22.4.24

Tugas Essay 2 : Psikologi Lingkungan - Plogging oleh Maria Laras Wati Candra

Psikologi Lingkungan

Esai II

Dosen Pengampu: Dr., Dra. ARUNDATI SHINTA MA

Nama: Maria Laras Wati Candra Sari

NIM: 22310410188





KALAU BUKAN DARI DIRI SENDIRI, SIAPA LAGI?

    Setiap kita melangkah keluar rumah dan memasuki area jalan, sampah yang merajalela membuat kota kita terlihat tidak asri lagi. Banyak kotoran yang menumpuk hingga menimbulkan bau tidak sedap. Hal ini dikarenakan kurangnya kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan. Keadaan tersebut kemudian mempengaruhi persepsi masyarakat untuk meniru tindakan tidak terpuji seperti membuang sampah sembarangan. Lalu, apa yang harus kita lakukan sebagai mahasiswa psikologi lingkungan? Tentu saja memberikan contoh yang baik kepada masyarakat demi mengubah pola persepsi mereka. Untuk menggerakkan masyarakat agar dapat menyadari dampak dari membuang sampah sembarangan dan manfaat dari kebersihan lingkungan, maka perubahan harus dimulai dari diri sendiri terlebih dahulu. Hal ini untuk menunjang masyarakat agar kelak merekapun memiliki benih-benih perubahan dengan melihat contoh positif dari orang lain. Perlu diketahui bahwa untuk membuat sekelompok orang untuk mulai berubah, tidak akan terjadi bila tidak ada contoh yang dapat membuat masyarakat termotivasi. Sehingga kita sebagai oknum yang memiliki kecintaan akan lingkungan, yang harus mulai bergerak terlabih dahulu.

Bagaimana caranya?

    Dimulai dari bangun pagi dan meakukan plogging. Plogging merupakan olahraga lari yang sangat populer dan berasal dari Swedia, diambil dari kata “jogging” dalam istilah swedia yaitu “plocka upp” yang berarti mengambil. Dan memiliki arti olahraga pagi seperti jalan sehat dan lari pagi sambil melakukan kegiatan yang menyenangkan, yaitu membersihkan sampah di sekitar area jalan. Olahraga ini dipelopori oleh seorang ahli lingkungan bernama Erik Ahlstrom, yang saat itu tergerak untuk membersihkan kota Stockholm yang kumuh dan kotor. Karena dinilai menjadi olahraga yang positif dan bermanfaat, lambat laun negara disekitarnyapun ikut melakukan plogging tersebut.



    Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan plogging. Tentu saja kita harus membawa kantong untuk sampah dan sarung tangan guna untuk mengambil sampah anorganik yang dibuang di area jalan. Saya juga ikut melakukan plogging dengan langkah awal sejauh 2-3km, setiap 3hari sekali. Sesekali mengambil sampah sambil melakukan jalan sehat dan gerak badan. Sampah yang kemudian terkumpul, dalam sehari melakukan plogging bisa mencapai 2-3kg. Setiap sampah yang dipungut, dikelompokkan dan dibagi sesuai dengan kategori sampahnya. Seperti sampah kertas, styrofoam makanan, plastik, paku, kaca, hingga sampah yang tidak dapat di daur ulang. Dari kebanyakan sampah yang dibuang di area jalan, yang paling banyak merupakan sampah yang dapat didaur ulang seperti plasti bekas, beberapa dantaranya tidak dapat didaur ulang, dan sampah yang dapat digunakan kembali (saya sisihkan, cuci, dan dikeringkan guna dipakai kembali). Sampah yang terkumpul dan merupakan jenis yang tidak dapat digunakan kembali, kemudian saya letakkan di tempat sampah yang kemudian akan diambil oleh depo sampah.

Before

    Dari kegiatan tersebut, kitapun mendapatkan banyak manfaat, seperti menyehatkan badan, dapat membakar kalori dalam tubuh, serta lingkungan yang asri, sehat dan bersih. Oleh sebab itu, kita sebagai masyarakat Indonesia, harus melek budaya, jangan mau dibutakan oleh budaya buruk disekitar kita. Setiap perubahan yang kita ambil, nantinya akan memberikan pengaruh yang baik bagi masyarakat. Terutama adalah mereka yang berada dekat disekitar kita. 


Before

After


0 komentar:

Posting Komentar