BEFORE-AFTER: DIMULAI DARI SAMPAH RUMAH TANGGA
Tugas Mata Kuliah Psikologi Lingkungan
Dosen Pengampu : Dr., Dra. ARUNDATI SHINTA, MA
Nama Mahasiswa Amien Wahyudi NIM 22310410190
Kelas : SP
Masalah sampah masih menjadi masalah di kota kota negara berkembang. Hal ini disebabkan belum ada tempat pengelolaan sampah yang terpadu seperti halnya dinegara maju. Sebagai contoh di Jepang pengelolan sampah penerapan daur ulang sampah sudah dimulai pada zaman Edo sekitar abad ke-19. Limbah yang dikelola pun mulai dari limbah kertas hingga limbah abu (https://waste4change.com/blog/disiplinnya-jepang-dalam-hal-pengelolaan-sampah/). Lebih lanjut di Jepang sudah banyak regulasi yang mengatur tentang sampah ini, pada tahun 1970 hingga 1980 Jepang sudah mulai mencanangkan “Kampanye Melawan Sampah” dan mengembangkan sistem dasar untuk mengelola limbah di Jepang. Terdapat tiga sistem yang dikembangkan, yaitu UU Kebersihan Masyarakat, UU Pengelolaan Sampah, dan UU Pengendalian Pencemaran Udara (https://waste4change.com/blog/disiplinnya-jepang-dalam-hal-pengelolaan-sampah/).
Kondisi lingkungan bersih dimulai dari tingkat rumah tangga atau keluarga. Sampah yang lama berdiam dirumah akan menjadi sebab munculnya beragam penyakit yang disebabkan bakteri jahat (https://disperkimta.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/dampak-lingkungan-kotor-dan-polusi-sampah-32). Selain itu kehadiran sampah di dalam rumah juga menjadi sebab datangnya hewan hewan yang membawa penyakit seperti lalat dan kecoak. Untuk menghindari hal tersebut, maka rumah tangga perlu membuang sampah segera mungkin agar sampah tersebut tidak membusuk dan membawa penyakit bagi anggota keluarga.
.
Dalam rumah tangga tidak ada ketentuan wajib, siapa yang membuang sampah tersebut. Idealnya dalam keluarga terjadi komunikasi dan bersama sama menjaga jebersihan lingkungan. Kadang, pada masa lalu dalam budaya tertentu masih dijumpai pembagian terkait urusan dapur dimana urusan tersebut diserahkan kepada kaum wanita, namun fenomena ini dimasa modern tampaknya sudah mulai menghilang. Kesadaran akan membuang sampah rumah tangga telah menjadi prioritas bersama tanpa melihat gender. Semuanya dilakukan agar lingkungan rumah menjadi bersih dan jauh penyakit yang disebabkan oleh sampah.
Sampah rumah tangga tampaknya paling banyak dihasilkan dari makanan yang ada di dapur. Sisa sisa masakan dan sisa sisa makanan menjadi komoditas penyumbang sampah dalam rumah tangga. Saat ini sampah sampah organic tersebut dapat dikelola kembali untuk menjadi pupuk kompos. Adapun sampah sampah pelastik biasanya akan dibuang ke tempat pembuangan sampah atau didaur ulang menjadi barang yang memiliki nilai ekonomi kembali.
Daftar Pustaka
https://waste4change.com/blog/disiplinnya-jepang-dalam-hal-pengelolaan-sampah/
0 komentar:
Posting Komentar