PLOGGING
Tugas Mata Kuliah Psikologi Lingkungan
Dosen pengampu Dr., Dra. ARUNDATI SHINTA MA
Essai 2
Rama Yudha Perwira (22310410152)
Kelas SP
Plogging adalah olahraga lari yang populer di Swedia. Istilah “Plogging” berasal dari gabungan kata “jogging” dengan istilah Swedia “plocka upp” yang berarti memungut. Plogging kemudian dikenal sebagai olahraga yang melibatkan berlari sambil memungut sampah di lingkungan sekitar. Olahraga ini dikembangkan oleh seorang ahli lingkungan bernama Erik Ahlstrom yang termotivasi untuk membersihkan kota Stockholm di Swedia. Ahlstrom menggambarkan Stockholm saat itu kotor dan seperti tempat pembuangan sampah. Pada tahun 2016, praktik Plogging mulai populer di kalangan masyarakat Swedia. Sementara itu, seiring dengan meningkatnya tren olahraga lari di Indonesia, Plogging juga telah diadopsi oleh beberapa komunitas lari dalam negeri sejak Februari 2018. Salah satunya Komunitas Maros Runners di Kabupaten Maros Sulawesi Selatan yang berhasil mengumpulkan sampah sebanyak 50 kilogram. Mirip dengan acara Car Free Day, Plogging juga sering dilakukan setiap akhir pekan. Berikut plogging yang saya lakukan di dua tempat:
Plogging 1
Kegiatan plogging pertama saya lakukan di lapangan Desa Sendangrejo pada hari Rabu tanggal 1 Mei 2024 pukul 15.30. Saya melalukan jogging mengelilingi lapangan sebanyak 5 kali. Pada sore hari lapangan ramai dengan orang-orang yang sedang berolahraga ataupun anak-anak yang bermain sepak bola. Ditepi lapangan terdapat beberapa warung yang menjual makanan dan minuman, hal tersebut menjadi pemicu sampah disekitar lapangan karena kurangnya kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan. Oleh karena itu saya memilih melakukan plogging di lapangan Desa Sendangrejo. Jenis sampah yang terkumpul rata-rata sampah plastik sisa makanan ataupun minuman. Setelah itu, sampah yang telah terkumpul saya letakkan di bank sampah terdekat untuk dilakukan pengolahan.
Plogging 2
Plogging kedua saya lakukan pada Jumat 3 Mei 2024 pukul 16.00, saya melakukan plogging di jalanan sekitar rumah saya tepatnya di Kecamatan Seyegan. Jalan yang saya lewati merupakan jalan setapak desa dan jalan akses desa, saya melakukan jogging sepanjang 4km. Disepanjang jalan tersebut banyak terdapat sampah daun karena masih banyak pohon disekitar jalan dan beberapa sampah plastik bekas makanan. Sampah tersebut dikumpulkan sesuai jenisnya yaitu sampah daun atau organic ditimbun agar menjadi pupuk, sedangkan sampah plastic dikumpulkan di bank sampah.
0 komentar:
Posting Komentar