22.4.24

Tugas Essay 1 : Psikologi Lingkungan - Review Journal "Judul IDENTIFIKASI PERSEPSI POLA PERLAKUAN SAMPAH OLEH MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PENGELOLAAN SAMPAH KOTA YOGYAKARTA" Oleh Reviewer Maria Laras Wati Candra Sari

 PSIKOLOGI LINGKUNGAN

TUGAS ESAI 1

Meringkas jurnal sampah dengan tema : “Sampah dan Perilaku”

Dosen Pembimbing: Dr., Dra. ARUNDATI SHINTA MA

Mahasiswa: Maria Laras Wati Candra Sari







Judul

IDENTIFIKASI PERSEPSI POLA PERLAKUAN SAMPAH OLEH MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PENGELOLAAN SAMPAH KOTA YOGYAKARTA

Jurnal

Jurnal Science Tech

Volum dan halaman

Vol. 4, No. 2

Tahun terbit

Agustus 2018

Penulis jurnal

Farida Afriani Astuti

Dina Asrifah

Ika Wahyuning Widiarti

Ayu Utami

Dian Hudawan Santoso

Reviewer

Maria Laras Wati Candra Sari

Latar belakang/pendahuluan

Jumlah sampah semakin hari semakin meningkat seiring dengan jumlah penduduk dan pola konsumsi masyarakat. Peningkatan jumlah sampah akan menjadi suatu potensi

bencana atau “darurat sampah” apabila tidak disertai dengan usaha pengelolaan sampah yang baik.

 

Sampah yang dihasilkan masyarakat Kota Yogyakarta saat ini ditangani dengan cara diangkut dan dibuang ke Tempat Pemrosesan Sampah Terpadu (TPST) yang berada di Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul. TPST Piyungan tidak hanya melayani sampah dari Kota Yogyakarta saja tetapi juga dari Kabupaten Sleman dan Kabupaten Bantul. Data menunjukkan bahwa jumlah sampah Kota Yogyakarta yang dibuang ke TPST

Piyungan pada bulan September 2017 adalah sejumlah 261,278 ton/hari. Dibandingkan dengan Kabupaten Bantul dan Kabupaten Sleman, jumlah sampah dari Kota Yogyakarta ini sangat besar dan merupakan penyumbang

sampah tertinggi (44,40%) yang dibuang ke TPST Piyungan.

 

Salah satu strategi yang digunakan dalam rangka mendapatkan efektifitas dalam usaha pengelolaan sampah di Kota Yogyakarta yang secara administratif adalah melakukan identifikasi persepsi terhadap pola perlakuan sampah oleh masyarakat. Hal ini sangat penting karena pengetahuan akan persepsi yang benar oleh masyarakat akan sangat membantu dalam

merencanakan dan mengatur strategi selanjutnya dalam pengelolaan sampah di Kota Yogyakarta. Penelitian ini dapat dikatakan sebagai penelitian kunci yang dapat

digunakan sebagai bahan pengambilan keputusan untuk pengelolaan sampah yang tepat di Kota Yogyakarta.

Tujuan penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam upaya pembatasan timbulan sampah dan pengelolaan sampah pada khususnya di wilayah Kota Yogyakarta.

Teori/isi

Kondisi eksisting penggunaan lahan Kota Yogyakarta dapat diketahui berdasarkan survei dan pemetaan secara langsung di lapangan. Pemetaan secara langsung di

lapangan, dilakukan berdasarkan hasil peta penggunaan lahan tentatif. Peta tersebut didapatkan dari proses interpretasi citra Kota Yogyakarta dan Peta Rupa Bumi Indonesia. Peta penggunaan lahan yang dihasilkan dari

survei lapangan tersebut akan berupa peta penggunaan lahan eksisting yang dapat menggambarkan jenis-jenis penggunaan lahan yang ada di Kota Yogyakarta yang berupa permukiman, pendidikan, perkantoran, industri, wisata serta penggunaan lahan lainnya.

 

Pola Perlakuan Sampah

Pola perlakuan sampah diperoleh dari data mengenai persepsi dan partisipasi masyarakat (permukiman) dan fasilitas (non permukiman) terhadap pengelolaan sampah yang mereka hasilkan. Berdasarkan data tersebut akan diperoleh informasi mengenai pengetahuan dalam pengelolaan sampah (persepsi), perilaku dalam pengelolaan sampah (partisipasi) dan kualitas pelayanan dari pemerintah dalam pengelolaan sampah.

 

Pengetahuan dalam Pengelolaan Sampah (Persepsi)

Pengetahuan pengelolaan sampah memiliki arti sejauh mana masyarakat maupun fasilitas memahami cara agar sampah di lingkungan tidak menjadi banyak. Pengetahan ini juga memiliki arti sebagai cara pandang terhadap sampah. Pengetahuan ini berkaitan dengan konsep 3R yang diawali dengan pengetahuan tentang pemilahan

sampah saat akan membuang sampah. Pengelolaan sampah terdiri dari 3 aspek, yaitu: menghindari penggunaan barang/ benda sekali pakai (Reduce atau A), menggunakan kembali benda yang masih digunakan (Reuse atau B), dan mendaur ulang sampah atau mengubah sampah menjadi barang yang lebih berguna

(Recycle atau C).

Metode

Penggunaan metode kombinasi dengan Teknik pengumpulan data seperti survei/observasi, wawancara

dan kuesioner. Dari penelitian diketahui 82,9% responden mengetahui bahwa sebaiknya dilakukan penyortiran pada saat itu membuang sampah.

Hasil

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 99,2% responden mengetahui konsep 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle)

dan hanya 0,8% responden yang belum mengetahui konsep 3R.

Kesimpulan

1.    Luas penggunaan lahan berupa permukiman seluas 64,618%. Penggunaan lahan perdagangan dan jasa seluas 17,88%. Penggunaan lahan untuk perkantoran dan pendidikan seluas 11,94%, penggunaan lahan untuk industri seluas 1,6%. Sedangkan area penggunaan lahan yang lainnya seperti pertanian, wisata dan lain-lain seluas 3,92%.

2.    Sejumlah 82,9% masyarakat yang disurvei mengetahui harus dilakukan pemilahan pada saat membuang sampah. Selanjutnya dilanjutkan dengan pengetahuan mengenai konsep 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 99,2% masyarakat mengetahui konsep 3R dan hanya 0.8% masyarakat yang tidak mengetahui konsep 3R.

3.    Persepsi terhadap lingkungan tidak hanya dipengaruhi faktor pengalaman/ pembelajaran melainkan juga dipengaruhi budaya dimana masyarakat tinggal dan kebiasaan hidup.

4.    Sejumlah 93,2% fasilitas yang disurvei mengetahui harus dilakukan pemilahan pada saat membuang sampah. Selanjutnya dari pengetahuan tersebut juga dilanjutkan dengan pengetahuan mengenai konsep 3R. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 98,3% fasilitas mengetahui konsep 3R dan hanya 1,7% fasilitas yang tidak mengetahui konsep 3R.


0 komentar:

Posting Komentar