PSIKOLOGI LINGKUNGAN
TUGAS
ESAI 1
Meringkas
jurnal sampah dengan tema : “Sampah dan Perilaku”
Dosen Pembimbing: Dr., Dra. ARUNDATI SHINTA MA
Mahasiswa: Maria Laras Wati Candra Sari
Judul |
IDENTIFIKASI
PERSEPSI POLA PERLAKUAN SAMPAH OLEH MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN EFEKTIFITAS
PENGELOLAAN SAMPAH KOTA YOGYAKARTA |
Jurnal |
Jurnal
Science Tech |
Volum dan
halaman |
Vol. 4,
No. 2 |
Tahun
terbit |
Agustus
2018 |
Penulis
jurnal |
Farida
Afriani Astuti Dina
Asrifah Ika
Wahyuning Widiarti Ayu Utami Dian
Hudawan Santoso |
Reviewer |
Maria
Laras Wati Candra Sari |
Latar belakang/pendahuluan |
Jumlah
sampah semakin hari semakin meningkat seiring dengan jumlah penduduk dan pola
konsumsi masyarakat. Peningkatan jumlah sampah akan menjadi suatu potensi bencana
atau “darurat sampah” apabila tidak disertai dengan usaha pengelolaan sampah
yang baik. Sampah
yang dihasilkan masyarakat Kota Yogyakarta saat ini ditangani dengan cara
diangkut dan dibuang ke Tempat Pemrosesan Sampah Terpadu (TPST) yang berada
di Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul. TPST Piyungan tidak hanya melayani
sampah dari Kota Yogyakarta saja tetapi juga dari Kabupaten Sleman dan
Kabupaten Bantul. Data menunjukkan bahwa jumlah sampah Kota Yogyakarta yang
dibuang ke TPST Piyungan
pada bulan September 2017 adalah sejumlah 261,278 ton/hari. Dibandingkan
dengan Kabupaten Bantul dan Kabupaten Sleman, jumlah sampah dari Kota
Yogyakarta ini sangat besar dan merupakan penyumbang sampah
tertinggi (44,40%) yang dibuang ke TPST Piyungan. Salah satu
strategi yang digunakan dalam rangka mendapatkan efektifitas dalam usaha
pengelolaan sampah di Kota Yogyakarta yang secara administratif adalah
melakukan identifikasi persepsi terhadap pola perlakuan sampah oleh
masyarakat. Hal ini sangat penting karena pengetahuan akan persepsi yang
benar oleh masyarakat akan sangat membantu dalam merencanakan
dan mengatur strategi selanjutnya dalam pengelolaan sampah di Kota
Yogyakarta. Penelitian ini dapat dikatakan sebagai penelitian kunci yang
dapat digunakan
sebagai bahan pengambilan keputusan untuk pengelolaan sampah yang tepat di
Kota Yogyakarta. |
Tujuan
penelitian |
Penelitian
ini dilakukan dalam upaya pembatasan timbulan sampah dan pengelolaan sampah
pada khususnya di wilayah Kota
Yogyakarta. |
Teori/isi |
Kondisi eksisting penggunaan lahan Kota Yogyakarta dapat diketahui berdasarkan
survei dan pemetaan secara langsung di lapangan. Pemetaan secara langsung di lapangan, dilakukan berdasarkan hasil peta penggunaan lahan tentatif.
Peta tersebut didapatkan dari proses interpretasi citra Kota Yogyakarta dan
Peta Rupa Bumi Indonesia. Peta penggunaan lahan yang dihasilkan dari survei lapangan tersebut akan berupa peta penggunaan lahan eksisting
yang dapat menggambarkan jenis-jenis penggunaan lahan yang ada di Kota
Yogyakarta yang berupa permukiman, pendidikan, perkantoran, industri, wisata
serta penggunaan lahan lainnya. Pola
Perlakuan Sampah Pola perlakuan sampah diperoleh dari data mengenai persepsi dan
partisipasi masyarakat (permukiman) dan fasilitas (non permukiman) terhadap
pengelolaan sampah yang mereka hasilkan. Berdasarkan data tersebut akan
diperoleh informasi mengenai pengetahuan dalam pengelolaan sampah (persepsi),
perilaku dalam pengelolaan sampah (partisipasi) dan kualitas pelayanan dari
pemerintah dalam pengelolaan sampah. Pengetahuan dalam Pengelolaan Sampah (Persepsi) Pengetahuan pengelolaan sampah memiliki arti sejauh mana masyarakat
maupun fasilitas memahami cara agar sampah di lingkungan tidak menjadi
banyak. Pengetahan ini juga memiliki arti sebagai cara pandang terhadap
sampah. Pengetahuan ini berkaitan dengan konsep 3R yang diawali dengan
pengetahuan tentang pemilahan sampah saat akan membuang sampah. Pengelolaan sampah terdiri dari 3
aspek, yaitu: menghindari penggunaan barang/ benda sekali pakai (Reduce atau
A), menggunakan kembali benda yang masih digunakan (Reuse atau B), dan
mendaur ulang sampah atau mengubah sampah menjadi barang yang lebih berguna (Recycle atau C). |
Metode |
Penggunaan
metode kombinasi dengan Teknik pengumpulan data seperti survei/observasi,
wawancara dan kuesioner.
Dari penelitian diketahui 82,9% responden mengetahui bahwa sebaiknya
dilakukan penyortiran pada saat itu membuang sampah. |
Hasil |
Hasil
penelitian menunjukkan bahwa 99,2% responden mengetahui konsep 3R (Reduce,
Reuse, dan Recycle) dan hanya
0,8% responden yang belum mengetahui konsep 3R. |
Kesimpulan
|
1.
Luas penggunaan lahan berupa permukiman
seluas 64,618%. Penggunaan lahan perdagangan dan jasa seluas 17,88%.
Penggunaan lahan untuk perkantoran dan pendidikan seluas 11,94%, penggunaan
lahan untuk industri seluas 1,6%. Sedangkan area penggunaan lahan yang
lainnya seperti pertanian, wisata dan lain-lain seluas 3,92%. 2.
Sejumlah 82,9% masyarakat yang disurvei
mengetahui harus dilakukan pemilahan pada saat membuang sampah. Selanjutnya
dilanjutkan dengan pengetahuan mengenai konsep 3R (Reduce, Reuse, dan
Recycle). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 99,2% masyarakat mengetahui
konsep 3R dan hanya 0.8% masyarakat yang tidak mengetahui konsep 3R. 3.
Persepsi terhadap lingkungan tidak hanya
dipengaruhi faktor pengalaman/ pembelajaran melainkan juga dipengaruhi budaya
dimana masyarakat tinggal dan kebiasaan hidup. 4.
Sejumlah 93,2% fasilitas yang disurvei
mengetahui harus dilakukan pemilahan pada saat membuang sampah. Selanjutnya
dari pengetahuan tersebut juga dilanjutkan dengan pengetahuan mengenai konsep
3R. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 98,3% fasilitas mengetahui konsep 3R
dan hanya 1,7% fasilitas yang tidak mengetahui konsep 3R. |
0 komentar:
Posting Komentar