area pasar. Selain itu, kurangnya petugas khusus kebersihan dan pengelolaan sampah di pasar juga menyebabkan kinerja pengelola pasar belum maksimal. Tidak adanya sanksi yang tegas untuk pelanggaran kebersihan juga menjadi masalah, karena tidak ada dorongan yang kuat bagi pedagang dan pengunjung untuk mematuhi aturan kebersihan. Sebagian besar masyarakat, baik pedagang maupun pengunjung, belum memiliki kesadaran yang tinggi akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan pasar. Mereka masih memiliki kebiasaan membuang sampah sembarangan di area pasar tanpa memperhatikan dampaknya bagi lingkungan. Selain itu, kurangnya informasi yang tersedia dan perbedaan persepsi masyarakat tentang risiko juga mempengaruhi tingkat kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Oleh karena itu, upaya yang lebih serius dan komprehensif dalam pengelolaan sampah di Pasar Tanjung sangat diperlukan untuk menciptakan lingkungan pasar yang bersih dan nyaman bagi semua pihak.
Pengumpulan sampah di Pasar Tanjung dilakukan untuk mengumpulkan limbah dari sumbernya menuju ke lokasi TPS. Sampah-sampah seperti sayuran dan buah yang sudah busuk serta sampah lainnya dikumpulkan oleh pedagang atau petugas pengambilan sampah, kemudian diangkut ke tempat pembuangan sementara atau langsung ke tempat pembuangan atau pemrosesan akhir. Tujuannya adalah agar sampah di pasar tidak menumpuk dan tidak menimbulkan bau yang tidak sedap. Pengelolaan sampah menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi partisipasi masyarakat dan pedagang juga penting untuk menjaga kebersihan lingkungan. Bersihnya lingkungan pasar dapat meningkatkan kenyamanan pembeli saat berbelanja. Oleh karena itu, sistem pengelolaan sampah harus dapat mengkonversi sampah menjadi bahan yang berguna secara efisien dan ekonomis dengan dampak lingkungan seminimal mungkin. Proses konversi sampah memerlukan informasi tentang karakteristik sampah, teknologi konservasi, karakter pasar dari produk pengolahan, implikasi lingkungan, persyaratan lingkungan, dan ketersediaan dana. Pengelolaan sampah di Pasar Tanjung, Jember, saat ini dilakukan secara mandiri oleh pedagang untuk pewadahan dan pengumpulan, namun pengangkutan menuju TPA diatur oleh Dinas Lingkungan Hidup melalui pekerja. Sayangnya, pengelolaan sampah ini belum sepenuhnya mengoptimalkan peluang ekonomi. Peraturan Pasar Tanjung terkait pengelolaan sampah masih kurang jelas dan detail, sehingga menghambat efisiensi dalam penanganan sampah pasar. Keterlibatan pemulung bisa menjadi solusi, karena mereka dapat mendaur ulang sampah yang ada, sehingga membantu mengurangi volume sampah di pasar. Pemilahan sampah di Pasar Tanjung belum optimal, baik dari pedagang maupun petugas kebersihan pasar. Sampah hanya dihimpun menjadi satu tanpa dikelompokkan terlebih dahulu berdasarkan jenisnya. Hal ini meningkatkan volume sampah karena tidak ada kesadaran dalam memilah sampah yang bisa didaur ulang. Seharusnya, sampah sebelum dibuang harus dikelompokkan terlebih dahulu menjadi organik dan anorganik oleh pedagang, pembeli, dan petugas kebersihan. Dengan demikian, sampah yang dapat didaur ulang dapat dimanfaatkan kembali, sehingga volume sampah di pasar dapat dikurangi. |
Metode | Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan metode studi kasus yang mana merupakan salah satu pendekatan dalam metode penelitian kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk memahami sistem pengolahan sampah di Pasar Tanjung, penelitian dilakukan dengan melakukan survei lokasi secara langsung dan mewawancarai pihak yang terlibat pada pengolahan sampah di Pasar. Manfaat penelitian ini untuk memecahkan suatu permasalahan lingkungan dan untuk meminimalisasi timbunan sampah yang ada serta memberikan alternatif penyelesaian. Sehingga diharapkan permasalahan lingkungan di Pasar Tanjung dapat segera teratasi. |
Hasil |
|
Diskusi |
|
0 komentar:
Posting Komentar