22.4.24

Tugas Essay 1 : Psikologi Lingkungan - Review Jurnal PERILAKU MEMBUANG SAMPAH MAKANAN DAN PENGELOLAAN SAMPAH MAKANAN DI BERBAGAI NEGARA: REVIEW oleh Herlina Tafla Lubis

 

DOSEN PENGAMPU :

Dr., Dra. ARUNDATI SHINTA MA

OLEH :

HERLINA TAFLA LUBIS

22310410161

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45

YOGYAKARTA



Topik

Sampah makanan, Perilaku, Pemilahan, Pemanfaatan, Sampah perkotaan, Area perkotaan.

Sumber

Chaerul, M., & Zatadini, S. U. (2020). Perilaku Membuang Sampah Makanan dan Pengelolaan Sampah Makanan di Berbagai Negara: Review. Jurnal Ilmu Lingkungan, 18(3), 455-466.

Permasalahan

Permasalahan utama yang dibahas adalah meningkatnya timbulan sampah makanan sebagai akibat dari pertumbuhan populasi dan perubahan pola konsumsi global. Dengan proyeksi populasi mencapai 9,1 miliar orang pada 2050, produksi makanan meningkat, menyebabkan kehilangan makanan dan timbulan sampah yang besar. Hal ini penting karena mengakibatkan kerugian sumber daya pangan dan dampak lingkungan negatif dari produksi, transportasi, dan pembuangan sampah makanan yang tidak efisien. Penanganan masalah ini penting untuk menjaga ketersediaan pangan dan mengurangi dampak lingkungan.

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan review terhadap perilaku individu terhadap sampah makanan (food waste behavior) dan pengelolaan sampah makanan di berbagai negara. Tujuannya adalah untuk mengumpulkan pengalaman dan strategi yang berhasil diterapkan di negara lain sebagai acuan untuk pengembangan pengelolaan sampah makanan, khususnya untuk kondisi perkotaan di Indonesia.

 

Isi

·         Pola pikir seseorang terkait pentingnya isu food waste dapat memengaruhi seberapa sering mereka membuang makanan. Faktor-faktor seperti perasaan bersalah dan pertimbangan finansial juga dapat berperan dalam mengurangi pembuangan makanan.

·         Norma subjektif mencerminkan tekanan sosial terhadap perilaku, sementara PBC menunjukkan keyakinan individu terhadap kemampuannya dalam mengendalikan food waste.

·         Tahapan dari persiapan hingga pembuangan sisa makanan dalam rumah tangga dapat mempengaruhi jumlah makanan yang dibuang.

·         Faktor-faktor seperti usia, status pekerjaan, jenis kelamin, dan jumlah anggota keluarga dapat memberikan gambaran tentang kecenderungan individu dalam membuang makanan.

Metode

Metode survei yang sering digunakan, seperti kuesioner dan wawancara, memungkinkan para peneliti untuk mengumpulkan data mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pembuangan makanan. Kuesioner umum dan self-report questionnaire memberikan wawasan yang berbeda terkait perilaku food waste, sementara analisis menggunakan Structural Equation Model (SEM) dapat memberikan pemahaman yang mendalam tentang hubungan antarvariabel yang terlibat dalam food waste behavior.

Hasil

Tingkat kesadaran masyarakat dapat ditingkatkan melalui edukasi dan kampanye yang terarah, regulasi yang ketat dalam pengelolaan sampah makanan dapat memberikan insentif bagi individu dan bisnis untuk mengurangi pemborosan makanan, penerapan teknologi seperti smart fridges dan aplikasi seluler dapat membantu dalam perencanaan dan penggunaan makanan secara efisien, partisipasi aktif dari masyarakat, bisnis, dan pemerintah sangat penting dalam upaya pengurangan sampah makanan, pengurangan sampah makanan juga berdampak pada ketersediaan sumber daya alam dan lingkungan, dan studi kasus dari negara-negara pionir memberikan wawasan tentang strategi dan praktik efektif dalam mengatasi masalah timbulan sampah makanan.

Diskusi

·         Peningkatan kesadaran melalui edukasi dan kampanye penting.

·         Regulasi ketat mendukung pengelolaan sampah makanan.

·         Teknologi seperti smart fridges dan aplikasi seluler efisien.

·         Partisipasi masyarakat, bisnis, dan pemerintah kunci sukses.

·         Pengurangan sampah makanan berdampak pada lingkungan.

·         Studi kasus negara-negara pionir memberikan strategi efektif.


Ilustrasi: Membuang Sampah
Oleh Herlina 


0 komentar:

Posting Komentar