DOSEN PENGAMPU : Dr., Dra.
ARUNDATI SHINTA MA
NAMA : KRISNA
NIM : 22310410142
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS
PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA
Topik |
Pengelolahan sampah ditempat
Pembuangan akhir Jatibarang, kota Semarang |
Sumber |
Intan Muning Harjanti¹ Program studi Diploma
Perencanaan Tata Ruang Wilayah dan kota, Departemen sipil dan Perencanaan,
Sekolah Vokasi, Universitas Diponegoro. Pratamaningtyas Anggraini² Program Studi Diploma
Perencanaan, Sekolah Vokasi, Universitas Diponegoro. Jurnal Planologi 17 (2),
185-197, 2020. |
Permasalahan
|
Indonesia merupakan negara
dengan pertumbuhan penduduk tinggi yaitu pada pasal tahun 2017 mencapai 261juta jiwa (Tomoutonews, 2017).
Populasi yang meningkat secara signifikan. Tentu juga akan bersmaok pada tingginya
jumblah limpah sampah yang ada. Pada tahun 2014 tercatat 5, 4 juta ton sampah
pertahunnya. Hal itu akan meningkat
seiring waktu dan tahun yang berjalan. Sampah menjadi masalah dunia. Kemudian
TPA Jatibaang terbesar di Jawa Tengah kota Semarang mampu menampung sampah
sebanyak 70% dari limbah kita Semarang. Kapasitas TPA Jatibarang yang besar
dan mumpuni. |
Tujuan Penelitian |
Mengidentifikasi rangkaian
kegiatan pengelolaan sampah di TPA Jatibarang Semarang. |
Teori/ Isi |
Menurut informasi dari WHO
sampah merupakan sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai dan sesuatu yang
berasal dari kegiatan manusia terjadi
dengan sendirinya ( Chandra2007 dalam Fadhilah et Al.,2011). Menurut Haivadakis, Findikakis, Papelis &
Leckie, (1988) contrlloled lamdfill iyalah suatu penanganan dengan cara
menimbun yang merupakan upaya dari metode dumping melalui dengan
mengakumulasi timbunan sampah secara rutin dengan peralatan dan pemadatan
berfungsi meminimalisir timbulnya gangguan lingkungan. Beberapa aspek
pendukung controlled landfill
yaitu ; • saluran drainase berfungsi
mengontrol debit air hujan •sebagai kontrol terhadap
saluran pengumpulan Lindu serta instalansi tahapan pengelolaan • tersedianya pos kontrol
operasional • mumpuni fasilitas kontrol gas metana • tersedianya alat berat. Dalam hal ini TPA Jatibarang
telah memenuhi standar controlled
landfill dalam hal
fasilitas dan pengelolaan. |
Metode |
Metode kualitatif
deskriptif. Pengumpulan data dengan survei primer dan survei sekunder. Metode
pengumpulan data primer yaitu observasi di lapangan sedangkan data sekunder
yaitu dokumen dan identifikasi kondisi eksisting TPA Jatibarang. |
Hasil |
TPA Jatibarang Semarang memiliki 460.183 m² (46.02
Ha) yang terbagi menjadi : 1. Area limbah seluas 276.469 m² (27,64 Ha) 2. Area Infrastruktur seluas 46.018 m² (4,6 Ha) 3. Kolam resapan seluas 46. 018 m² (4,6 Ha) 4. Sabuk hijau seluas 46.018 m² (4,6 Ha) 5. Tanah penutup
seluas 46.018 m² (4,6 Ha). Pengolahan sampah di Jatibarang di klasifikan
menjadi dua jenis yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Kegiatan daur
ulang menjadi faktor fundamental dalam penerapan konsep eko-efiesnsi (EE).
Kegiatan pengelolaan sampah di Jatibarang diantaranya iyalah tempat
pengomposan sebagian pemanfaatan kompos, kemudian pemantaan gas metana (CH4).
Selanjutnya penanganan sampah dengan kegiatan pengembalaan ternak serta yang
paling tersohor yaitu kantin gas metana untuk warga dengan pembayaran
menggunakan plastik. |
Diskusi |
Setelah hasil observasi dan analisis kemudian
memberikan suatu petunjuk dan penjelasan pengelolaan sampah di TPA Jatibarang
telah berjalan cukup baik. Tersedianya fasilitas sampah, kemudian tersedianya
pengelolaan sampah yang dapat dimanfaatkan oleh warga setempat baik pengomposan, pemanfaatan gas metana
serta pengembalaaan hewan ternak serta kantin gas metana. Tentu roda
perekonomian yang baik dan sebagai
contoh siklus kehidupan yang berjalan sesuai dengan ranting kehidupan yang
memiliki proses dan pemanfaatan yang benar. |
0 komentar:
Posting Komentar