TUGAS ESAI 4
BERILAKU INOVATIV, MERINTIS USAHA
MATA KULIAH PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI
Nama : Gladys Melisande Renata
Nim : 23310410015
Kelas : Reguler 23
Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta, MA
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45
TAHUN 2024
Dewasa ini, sampah menjadi salah satu permasalahan yang cukup sulit di tangani di Indonesia. Hal ini terjadi karena kebiasaan masyarakatnya sebagai konsumen yang selalu menghasilkan sampah terutama plastik pada setiap pemakaian produk. Seiring dengan perkembangan teknologi kebutuhan plastik terus meningkat, plastik merupakan bahan
anorganik buatan yang tersusun dari bahan-bahan kimia yang sukar diuraikan sehingga berbahaya bagi lingkungan. Sampah tersebut menjadi permasalahan lingkungan karena kuantitas maupun tingkat bahayanya mengganggu kelangsungan makhluk hidup. Oleh karena itu dengan mengubah sampah plastik menjadi barang yang dapat digunakan kembali dapat membantu mengurangi
pencemaran lingkungan. Kreativitas pemanfaatan sampah plastik menjadi kerajinan tangan adalah solusi yang cukup baik untuk mengubah sampah plastik menjadi menjadi barang yang berguna kembali, bahkan memiliki nilai jual serta dapat
dikreasikan menjadi barang yang mempunyai nilai estetika. Kreativitas dalam diri seseorang dapat ditumbuhakan melalui banyak cara, salah satunya yaitu dengan membuat kerajinan
tangan. Sampah plastik dapat dibuat kerajinan tangan seperti tas belanja, hiasan kamar, dompet, lampu hias, tempat pensil, keranjang, dan lain lain. Penggunaan plastik dalam kehidupan manusia semakin lama semakin meningkat. Peningkatan pemanfaatan plastik ini terjadi karena plastik bersifat ringan, praktis, ekonomis dan dapat menggantikan fungsi dari barang-barang lain. Sifat praktis dan ekonomis ini
menyebabkan plastik sering dijadikan barang sekali pakai, sehingga semakin banyaknya penggunaan perlengkapan dari bahan plastik tersebut, menyebabkan semakin banyak pula
sampah-sampah plastik. Hal inilah yang menyebabkan jumlah sampah plastik meningkat terus menerus dan menyebabkan masalah lingkungan yang serius. Salah satu faktor yang
menyebabkan rusaknya lingkungan hidup yang sampai saat ini masih tetap menjadi masalah yang belum terpecahkan secara tuntas besar bagi bangsa Indonesia adalah faktor
pembuangan sampah plastik. Perlu diketahui, diperlukan waktu puluhan bahkan ratusan tahun untuk sampah bekas plastik itu agar benar-benar terurai secara alamiah. Namun
yang menjadi persoalan adalah dampak negatif sampah plastik ternyata sebesar fungsinya juga Oleh karena itu, jika sampah-sampah tersebut dibiarkan begitu saja akan menimbulkan bahaya yang sangat besar. kemudian menjualnya ke pengumpul plastik dan selanjutnya pengumpul
akan mengirimkan dan menjual sampah plastik tersebut ke pabrik daur ulang di luar kota untuk diolah kembali menjadi bahan baku plastik.
Di kesempatan kali ini saya akan membuat kerajinan tangan dari botol bekas menjadi jepit rambut.
Alat dan bahan yang digunakan :
> Botol bekas
> Penjepit rambut
> Kutek atau cat
> Lem Tembak
> Gunting
> Kardus bekas
Langkah-langkah membuat :
> Siapkan alat dan bahan yang telah disebut diatas
> Potong botol plastik bekas dan dibentuk sesuai selera dan kreatifitas masing-masing
> Setelah dibentuk lalu di warnai dengan kutek atau cat
> Ditunggu dahulu sampai kutek atau cat kering
> Siapkan lem tembak tunggu sampai panas
> Ambil penjepit rambut diatasnya diberikan lem tembak untuk merekatkan bentuk-bentuk yang sudah dibentuk tadi
> Lalu potong kardus bekas untuk mendisplay penjepit yang sudah jadi
> Jadilah penjepit rambut dan siap dipakai atau dijual
Hambatan yang dialami dalam memproduksi barang yaitu
> Dalam memotong botol plastik bekas dan membentuk sesuai selera dan kreatifitas masing-masing agak sulit karena botol plastiknya tebal dan agak keras
Lampiran
Link : https://www.instagram.com/p/C6f5a9Kvzwf/?igsh=bTVoeGF5Z3BybXZ6
Daftar Pustaka
Nasution, SH. Rahmalina, D. Sulaksono, B. Doaly, CH. (2018). Pemanfaatan Limbah Plastik Sebagai Kerajinan Tangan Di Kelurahan Srengseng Sawah Jagakarsa Jakarta Selatan. Jurnal Ilmiahnya Teknik Industri, 6(2), 117-123.
0 komentar:
Posting Komentar