22.4.24

Tugas Essay 1: Psikologi Lingkungan - Review journal "PENGELOLAAN LIMBAH PADAT DI QATAR"

PENGELOLAAN LIMBAH PADAT DI QATAR

FAKULTAS PSIKOLOGI Universitas Proklamasi 45 YOGYAKARTA

Mahasiswa: Finda Pensiuna Wati

NIM: 22310410189

Dosen Pembimbing : Arundati Shinta

Email: Findapensiunawati7@gmail.com


 

Topik

 

Sumber

 

 

 

 

Permasalahan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tujuan Penelitian

 

 

 

 

 

Isi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Metode

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Pengolahan limbah padat, penelitian kualitatif

 

Salman zafar, 29 juni 2022. EkoMena, mangaungkan  keberlanjutan di Mena. Pengolahan limbah padat domestik, DSWMC, daur ulang, strategi pembangunan nasional Qatar, pengelolaan limbah.

Jurnal : pengelolaan limbah padat di Qatar. 29 Juni 2022.

 

Qatar merupakan negara yang pertumbuhan ekonominya sangat cepat di dunia. Penanganan limbah perkotaan di Qatar  merupakan tantangan serius yang saat ini sedang di hadapi oleh negara Teluk ini. Dengan tingginya tingkat pertumbuhan penduduk, urbanisasi dan pertumbuhan industri maupun ekspansi ekonominya. Qatar merupakan salah satu negara yang tingkat timbulan sampah per kapita tertinggi di dunia, karena mencapai 1,8 kg per hari. Qatar juga menghasilkan lebih dari 2,5 juta ton sampah kota di setiap tahunnya. Dimana aliran limbah padat sebagian besar terdiri dari bahan organik yang mencapai 60 %, sedangkan sisanya adalah limbah uap yang mana terdiri dari bahan daur ulang seperti kaca, kertas, logam dan plastik.

 

 

Untuk mendiskripsikan pengelolaan sampah dan penanganan limbah padat domestik yang ada di Qatar saat ini.

 

 

 

 

Tingkat timbulan sampah padat rumah tangga yang telah di perkirakan mencapai 1,7 sampai 2,7 kg per kapita/ hari. Mengingat bahwa Qatar secara geografis dan demografis kecil secara global, total timbulan sampah di negara ini cukup rendah di banding kan negara – negara Timur Tengah lainnya. Akan tetapi setelah di lakukan analisis berdasarkan per kapita, ternyata Qatar merupakan salah satu negara dengan tingkat timbulan sampah tertinggi di dunia ( Al Thani & park, 2019). Berdasarkan kategori limbah padat paling signifikan yang telah di hasilkan oleh Qatar yang mencakup limbah padat kota ( MSW ), limbah kontruksi dan pembongkaran ( CDW ). Limbah besar, ban yang telah lama tidak terpakai ( ELT), dan kendaraan yang sudah habis masa pakainya ( ELV). Dengan dua kategori pertama, yaitu CDW dan MSW di mana merupakan kontribusi utama timbulan sampah di Qatar.

 

CDW merupakan limbah terbesar yang di hasilkan oleh Qatar  sekitar 80 % dari seluruh limbah padat yang di hasilkan ( Al Tamimi & Company, 2021). Bentuk limbah ini di karenakan adanya proyek kontruksi yang mencangkup limbah pembongkaran hingga material yang berlebih yang tidak terpakai terjadi selama dua dekade terakhir.

 

 

MSW yang merupakan kategori dari sampah terbesar kedua berdasarkan sumbernya (Al Maaded et al 2012). Dimana Qatar telah menghasilkan kurang lebih  dari 2,5 juta ton MSW setiap tahunnya. Produksi sampah harian per kapita pada tahun 2015 di Qatar kurang lebih sebesar 1,8 kg ( zafar, 2016).  MSW di hasilkan dari rumah tangga ataupun perusahaan komersial. Namun mayoritas zat yang menyusun MSW meliputi kertas, bahan nabati, plastik, logam, tekstil, karet, dan kaca ( USEPA, 2013). Ini tidak termasuk limbah kimia atau berbahaya. Sedangkan sampah organik kurang lebih sebesar 57 % dari total sampah kota yang di hasilkan, sementara kaca, kertas, logam, dan plastik memiliki porsi yang lebih kecil akan tetapi bernilai dari sampah kota yang di hasilkan ( QDB, 2017).

 

 

Total timbulan sampah padat berfluktuasi sesuai dengan pelaksanaan proyek pembangunan besar di negara ini. Jumlah tersebut meningkat dari 8 juta ton pada tahun 2008 manjadi 12 juta ton dari pada tahun 2013, kemudian menurun hingga di bawah 10 juta ton pada tahun 2014 ( otoritas perencanaan & statistik, 2019).

 

 

 

 

 

Metode umum pembuangan limbah padat penimbunan ( landfiling). Sampah yang terkumpul akan di buang ke berbagai stasiun pemindahan dan kemudian akan di kirim ke TPA. Ada tiga tempat  untuk pembuangan sampah di Qatar. Yakni, Umm Al -  Afai untuk limbah besar dan domestik, Rawda Rashed untuk limbah kontruksi dan pembongkaran, dan Al – Krana untuk limbah limbah. Namun metode pembuangan sampah melalui TPA bukanlah solusi praktis untuk Qatar yang merupakan persediaan lahannya sangat terbatas.

 

 

Rencana untuk pengelolaan limbah padat yang komprehensif sedang di laksanakan yang akan mengkoordinasikan tanggung jawab, kegiatan dan perencanaan untuk mengelola limbah dari rumah tangga, industry dan Perusahaan komersial, dan industry konstruksi. Targetnya adalah untuk mendaur ulang 38% sampah padat, naik ke 8% saat ini. Dan akan mungurangi timbulan sampah domestic per kapita.

 

 

Pendirian Domestic Solid Waste Management Centre (DSWMC), di Mesaieed. Pusat ini dirancang untuk memaksimalkan pemulihan sumber daya dan energi dari limbah dengan memasang teknologi canggih untuk pemisahan, pra-pemrosesan, daur ulang mekanis dan organik, serta teknologi limbah menjadi energi dan pengomposan. Pabrik ini akan mengolah 1.550 ton sampah per hari, dan diharapkan dapat menghasilkan listrik yang cukup untuk kebutuhan internal, dan menyuplai surplus sebesar 34,4 MW ke jaringan listrik nasional.

 

 

 

 

 

 

 

 

Kesimpulan                                          Perbaikan mekanisme pengumpulan sampah di tepi jalan dan pendirian fasilitas pemulihan material serta pusat daur ulang juga dapat mendorong partisipasi masyarakat dalam inisiatif pengelolaan sampah.

 

0 komentar:

Posting Komentar