BELAJAR DI TPST
Tugas Mata Kuliah Psikologi Lingkungan
Dosen Pengampu : Dr., Dra. ARUNDATI SHINTA, MA
Nama Mahasiswa Amien Wahyudi NIM 22310410190
Kelas : SP
Sampah lagi, sampah lagi dan sampah lagi. Saat ini, Kabupaten dan Kota di Yogyakarta sedang mengalami masalah sampah yang sangat banyak. Hal ini disebabkan tutupnya secara permanen TPA (Tempat Pembuangan akhir) Piyungan yang sejak 1996 menjadi muara pembuangan sampah di Provinsi Yogyakarta. Penutupan ini disebabkan TPA Piyungan sudah melebihi batas untuk dijadikan tempat pembuatan sampah.
Masalah sampah ini, mungkin saja sejak dulu tidak terpikirkan akan menjadi masalah sebesar ini, disebabkan pola pikir atau kebijakan yang terlambat mengantisipasi masalah ini. Pada masa lalu, orang bisa saja berfikir bahwa masih luasnya lahan menjadi sebab manusia bebas membuang sampah sembarangan atau mengelola sampah dengan cara dibakar. Namun perkembangan sekarang hal ini tidak bisa dilakukan lagi karena kepadatan wilayah perkotaan, menjadi sebab semakin sempitnya lahan untuk menampung sampah yang ada. Apabila sampah tersebut dibakar, akan menggangu banyak individu dilingkungan tersrbut. Hal seperti membakar sampah bila dimasa lalu tidak masalah, namun dimasa sekarang akan menjadi sebab munculnya masalah antar individu.
Untuk memberikan pengalaman dalam pengelolaan sampah, maka mahasiswa diwajibkan untuk berkunjung ke TPST. TPST yang dikunjungi kali ini bukanlah TPST (Tempat Pembuangan Sampah Terpadu) seperti umumnya melainkan TPST (Tempat Pengumpulan Sampah Terpadu) berupa Bank Sampah. Kenapa pengumpulan, karena sampah yang ada ditempat ini, telah mengalami penyortiran ditingkat rumah tangga. Sehingga sampah yang dikirim ke lokasi ini adalah sampah yang memiliki nilai ekomomis tinggi, seperti plastic dan kertas.
Tempat pengumpulan sampah terpadu yang dikunjungi ini bernama Bank Sampah Sawo Becik di Alamat Perum Candi Gebang Permai, Jl. Jetis Raya, Jetis, Wedomartani, Kec. Ngemplak, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55584. Bank sampah Sawo Becik yang memiliki motto Sampah Dipilah Menjadi Berkah ramai dikunjungi warga di hari Sabtu tiap minggunya. Disini warga akan mengumpulkan sampah sampah rumah tangga yang telah disortir dan menyerahkannya kepata petugas untuk didata dalam sebuah catatat. Sampah yang dipilah ini bisa dijadikan bahan kerajianan seperti dompet dan hiasan kembang.
Jadi deh, lingkungan bersih, uang dapat dan lingkungan menjadi sehat.
0 komentar:
Posting Komentar