16.4.24

Tugas : Esai 4 Perilaku Inovatif Membuka Usaha Thrifting di Shopee

Mata Kuliah : Psikologi Industri dan Organisasi

Tugas : Esai 4 Perilaku Inovatif

Perilaku Inovatif : Membuka Usaha Thrifting di Shopee

Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta, MA

Naeri Khasna (23310410046)

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Thrifting adalah kegiatan berbelanja di toko barang bekas atau penjualan barang bekas dengan harga yang lebih terjangkau daripada barang-barang baru. Ini adalah cara yang populer untuk membeli pakaian, perabotan, atau barang lainnya dengan harga yang lebih rendah, seringkali sebagai alternatif yang lebih ramah lingkungan daripada membeli barang baru. Anak muda sering mencari cara untuk mengekspresikan kreativitas mereka melalui pakaian dan barang-barang yang mereka kenakan. Memadukan dan mengubah pakaian dari toko barang bekas dapat menjadi bentuk ekspresi diri yang unik dan kreatif. Karena faktor-faktor ini, thrifting telah menjadi tren yang populer di kalangan anak muda, tidak hanya sebagai cara untuk berbelanja barang-barang yang terjangkau, tetapi juga sebagai cara untuk menyampaikan nilai-nilai dan preferensi mereka sendiri. Dengan banyaknya kalangan muda yang tertarik dengan thrifting, saya memiliki ide untuk mencoba usaha thrifting online dengan menggunakan aplikasi shopee.

Ada beberapa langkah yang saya lakukan sebelum membuka toko thrifting online :

a. Menentukan fokus penjualan dan melakukan riset pasar : Saya memilih untuk menjual hoodie karena hoodie seringkali menjadi bagian dari budaya populer, terutama di kalangan anak muda. Dipengaruhi oleh selebritas, musisi, dan ikon budaya lainnya. Setelah menentukan fokus penjualan saya meninjau harga pasar hoodie di aplikasi shopee.

b. Menentukan anggaran : Saya terlebih dahulu memperhitungkan biaya pembelian barang, biaya pembelian alat promosi, biaya pengiriman barang, serta biaya pemeliharaan barang.

c. Cari sumber pakaian thrifting : Mencari sumber-sumber pakaian thrifting yang dapat saya beli sesuai dengan rincian anggaran yang sudah saya buat.

d. Periksa kondisi barang : Proses ini yang saya rasa paling sulit karena harus melakukan pemeriksaan dan pengukuran satu – satu pada hoodie. Hasil pemeriksaan ini yang akan saya tulis pada deskripsi barang di aplikasi shopee. Jika ada hoodie yang memiliki kerusakan saya akan menulis dengan jujur di deskripsi barang karena ini temasuk cara untuk menjaga kepercayaaan pembeli.

e. Membersihkan barang : Setelah memeriksa kondisi barang, saya akan mencuci hoodie – hoodie tersebut sebelum dijual supaya saat pembeli menerima hoodie sudah dalam kondisi bersih.

f. Menyiapkan Peralatan Konten : Identifikasi kebutuhan peralatan seperti kamera, mikrofon, pencahayaan, perangkat lunak pengeditan lalu Saya membuat anggaran dan menentukan berapa yang dapat dialokasikan untuk setiap item. Saya berbelanja secara online merek dan model peralatan yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran.

g. Pemotretan barang : Pemotretan ini akan saya tambahkan pada platfrom penjualan di shopee untuk sarana pembeli melihat kondisi barang sebenarnya.

h. Menjual barang : Saya mulai menjual hoodie – hoodie tersebut melalui shopee. Memastikan untuk mempromosikan barang dan menawarkan layanan pada pelanggan dengan baik untuk meningkatkan penjualan dan reputasi bisnis saya.

i. Link Shopee : shopee.co.id/theeveryday_id

Hambatan berjualan trifting di shopee adalah sebagai berikut:

a. Tingkat kompetisi tinggi : Shopee adalah platform besar dengan banyak penjual, sehingga pesaing dalam menjual barang bekas bisa sangat tinggi.

b. Tingkat Kepercayaan : Beberapa pembeli mungkin ragu untuk membeli barang bekas karena masalah keaslian atau kualitas barang yang tidak jelas.

c. Pengiriman barang : Pengiriman barang bekas bisa menjadi lebih rumit daripada barang baru karena perlu memastikan kualitas barang dan packing yang tepat.

d. Kesulitan dalam menetapkan harga yang wajar : Memutuskan harga yang adil untuk barang bekas bisa sulit karena kondisi barang dapat bervariasi, dan ada banyak faktor lain yang harus dipertimbangkan.

e. Kualitas produk yang tidak konsisten : Karena sifat barang bekas, kualitas produk yang diterima pembeli mungkin bervariasi, yang bisa memengaruhi reputasi penjual.

Mengatasi hambatan-hambatan ini mungkin memerlukan strategi khusus, seperti membangun kepercayaan dengan pembeli, memberikan deskripsi yang jelas dan foto yang akurat, dan memberikan layanan pelanggan yang baik.

Lampiran :

a. Foto diri dan produk

b. Foto produk

c. Foto harga barang

 

d. Foto hasil penjualan



0 komentar:

Posting Komentar