6.5.24

ESSAY 3_PSIKOLOGI LINGKUNGAN OLEH ELVIRA FEBRIAN

 

TUGAS ESSAY BEFORE AFTER

TUGAS MATA KULIAH PSIKOLOGI LINGKUNGAN

Tugas Mata Kuliah Psikologi Lingkungan

Dosen Pengampu : Dr., Dra. ARUNDATI SHINTA, MA

Elvira Febrian 22310410187

Kelas : SP

    Indonesia sebagai penyumbang sampah plastik terbesar kedua di dunia merupakan topik utama perbincangan masyarakat dunia saat ini. Berdasarkan data yang dihimpun oleh CNN Indonesia.com, setiap tahunnya Indonesia menyumbangkan sekitar 3,2 juta ton sampah plastik.  Sebagian besar sampah yang dibuang oleh masyarakat adalah sampah plastik yang merupakan bahan yang membutuhkan waktu sangat lama untuk diurai sehingga akan berdampak besar pada ekosistem lingkungan. Contohnya pada ekosistem laut di Indonesia yang telah banyak mengalami kerusakan.  Sistem regulasi sampah di Indonesia yang kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah serta semakin bertambah pesatnya jumlah penduduk Indonesia saat ini dan dengan persepsi masyarakat pada umumnya bahwa sungai dan  laut mampu menjadi tempat pembuangan sampah yang baik membuat banyak terjadinya kerusakan lingkungan yang saat ini semakin meresahkan dan perlu penangan segera.  Berdasarkan sirkulasi arus di perairan Indonesia, jumlah sungai dan sebaran penduduk, maka laut Jawa dapat dikatakan sebagai lumbung sampah. Arus laut Jawa yang juga dikatakan sebagai “giant river” mengindikasikan bahwa perairan ini hanya mengalir dari timur ke barat dan sebaliknya(Sakinah Waziratos et al., 2022). 

Dari banyaknya dampak kerusakan ekosistem lingkungan yang timbul akibat sampah. Kegiatan before after ini bisa menjadi salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menjaga kelestarian lingkungan disekitar kita. Seperti salah satu contoh content creator TikTok Pandawara Group yang giat melakukan kegiatan before after dan melakukan aksi campaign di sosial media terkait dengan kegiatan before after ini, bisa memberikan dampak baik pada lingkungan dan banyak pula orang yang mulai tertarik melakukan kegiatan before after ini.

 

Saya sendiri baru pertama kali melakukan kegiatan before after, saya melakukan kegiatan ini pada tanggal 28 April sekitar jam 10.00 sampai jam 11.00 di sungai opak dekat rumah saya seperti terlihat pada gambar 1.1. Banyak sekali orang mancing yang meninggalkan sampahnya di pinggiran sungai seperti terlihat pada gambar 1.2, selain itu banyak juga sampah plastik yang sudah terpendam di pinggiran sungai seperti terlihat pada gambar 1.3 . Perilaku ini seperti sudah menjadi kebiasaan bagi banyak orang karena mereka berpikir sungai adalah solusi tempat pembuangan sampah. Ada juga beberapa teman saya bingung karena di pedesaan tidak ada tempat pembuangan sampah yang proper dan akhirnya dengan terpaksa membuang sampah tersebut ke sungai atau membakarnya.


Gambar 1.1

Gambar 1.2


Gambar 1.3

Kegiatan before after kedua saya lakukan di pantai Parangkusumo pada tanggal 28 April kegiatan saya lakukan sekitar jam 16.00 sampai jam 15.00 terlihat pada gambar 1.1 banyak pengunjung yang meninggalkan sampahnya berserakan di tempat pariwisata banyak dari mereka yang berswafoto di tempat pariwisata dengan banyak background sampah. Kurangnya kepedulian terhadap sampah dari para pengunjung yang berada di tempat pariwisata serta pihak pengelola yang kurang memperhatikan adanya tempat sampah ini sangat disayangkan sekali. Kita berkunjung ke tempat pariwisata pantai ingin melihat pemandangan laut bukan memandang banyaknya lautan sampah yang ada di sana.

Gambar 2.1


Gambar 2.2


Gambar 2.3

    Setelah melakukan kegiatan before after saya membawa pulang sampah yang telah saya kumpulkan dan memilah sampah tersebut menjadi 2 yaitu sampah plastik dan sampah daur ulang seperti terlihat pada gambar 3.3. Dari kegiatan before after yang saya lakukan di sungai saya mendapat sampah plastik sekitar 5 ons dan sampah daur ulang 6 ons dan dari kegiatan before after kedua yang saya lakukan di pantai saya mendapat sekitar 3 ons sampah plastik dan 6 ons sampah daur ulang. Sampah daur ulang saya bawa ke tempat belakang rumah saya yang memang tempat pemilahan sampah di keluarga saya. Memang sudah sejak lama keluarga saya memilah sampah dan  menjual sampah daur ulang ke pengepul. Untuk sampah plastik di gunakan ibu saya untuk pengganti minyak tanah untuk menyalakan api guna memasak dedak padi untuk memberi makan sapi sapi peliharaan keluarga saya. 


Gambar 3.3

Keadaan ini sangat disayangkan dimana masyarakat tidak punya rasa tanggung jawab bersama dalam memperhatikan kebersihan lingkungan. Padahal banyak dampak negatif yang bisa timbul dari perilaku membuang sampah sembarangan ini, mulai dari rusaknya ekosistem lingkungan dan bencana alam yang mungkin terjadi jika tidak ada penanganan serius dari berbagai pihak terkait termasuk kita sebagai masyarakat. Saya harap dengan adanya tulisan blog saya ini dapat mengingatkan kepada semua orang yang membacanya untuk lebih peduli terhadap sampah dan bisa membiasakan memilah sampah dan tidak membuang sampah sembarangan.

Daftar Pustaka

Sakinah Waziratos, Septiningtyas Dina Tri, Saifurridzal, & Arianto Pratama Yuli. (2022). Sosialisasi Dampak Sampah Laut sebagai Upaya Peningkatan Kepedulian  Masyarakat Terhadap Lingkungan di Desa Pesisir Besuki, Kabupaten Situbondo . Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat , 1, 63–70.


0 komentar:

Posting Komentar